Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Cara Self Healing untuk Memulihkan Trauma

KOMPAS.com - Pulih dari kejadian tak mengenakan yang menyebabkan trauma tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Perlu proses yang panjang dan kesabaran supaya hati, pikiran, termasuk respons fisik agar orang dapat berdamai dengan masa lalu.

Walau tidak mudah dilalui, kejadian yang menyebabkan trauma bisa dipulihkan apabila orang dengan kondisi ini menjalani self healing.

Self healing yang belakangan ramai diperbincangkan warganet adalah proses pemulihan kesehatan emosional yang buruk.

Proses ini juga mencakup masalah kesehatan fisik yang menyertai. Pasalnya, kesehatan emosional biasanya berdampak pada fisik.

Cara self healing untuk memulihkan trauma

Trauma yang menyebabkan orang menghindari sesuatu, takut, dan cemas sebenarnya dampak dari peristiwa yang buruk.

Kondisi ini terjadi ketika orang terluka secara emosional oleh suatu hal dan berisiko menyebabkan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Contoh peristiwa yang memicu trauma, antara lain kecelakaan, pelecehan, kekerasan, putus cinta, termasuk kehilangan orang yang dicintai.

Meski trauma dapat dialami siapa pun, baik tua maupun muda, tak ada kata terlambat untuk pulih dari kondisi ini.

Dilansir dari Very Well Mind, berikut cara-caa untuk memulihkan trauma dengan self healing yang wajib dicoba.

1. Terhubung dengan orang lain

Orang yang trauma ada kecenderungan menutup diri, bahkan menyendiri dari keluarga maupun teman-temannya.

Padahal, perilaku tersebut berisiko menyebabkan dampak yang lebih buruk, misalnya saja depresi.

Oleh sebab itu, mereka disarankan untuk terhubung dengan orang lain demi membantu penyembuhan traumanya.

Saat bersama keluarga atau teman, orang yang mengalami trauma tidak perlu berbicara tentang ketakutannya jika merasa tidak nyaman.

Yang terpenting adalah menjaga relasi dengan orang lain karena hubungan adalah kunci kebahagiaan manusia.

Tapi, jika cara itu masih nihil, cobalah menghabiskan waktu dengan perasaan dan biarkan diri sendiri mengalaminya selama beberapa saat.

Merasakan dan menerima perasaan adalah kunci penyembuhan trauma. Selama berproses, biasanya orang akan marah dan menunjukkan emosi lain.

3. Istirahat

Pemulihan trauma memerlukan energi yang banyak. Karena alasan inilah orang dengan trauma sebaiknya cukup beristirahat.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bersikap lembut dengan diri sendiri, lakukan hal-hal yang disukai, dan memberi jeda pada aktivitas.

Cara-cara seperti itu memungkinkan orang yang trauma menjaga energi sekaligus tidak melelahkan diri sendiri.

4. Mindfulness dan meditasi

Mindfulness dan meditasi membantu orang yang tidak mengalami atau memiliki trauma untuk fokus pada saat ini.

Khusus untuk mindfulness, praktik ini melatih otang untuk fokus pada segala sesuatu, mulai dari pikiran hingga perasaan, dan mengurangi stres.

Sedangkan, meditasi yang dikombinasikan dengan pernapasan dapat membantu orang merasa lebih riles dan tenang.

5. Merawat diri

Sebagian orang lupa bahkan tidak memiliki waktu untuk merawat dirinya, baik secara fisik maupun mental.

Padahal, merawat diri penting untuk mengurangi stres dan membantu proses penyembuhan trauma.

Merawat diri juga membantu orang merasa lebih baik sekaligus membuat mereka merasa dicintai.

6. Temukan aktivitas baru

Proses pemuilhan taruam dapat didukung dengan aktivitas-aktivitas yang memicu kreativitas, seperti bermain musik atau mendengarkannya saja.

Tak hanya itu, aktivitas lain yang dapat dilakukan, antara lain menulis jurnal, membuat puisi, atau membaca buku.

Ketika aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan maka otak dilibatkan dalam proses kreatif dan artistik.

Dengan begitu, otak dapat meningkatkan hasil fisiologis dan psikologis pada orang yang trauma.

7. Mencari dukungan

Seperti yang sudah disebutkan, hubungan adalah kunci kebahagiaan manusia dalam hidup.

Hubungan juga membantu orang dengan trauma supaya mereka tidak merasa sendirian ketika berjuang menghadapi kondisi ini.

Di sini, dukungan kepada mereka sangatlah penting supaya proses pemulihan dari trauma dapat berjalan.

Dukungan dapat diberikan oleh orang yang dicintai, teman, keluarga, atau penyintas yang pernah bergulat dengan trauma.

8. Bergerak

Berlatih ternyata bermanfaat untuk mengurangi gejala PTSD. Pasalnya, latihan mendorong tubuh mengeluarkan endorfin.

Endorfin adalah hormon yang dilepaskan tubuh untuk memberikan rasa yang positif sekaligus untuk mengurangi rasa sakit.

Kalau pun tidak mau berolahraga, tak ada salahnya mencari alternatif kegiata, seperti yoga atau gerakan fisik lainnyaa yang disukai.

9. Hindari obat-obatan dan alkohol

Trauma berisiko mendorong orang mencari pelarian, seperti mengonsumsi obat-obatan atau alkohol.

Padahal, kedua hal tersebut tidak menyelesaikan masalah dan dapat memicu kecanduan.

Oleh sebab itu, obat-obatan dan alkohol sebaiknya dijauhi apabila ingin pulih dari trauma.

Meski self healing dapat memulihkan trauma, cara ini bukanlah hal yang mutlak untuk dicoba. Jika hasilnya nihil, tidak perlu ragu berkonsultasi dengan terapis.

Pasalnya, terapis mampu menangani trauma dan memberikan layanan terbaik untuk orang yang trauma.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/04/090221320/9-cara-self-healing-untuk-memulihkan-trauma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke