Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perut Kembung pada Bayi, Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Perut kembung pada bayi hingga usia 3 bulan adalah kondisi yang wajar, mengingat saluran pencernaannya belum berfungsi dengan sempurna.

Seiring bertambahnya usia, bayi akan beradaptasi dengan mencoba makanan yang berbeda. Proses adaptasi ini juga bisa menyebabkan perut bayi kembung.

Gejala bayi mengalami perut kembung

Dalam saluran pencernaan, terdapat gas atau udara yang biasanya dikeluarkan melalui kentut atau bersendawa.

Tetapi, bayi belum bisa mengeluarkan gas atau udara itu dengan mudah. Akibatnya, gas rentan terperangkap di perut, bayi menjadi rewel dan menangis tanpa alasan yang jelas.

Perut kembung pada bayi disertai gejala atau tanda sebagai berikut:

  • Perut terasa begah atau agak keras saat disentuh
  • Sakit perut
  • Terdengar gemuruh di bagian bawah perut
  • Sering kentut
  • Sering mengangkat kedua kaki ke arah dada atau menendang
  • Sering melengkungkan punggung ke belakang
  • Susah tidur

Penyebab perut kembung pada bayi

Perut kembung merupakan gangguan pencernaan akibat udara atau gas yang menumpuk di usus.

Kondisi ini bisa terjadi apabila banyak udara yang tertelan saat makan dan minum.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan bayi kembung, antara lain:

1. Makanan yang dikonsumsi sang ibu

Jika bayi yang masih mengonsumsi ASI mengalami kembung, kemungkinan itu disebabkan oleh makanan yang dimakan oleh sang ibu.

Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi makanan yang mengandung gas tinggi pemicu kembung, seperti brokoli, kembang kol, kentang, kubis, atau bawang.

2. Makanan berserat tinggi yang dikonsumsi bayi

Untuk bayi yang sudah berusia enam bulan, ibu perlu memerhatikan asupan makanannya.

Sayuran yang termasuk makanan tinggi serat memang dapat melancarkan pencernaan dan buang air besar, namun juga bisa menghasilkan gas berlebih.

Tidak semua sayuran dapat dikonsumsi bayi --seperti brokoli, dan asupan sayuran berlebihan dapat membuat perut bayi kembung.

Sebaiknya, berikan sayuran secara perlahan pada bayi sebagai perkenalan. Dengan demikian, perut bayi bisa menyesuaikan diri.

3. Bakteri di usus

Usus mengandung bakteri yang membantu pencernaan untuk memfermentasi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Proses fermentasi ini kemudian menghasilkan gas.

Gas itu diserap ke berbagai bagian tubuh, seperti aliran darah dan dikeluarkan oleh paru-paru. Sisa gas akan didorong di sepanjang usus.

Apabila gas yang diproduksi saluran pencernaan terlalu banyak, akan terjadi penumpukan gas di usus.

4. Intoleransi karbohidrat

Bayi yang mempunyai intoleransi terhadap karbohidrat rentan memproduksi gas berlebih dari fermentasi karbohidrat seperti fruktosa.

Fruktosa terkandung dalam berbagai makanan, termasuk madu, sirup jagung, dan buah-buahan.

Pada bayi yang berusia di bawah satu tahun, jangan diberikan minuman lain seperti jus. Lebih baik memberikan ASI atau susu formula.

Sistem pencernaan bayi di bawah satu tahun belum mampu mencerna kandungan fruktosa dalam jus dengan baik, sehingga akan menyebabkan perut kembung dan diare.

5. Penggunaan dot bayi yang tidak tepat

Pastikan memilih dot yang pas dengan ukuran mulut bayi jika ia meminum susu formula dari botol.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi masuknya udara ke mulut bayi, dan mencegah perut kembung.

6. Intoleransi laktosa

Jika tubuh bayi belum mampu mencerna gula yang terdapat dalam susu sapi, gas yang dihasilkan usus menjadi terlalu banyak.

Bakteri di usus mencerna gula melalui proses fermentasi, dan ini menghasilkan gas di dalam usus.

Meredakan perut kembung pada bayi

Jika si kecil terus-menerus rewel karena mengalami perut kembung, berbagai cara bisa dicoba untuk meredakannya, seperti:

1. Membuat bayi bersendawa

Saat ibu menyusui, jaga agar posisi bayi tetap tegak. Hal ini akan memudahkan bayi untuk bersendawa.

Apabila bayi tidak bisa bersendawa, baringkan selama beberapa menit, lalu coba lagi.

2. Mengusap punggung bayi

Letakkan bayi di atas kedua paha dengan posisi perut menghadap ke bawah. Kemudian, usap punggung bayi secara perlahan.

3. Memijat perut bayi

Baringkan bayi dalam posisi telentang, lalu pijat bagian perutnya dengan gerakan melingkar dan menuliskan huruf tertentu menggunakan dua atau tiga jari.

Cara ini akan memicu aktivitas di perut yang bisa mempercepat bayi untuk bersendawa.

Ibu juga dapat menggosokkan minyak telon atau minyak kayu putih agar perut sang bayi terasa hangat.

4. Menggerakkan kaki bayi

Letakkan bayi di tempat tidur dalam posisi telentang.

Angkat kedua kakinya dan gerakkan, seolah-olah sedang mengayuh sepeda.

Gerakan seperti ini akan membantu mengeluarkan gas dari perut bayi.

5. Mengatur kecepatan saat makan

Mengatur kecepatan saat makan juga bisa mengurangi perut kembung.

Jika si kecil sudah bisa makan dan minum sendiri, arahkan untuk tidak makan dan minum terlalu cepat supaya ia tidak menelan udara terlalu banyak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/22/150000520/perut-kembung-pada-bayi-gejala-penyebab-dan-penanganannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke