Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Maag, Gejala hingga Cara Mengatasinya biar Enggak Kambuh Lagi

KOMPAS.com - Dispepsia atau sakit maag adalah salah satu gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan sensasi tidak nyaman di perut bagian atas hingga nyeri lambung.

Sakit maag bukanlah sebutan untuk penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit tertentu.

Gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba, terutama setelah makan atau minum, hingga aktivitias seperti membungkuk atau berbaring.

Meski kondisinya dapat segera diatasi dengan minum obat maag, namun perubahan pada gaya hidup tetap diperlukan agar maag tidak mudah kambuh.

Tidak terlalu sulit mengidentifikasi pasien yang menderita dispepsia. Dokter akan mendiagnosis pasien jika seseorang memiliki satu atau lebih dari gejala berikut ini.

  • Rasa sakit atau nyeri yang berkaitan dengan sistem pencernaan
  • Sensasi terbakar di perut bagian atas
  • Merasa terlalu cepat kenyang saat makan
  • Perut terasa tidak nyaman
  • Kembung di perut bagian atas
  • Mual hingga muntah

Beberapa orang kemungkinan merasakan gejala yang berbeda. Terkadang ada yang muncul sebelum, saat makan hingga beberapa saat setelah makan.

Menurut laman Mayoclinic, pada kasus tertentu gejala maag juga dapat muncul dengan sensasi sakit atau terbakar di bagian dada mirip dengan heartburn yang menyebar hingga ke leher dan punggung.

Secara umum, sakit maag disebabkan oleh gaya hidup atau pola makan yang kurang sehat, kondisi kesehatan tubuh tertentu hingga efek samping dari obat-obatan.

Berikut beberapa penyebab seseorang menderita sakit maag.

  • Faktor makanan (makanan pedas, berminyak, tinggi lemak jenuh dan goreng-gorengan)
  • Merokok
  • Terlalu banyak kafein, alkohol, minuman berkarbonasi
  • Obesitas
  • Stres
  • Penggunaan antibiotik tertentu, penghilang rasa sakit hingga suplemen zat besi
  • Sindrom iritasi usus besar

Terkadang, dispepsia juga disebabkan oleh kondisi lain yang meliputi;

  • Radang lambung
  • Tukak lambung
  • Penyakit celiac
  • Batu empedu
  • Sembelit
  • Peradangan pada pankreas
  • Kanker perut
  • Penyumbatan usus
  • Berkurangnya aliran darah di usus
  • Diabetes
  • Penyakit tiroid
  • Komplikasi penyaki tertentu
  • Kehamilan

Meskipun secara umum sakit maag dapat dikatakan bukan gejala yang serius, namun sensasi nyeri di lambung itu dapat memengaruhi kualitas hidup para pengidapnya.

Sakit maag dapat diatasi dengan dua cara agar gejalanya tidak kambuh lagi, yaitu dengan mengubah gaya hidup dan pengobatan.

Sejumlah gaya hidup yang perlu diubah mencakup;

  • Menghindari atau membatasi makanan pemicunya seperti gorengan, coklat, bawang merah dan bawang putih
  • Perbanyak minum air putih
  • Batasi asupan kafein dan alkohol
  • Makan lebih sering dalam porsi kecil
  • Makan dengan perlahan dan kunyah makanan sampai lumat
  • Mempertahankan berat badan dengan rutin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
  • Hindari penggunaan pakaian ketat
  • Hindari makan 3 jam sebelum tidur
  • Kurangi kebiasaan merokok

Di samping itu, pada gejala maag yang parah dan cukup sering kambuh. Beberapa obat-obatan yang diresepkan dokter mungkin dapat membantu mengatasi sakit maag.

Beberapa rekomendasi obat maag adalah sebagai berikut;

  • Antasida
  • H-2 Receptor Antagonists
  • Proton pump inhibitor (PPIs)
  • Prokinetik
  • Antibiotik
  • Antidepresan untuk membantu mengelola stres

Sedangkan pada sakit maag yang didiagnosa disebabkan oleh stres, beberapa terapi tertentu mungkin dapat membantu mengurangi tingkat gejala yang dialami pasien.

Pilihan terapinya mencakup terapi perilaku kognitif, biofeedback, hipnoterapi dan terapi relaksasi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/28/060600020/penyebab-maag-gejala-hingga-cara-mengatasinya-biar-enggak-kambuh-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke