Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Ular Masuk Rumah Ketika Musim Hujan dan Cara Mencegahnya

KOMPAS.com - Ular mudah dijumpai ketika musim hujan karena sarang hewan melata ini mungkin tergenang air sehingga mereka keluar untuk mencari tempat bersembunyi lain.

Selain itu, musim hujan adalah waktu di mana telur-telur ular menetas karena kelmbapan yang lebih tinggi.

Karena alasan itulah kasus penemuan ular beserta telur-telurnya di rumah-rumah warga seringkali dilaporkan ketika musim hujan.

Ular biasanya ditemukan bersembunyi di loteng, rangka atap, balik semak-semak, toilet, sekitaran kolam renang, termasuk bawah tempat tidur.

Mengingat ada potensi bertemu ular ketika musim hujan, penghuni rumah perlu mencari cara agar tempat tinggalnya tidak disusupi hewan melata ini.

Tapi, bagaimana caranya?

Penyebab ular masuk rumah ketika musim hujan

Sebelum pembahasan lebih dalam, tak ada salahnya memahami terlebih dulu alasan mengapa ular dapat masuk rumah.

Menurut Indonesia Snake Rescue, ular seringkali ditemukan ketika musim hujan karena waktu ini dimanfaatkan untuk bertelur dan menetaskan telur.

Badan tersebut menjelaskan, bulan Oktober-Desember merupakan waktu bagi telur ular menetas karena proses siklus biologi alaminya.

Tak hanya itu, induk ular -khususnya kobra- menaruh telurnya di rumah sekitar bulan Agustus-September setelah musim kawin.

Selain faktor yang sudah disebutkan, masih ada pemicu lain yang menyebabkan ular masuk rumah. Berikut di antaranya:

1. Habitatnya dekat dengan manusia

Meski tergolong predator, habitat ular ternyata dekat dengan manusia. Pasalnya, hewan melata ini mendapatkan makanan di sekitaran rumah.

Indonesia Snake Rescue menjelaskan bahwa induk ular memiliki insting menaruh telurnya di lokasi yang banyak makanan.

Tujuannya untuk mencukupi kebutuhan makanan bayi-bayi ular setelah telurnya menetas.

2. Cepat beradaptasi

Ular termasuk satwa liar yang memiliki kemampuan adaptasi yang cepat, termasuk setelah pembangunan pemukiman di atas habitat asli hewan melata ini.

Kendati tempat tinggal ular yang sebenarnya tergusur oleh blok-blok beton, ular dapat bertahan hidup di sela-sela pondasi dan rumah.

3. Hewan soliter

Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa ekor ular ditemukan berdiam di rumah. Meski begitu, ular sebenarnya adalah hewan soliter.

Indonesia Snake Rescue menjelaskan, sifat soliter yang dimiliki oleh ular menyebabkan keberadaan hewan melata ini sulit dideteksi.

Jika ditemukan satu ular di rumah, bukan berarti ular-ular lainnya ditemukan di sekitarnya.

4. Hewan nomaden

Ular bukanlah hewan yang membuat sarang. Lebih tepatnya, ular adalah hewan nomaden yang tempat tinggalnya berpindah-pindah.

Jika ditemukan lubang untuk menetaskan telur ular, lokasi ini adalah tempat induk ular menaruh telurnya dan meninggalkannya.

Ular yang termasuk predator tidak mengerami telurnya.

5. Ada sumber makanan

Ada asap, ada api. Begitu pula dengan keberadaan sumber makanan di rumah yang dapat mengundang ular untuk datang.

Biasanya, ular memangsa cacing, jangkrik, kadal, kodok, tikus, dan burung di sekitar atau dalam rumah.

Apabila ada titik-titik tertentu di rumah yang memberikan rasa nyaman bagi ular, hewan melata ini dapat berkembang biak.

6. Predator ular menipis

Berkurangnya predator alami ular ternyata memegaruhi kontrol terhadap populasi ular di alam.

Indonesia Snake Rescue menyarankan agar populasi musang, garangan, dan biawak dijaga supaya jumlah ular tidak bertambah.

Pasalnya, hewan-hewan tersebut adalah pemangsa telur dan bayi ular.

Demikian pula dengan elang dan burung hantu yang berfungsi sebagai pemangsa alami ular yang efektif di alam.

7. Kondisi lingkungan

Di beberapa pemukiman, biasanya terdapat titik-titik yang jarang dibersihkan dan mendapat perawatan.

Padahal, kondisi seperti itu bisa dimanfaatkan ular untuk berkembang biak dan tempat mencari makanan.

Ular juga memanfaatkan sudut-sudut gelap sebagai tempat untuk meletakkan telurnya dan ditinggal.

1. Bersihkan rumah

Untuk mencegah ular masuk rumah, ada baiknya titik-titik yang jarang dijamah dibersihkan secara rutin.

Potonglah rumput yang telanjur tinggi supaya ular beranjak keluar dari pemukiman.

2. Pasang jebakan tikus

Tikus adalah sumber makanan bagi ular. Jika populasinya di rumah banyak, kemungkinan ular datang semakin besar.

Oleh sebab itu, kurangilah populasi tikus dengan memasang jebakan di titik-titik tertentu supaya hewan pengerat ini pergi dari rumah.

Di sisi lain, bau dari tikus juga dapat mengundang ular masuk rumah.

3. Tambah penerangan

Penghuni rumah sebaiknya memasang lampu di halaman untuk memantau pergerakan satwa di sekitar rumah.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ular tidak takut pada garam, tali ijuk, sabut kelapa, atau belerang tabur.

4. Pasang obat nyamuk

Ular cenderung menghindari bau menyengat yang tidak alami ketika berada di ruangan tertutup.

Karena alasan itu penghuni rumah dapat memasang obat nyamuk elektrik di gudang atau semprotan pengharum ruangan di ruangan yang tertutup.

Cara tersebut dapat menyingkirkan ular karena hewan melata ini memilih mencari udara segar yang tidak mengganggu penciumannya.

5. Beli peralatan khusus

Penghuni rumah ada baiknya melengkapi tempat tinggalnya dengan hook, grabstick, tongkat, atau sapu untuk mengusir ular.

Yang tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan senter supaya pergerakan ular terlihat.

6. Hubungi nomor darurat

Ular sebaiknya disingkirkan dari rumah agar tidak menggigit. Tapi, jangan menghadapi apalagi memegang ular bila belum berpengalaman.

Lebih baik, hubungi nomor darurat seperti WhatsApp Indonesia Snake Rescue di +628176800446 atau Pemadam Kebakaran terdekat.

Peringatan ketika menemukan ular

Sekali lagi, Indonesia Snake Rescue tidak menyarankan penghuni rumah untuk memegang ular jika belum terlatih.

Tak hanya itu, anggota keluarga atau asisten rumah tangga tidak disarankan membunuh atau menangkap ular yang masuk rumah.

Alasannya adalah keberadaan ular penting bagi rantai makanan.

Bila ular dibunuh, maka keseimbangan rantai makanan dan kelestarian alam di masa depan dapat terganggu.

Indonesia Snake Rescue mengatakan, penghuni rumah sebaiknya menghubungi nomor darurat agar tidak terjadi salah penanganan.

Jika ular sampai menggigit, segera cek dan data kontak fasilitas kesehatan terdekat yang menyediakan Serum Anti Bisa Ular (SABU).

Di samping itu, siapkan pula alat imobilisasi minimal satu RT/ RW siap satu set.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/06/062426920/7-penyebab-ular-masuk-rumah-ketika-musim-hujan-dan-cara-mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke