Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menggoreng dengan Deep Frying dan Air Fryer, Mana Lebih Sehat?

KOMPAS.com - Deep frying alias menggoreng dengan merendam makanan dalam banyak minyak panas mungkin masih jadi metode masak terfavorit karena membuat makanan terasa renyah dan lembut di dalam. 

Namun di sisi lain, menggoreng dengan air fryer mulai banyak dilirik karena dianggap lebih sehat, meski harga air fryer tidak bisa dibilang murah.

Nah jika dibandingkan, deep frying atau menggoreng dengan air fryer, mana yang lebih baik dan lebih sehat?

Untuk mengetahui jawabannya, simak paparan berikut ini.

  • Cara kerja

Jika deep frying mengharuskan kita merendam makanan dalam banyak minyak yang bersuhu tinggi (sekitar 200 derajat Celsius) untuk membuat tekstur renyah dan berwarna coklat keemasan pada permukaan makanan, air fryer memiliki cara kerja berbeda.

Menurut pemilik perusahaan Dana White Nutrition Inc., dan penulis dari Healthy Air Fryer Cookbook and Healthy Vegan Air Fryer Cookbook Dana Angelo White, MS, RD, ATC, air fryer bekerja seperti oven konveksi (oven dengan kipas) mini, meski membutuhkan lebih banyak daya.

Jadi, air fryer bekerja dengan menggunakan kipas untuk mensirkulasikan udara panas di sekitar makanan. Hal ini akan membuat makanan menjadi renyah dengan sedikit atau tanpa minyak.

Air fryer pun bekerja lebih cepat dari oven konvensional dan dapat membuat makanan lebih cepat matang merata.

  • Penggunaan minyak

Dalam deep frying, minyak yang dibutuhkan cukup banyak karena makanan harus terendam agar bisa matang merata dan memiliki tekstur renyah.

Namun pada air fryer, kita hanya membutuhkan sedikit minyak. Misalnya, untuk menggoreng kentang, kita hanya memerlukan dua sendok teh minyak.

  • Kalori

Meski total kalori saat memasak, baik itu dengan deep frying atau air fryer, akan bergantung pada jenis dan jumlah makanan, perlu diingat bahwa air fryer hanya membutuhkan sedikit minyak, atau tanpa minyak sama sekali.

Setiap sendok makan minyak biasanya memiliki 120 kalori. Artinya, jika kita hanya membutuhkan dua sendok teh minyak untuk menggoreng kentang goreng dengan air fryer, kalori dari minyak hanya sekitar 80 kalori saja.

Ini juga berarti membuat makanan yang digoreng deep frying memiliki lebih banyak kalori dan lemak, karena minyak yang digunakan cukup banyak, itu pun belum termasuk kalori asli makanan yang dimasak.

  • Varian makanan

Untuk makanan yang dapat diolah, air fryer lebih variatif.

Sebab, meski merupakan "fryer" yang berarti "penggoreng," air fryer bukan hanya bisa digunakan untuk membuat gorengan. Kita bisa memasak sayuran atau membuat dessert, seperti egg roll sayuran, kue scone, atau banana split.

Deep frying juga bisa digunakan untuk membuat dessert, meski hanya terbatas pada dessert goreng, seperti pisang goreng atau es krim goreng.

  • Tekstur dan rasa makanan

White mengatakan, makanan yang digoreng dengan air fryer atau deep frying tentu memiliki rasa dan tekstur berbeda karena perbedaan pemakaian minyak.

Menurutnya, kita masih bisa merasakan rasa asin dan renyah dari suatu gorengan yang digoreng dengan air fyer tanpa perlu memegang makanan berminyak, seperti yang digoreng dengan deep frying.

Misalnya, deep frying memerlukan banyak minyak dan variasi makanan yang bisa diolah pun terbatas, namun cenderung tak mengeluarkan banyak biaya.

Lalu, air fryer memiliki harga mahal dan membutuhkan listrik. Namun, minyak yang digunakan lebih sedikit, makanan tidak terlalu berminyak, dan sedikit lebih variatif dalam olahan makanan.

Sementara itu dari sisi kesehatan, air fryer kemungkinan lebih sehat karena hanya membutuhkan sedikit minyak dan lemak untuk memasak.

Deep frying membutuhkan banyak minyak. Jadi, kalori dan lemak dari minyak yang terserap ke dalam makanan pun semakin banyak.

Selain masalah kalori dan lemak total, makan terlalu banyak gorengan juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.

Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menyimpulkan bahwa semakin banyak gorengan yang dimakan, semakin tinggi pula risiko gagal jantung.

Selain itu, menggoreng pada suhu tinggi dapat meningkatkan kandungan lemak trans.

Menurut American Heart Association, lemak trans ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).

Bahkan, lemak trans juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/07/094006620/menggoreng-dengan-deep-frying-dan-air-fryer-mana-lebih-sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke