Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisakah Panic Attack Kambuh Tanpa Alasan? Ini Faktanya

KOMPAS.com - Sejauh ini, mungkin kita hanya mengenal panic attack hanya muncul ketika ketika seseorang tengah berada dalam situasi tertentu yang membuatnya merasa cemas berlebihan.

Misalnya ketika seseorang tengah berada di lingkungan yang ramai, situasi berbahaya, melihat bencana alam dan beberapa peristiwa lainnya.

Tapi ternyata, panic attack bisa kambuh meski tanpa alasan yang menyertai. Tidak percaya? Coba simak ulasan berikut ini mengenai serangan panik.

Menurut ulasan dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA).

Serangan panik dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu serangan panik akibat kejadian terduga dan tidak terduga.

Jika seseorang merasakan beberapa gejala panic attack muncul tanpa pemicu, kemungkinan besar mengalami panic attack yang tidak terduga.

Sedangkan seperti yang sudah disebutkan tadi, ketika panik muncul dalam situasi tertentu yang tengah dihadapi, itu tergolong sebagai panik yang terduga.

Penyebab panik tak terduga

Seperti dilansir Priory Group, penyebab serangan panik tak terduga belum diketahui pasti. Namun beberapa faktor tertentu dapat berperan sebagai pemicu kondisi itu kambuh.

Seperti faktor genetika, kondisi kesehatan mental, stres berat atau memiliki kecenderungan stres.

Serangan panik biasanya terjadi sebagai akibat dari sistem saraf otak yang salah menafsirkan gejala fisik serta kecemasan yang sedang dialami seseorang.

Misalnya jantung berdebar yang kemudian disalahartikan sebagai gejala serangan jantung. Begitu pula pada sesak napas yang dianggap sebagai tanda mau sekarat.

Hal tersebut membuat seseorang mengalami kecenderungan kehilangan kendali dan tidak mampu menyadari realitas yang terjadi.

Di samping itu, penafsiran yang salah ini memungkinkan seseorang mengalami kecemasan yang berlebih yang membuat panic attack muncul secara tiba-tiba.

Seseorang yang mengalami serangan panik tak terduga membutuhkan perawatan medis sekaligus konsultasi psikolog untuk mengurangi tingkat kecemasan berlebih yang orang tersebut alami.

Ada beberapa cara yang dapat dipelajari untuk mengatasi serangan panik yang tidak terduga, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berhenti sejenak

Ketika seseorang sudah merasakan tanda-tanda kecemasan berlebih itu datang, segera hentikan semua aktivitas yang sedang dilakukan.

Jika memungkinkan tutup mata, tarik napas dalam selama tiga detik melalui hidung, tahan napas dua detik dan buang napas dari mulut.

Cara ini setidaknya bisa membantu meredam kecemasan di tahap awal agar pikiran dan tubuh menjadi lebih tenang.

2. Pelajar dan tanamkan pikiran bahwa kondisi akan baik-baik saja

Mendapatkan kendali atas pikiran buruk juga merupakan kunci mencegah serangan panik bertambah parah.

Pelajari dan tanamkan pemikiran bahwa kejadian apapun tidak berdampak buruk bagi diri sendiri.

Setidaknya tanamkan makna dari kalimat "ini cuma kecemasan biasa" atau "semua ini akan berlalu dan baik-baik saja".

3. Belajar mengalihkan perhatian

Coba biasakan untuk mengalihkan pikiran dan fokus ke suatu hal yang membuat pikiran menjadi lebih tenang.

Pelajari pula teknik konsentrasi penuh untuk tetap mengendalikan pikiran yang tengah bercabang ke mana-mana.

4. Pelajari teknik relaksasi yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja

Jika merasakan sering mengalami serangan panik, penting untuk mempraktikkan perawatan diri dan pelajari strategi relaksasi untuk membantu mengendalikan gejala yang muncul.

Caranya dapat dilakukan dengan konsultasi ke psikolog, melatih teknik pernapasan tertentu sampai rutin melakukan aktivitas yang bisa membantu meredam stres dan kecemasan seperti yoga, meditasi atau tai chi.

5. Berkomunikasi

Berbicara dengan seseorang yang mendukung kondisi kecemasan yang dialami seperti keluarga terdekat atau sahabat setidaknya dapat membuat pikiran dan diri sendiri lebih tenang.

Hal tersebut juga membantu menbangun pikiran bahwa kita tidak berjuang sendirian menghadapi kondisi tersebut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/21/212017720/bisakah-panic-attack-kambuh-tanpa-alasan-ini-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke