Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menentukan Keputusan dengan Tepat

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Dalam hidup, membuat keputusan adalah momen krusial. Sebab, langkah selanjutnya sangat bergantung pada tahap ini. Oleh karena itu, kita harus mampu menentukan keputusan untuk meminimalisasi risiko di kemudian hari.

Dalam siniar Obsesif musim keenam bertajuk “Irfan Agia: The Art of Decision Making”, Irfan Agia, Content Creator dan Consumer Psychology Practicioner, mengungkapkan bahwa sering kali manusia terdistraksi oleh berbagai faktor sebelum menentukan keputusan.

Mengapa Menentukan Keputusan itu Penting?

Tak bisa dimungkiri, kalau kehidupan adalah akumulasi dari pilihan yang diambil setiap harinya. Itu sebabnya, pola pikir kita selanjutnya sangat bergantung dengan pilihan-pilihan tersebut.

“Karena setiap harinya kita dihadapkan dengan berbagai pilihan, mulai dari pilihan kecil sampai besar,” ucap Agia.

Pilihan itu nantinya akan memberikan jalan bagi kita di masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk sadar dan mempertimbangkan konsekuensinya.

Cara Menentukan Keputusan dengan Tepat

Dalam menentukan keputusan, konteks dan jeda waktu sangat dipertimbangkan. Namun, Agia menyarankan agar jangan terlalu lama dan cepat dalam menentukan keputusan.

Jika keputusan sangat berpengaruh, misalnya jurusan kuliah atau karier, diperlukan waktu lebih untuk memikirkannya. Terkadang, menyisakan waktu lebih lama bisa membuka pilihan baru dan informasi yang lebih relevan.

Di samping itu, pemilihan keputusan yang cepat biasanya terjadi jika hal itu mempunyai tenggat waktu. Misalnya, saat kita mendapat tawaran pekerjaan yang harus dikonfirmasi.

Baik cepat atau lama, kita tetap perlu melontarkan beberapa pertanyaan, seperti, “Apakah pengambilan keputusan cepat ini sudah melalui pertimbangan yang matang? Atau mungkin bagaimana dampaknya di masa depan?”

Sebab, keputusan itu sifatnya pribadi. Artinya, bisa saja keputusan yang baik untuk kita belum tentu bagi orang lain. Jadi, penting untuk memahami konsekuensinya agar kita bisa bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.

Agia menyarankan agar kita tak mengambil keputusan saat sedang emosional. “Salah satu the art of decision making adalah sebisa mungkin lihat dulu situasi emosional kita sebelum mengambil keputusan,” tambahnya.

Hal ini karena kita akan menjadi lebih impulsif dan cenderung lengah terhadap konsekuensi. “Nanti, along the way pas emosinya lebih stabil lagi kita akan bertanya, ‘Kenapa, ya, aku beli ini?’”

Jadi, saat sedang merasa emosi yang menggebu-gebu, sebaiknya kita menenangkan diri dan berpikir setidaknya lima menit.“Dari situ kita akan lihat bagaimana kita challenge diri kita sendiri,” ucap Agia

Menurutnya, manusia memang tak bisa selalu mengambil keputusan yang tepat. Sebab, akan selalu ada kejadian-kejadian tak terduga di masa depan.

Namun, Agia menekankan satu hal penting, “Jadi, kita emang gak bisa mengambil keputusan dengan fully rational.”

Lantas, Bagaimana Jika Keputusan Dipengaruhi Orang Lain?

Hal ini sangat wajar karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. “Kita pun menjadi manusia dan punya personality itu ada shaping up dari keluarga, pertemanan, dan sekolah,” pungkas Agia.

Biasanya, batas orang lain memengaruhi keputusan kita adalah masa remaja. Setelahnya, banyak dari kita yang mengalami quarter life crisis karena sulit menentukan keputusan dalam pilihan hidup.

Meski begitu Agia mengungkapkan, “Keraguan itu sangat wajar tapi yang penting itu adalah punya moral compass atau visi mau jadi orang apa. Kemudian, value yang mau ditanamkan apa dan tujuan tiga sampai lima tahun ke depan.”

Penting untuk menyaring keputusan yang diberikan orang lain. Jika tak bisa mengontrol diri, kita justru bisa terjerumus pada keputusan orang yang belum tentu tepat. “Nanti kita ikut-ikutan tanpa tahu potensi diri kita,” tambahnya.

Mempersiapkan Diri sebelum Menentukan Keputusan

Sebelum menentukan keputusan, kita harus membiasakan bertanya kepada diri sendiri soal kelebihan, kekurangan, dan potensi diri. “Follow your curiosity kalo mau membuka diri biar bensin kita lebih banyak dan potensi untuk multitasking jadi lebih banyak,” tambahnya.

Kesalahan saat menentukan keputusan adalah wajar. Meski begitu, jangan jadikan hal itu sebagai hal buruk. Justru, kita harus mengevaluasi dan belajar dari kesalahan tersebut.

“Selama masa belajar pasti pernah ngambil bad decision. Yang paling penting itu adalah responsnya, kita belajar apa enggak dari hal itu.”

Fokuslah ke masa depan dan hindari pikiran berlebih serta menyalahkan keputusan di masa lampau. Itu sebabnya, penting untuk jujur terhadap kemampuan diri dan mengevaluasinya.

Dengarkan informasi lainnya seputar karier dan dunia kerja hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya.

Akses sekarang juga siniar Obsesif melalui tautan berikut https://dik.si/obsesifpodcast.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/27/190849320/tips-menentukan-keputusan-dengan-tepat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke