Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Sembuh Dari Alergi, Salah Satunya Dengan Menghadapi Alergen Itu

KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin lahir dengan bawaan alergi terhadap hal-hal tertentu seperti kacang-kacangan, telur, susu sapi, hingga makanan laut.

Penyebab munculnya alergi itu seringkali tidak bisa ditentukkan secara pasti. Bisa jadi karena faktor genetik, umur, imun tubuh, dan multifaktor lainnya.

Memiliki alergi tentunya tidak nyaman. Saat kambuh, badan akan bereaksi dan menimbulkan kemerahan pada kulit, ruam, gatal-gatal, bahkan bisa sampai sesak nafas. Alergi terhadap zat protein tentu akan lebih menyulitkan lagi karena apa yang diterima oleh tubuh menjadi sangat terbatas.

Namun, tidak perlu khawatir, sebenarnya kebanyakan alergi mampu hilang seiring berjalannya waktu dan pengobatan.

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah MS, Ahli Gizi dan Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, menjelaskan hal-hal seputar alergen beserta dengan tindakan yang harus dilakukan sebagai penderita alergi.

Dr. Hardinsyah memulai percakapan lewat pembahasan mengenai alergen.

Menurutnya, alergen adalah bahan atau senyawa yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh seseorang, apabila individu memiliki hipersensitivitas terhadap bahan atau senyawa tersebut.

Jadi memang segelintir orang mempunyai kondisi di mana, sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan, sehingga muncullah alergi ketika bereaksi dengan senyawa tertentu. Alergen sendiri bisa ditemukan dari pangan ataupun non-pangan.

“Hanya orang-orang tertentu yang respon imunitasnya tidak baik, sehingga menimbulkan bisa bintik merah, bisa gatal, bisa bengkak," ujar Prof Hardinsyah dalam acara “Ngobrol Baik Bareng ABC”, Rabu (21/9/22).

"Bahkan tidak hanya karena makanan, ada udara-udara dingin aja langsung bengkak pada bagian tertentu. Kalau perempuan seringkali di bagian dada. Namun tidak perlu khawatir karena ilmu semakin berkembang, kalau ada alergi konsultasi saja,” ujarnya.

Malah ada testimoni dan kasus nyata, di mana alergi seseorang menghilang karena tubuhnya terus terekspos alergen tersebut hingga menjadi terbiasa dan kebal. Namun cara ini harus dilakukan secara perlahan dan berhentilah apabila mulai sesak nafas.

“Memang bisa sembuh. Tapi tidak semua orang tua tega untuk terus challenge berulang kali ke anaknya (jika kasus alergi pada anak),” tutur Prof Hardinsyah.

Jadi alergi sebenarnya bisa sembuh dengan teknik berbeda-beda. Banyak yang melakukan tantangan seperti ini supaya tubuh terbiasa. Namun alangkah lebih baik untuk dilakukan seiring dengan konsultasi dokter.

Kemudian, seseorang yang memiliki alergi terhadap sumber pangan seperti ikan, kerang, gandum, kacang, susu, dan telur, maka dianjurkan untuk lebih waspada dan memperhatikan cantuman informasi khusus alergen pada label produk makanan.

Sayangnya, Prof Hardinsyah melihat bahwa produk-produk yang dijual di Indonesia, tidak semuanya memprioritaskan kebijakan alergi ini. Padahal ini merupakan informasi yang sangat penting bagi segelintir masyarakat yang memiliki alergi terhadap produk pangan olahan serta pangan segar.

Di sisi lain, banyak juga yang bertanya mengenai allergen dari Bahan Tambahan Pangan (BTP). BTP sendiri bisa diartikan sebagai bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Misalnya pewarna, pengawet, sampai penambah rasa.

Prof Hardinsyah menuturkan bahwa tidak ada salahnya mengkonsumsi makanan dengan BTP ini, selama berada di takaran batas aman.

Ada beberapa lembaga berwenang yang memperhatikan persoalan ini yaitu Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan The Joint FAO / WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA). Apabila suatu produk mencantumkan lulus uji coba dari lembaga-lembaga ini, maka seharusnya aman untuk digunakan atau dikonsumsi.

Semua informasi produk umumnya tercantum pada label ingredients atau takarannya, maka dari itu kita harus membiasakan membaca label agar menjadi konsumen nan cerdas dan tidak mudah dibohongi.

Prof Hariansyah menekankan bahwa tidak semua produk memiliki jaminan atas keamanannya untuk digunakan. Jadi belilah barang yang memiliki informasi serta sertifikasi jelas dari BPOM dan Kemenkes.

Hal ini sejalan dengan himbauan BPOM yang meminta konsumen agar memilih pangan aman dengan lekukan Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin, Edar, dan Kadaluarsa). Kamu bisa pastikan bahwa kemasan dalam kondisi baik, informasi produk dibaca dengan jelas, pastikan terdapat izin edar dari BPOM, dan jangan lupa cek kadaluarsanya ya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/22/182414320/ingin-sembuh-dari-alergi-salah-satunya-dengan-menghadapi-alergen-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke