Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertolongan Pertama Saat Digigit Lintah

KOMPAS.com - Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Ini tandanya, masyarakat perlu berhati-hati dengan serangan lintah.

Pasalnya, hewan dengan nama latih Hirudinae tersebut mudah ditemui di berbagai tempat, mulai pekarangan rumah hingga lahan kosong.

Lintah seringkali juga menempel pada kulit sembari mengisap darah ketika orang-orang menyusuri sungai atau rawa, menjelajah, dan mendaki gunung.

Karena keberadaannya dekat dengan manusia, penting untuk mengetahui pertolongan pertama ketika digigit lintah dan cara mencegahnya.

Apakah lintah berbahaya?

Lintah semakin mudah ditemui ketika musim hujan karena hewan berkelamin ganda atau hermafrodit ini menyukai kondisi yang lembap.

Tidak mengherankan serangan lintah biasanya terjadi setelah hujan mengguyur sungai, lahan kosong, rawa, danau, atau hutan.

Ketika hewan ini berulah, sebagian gigitan lintah tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan mudah tanpa bantuan medis.

Namun, gigitan lintah berisiko menyebabkan pendarahan secara berkepanjangan di titik perlekatan bahkan setelah lintah dilepaskan.

Hal tersebut disebabkan oleh air liur lintah yang mengandung antikoagulan.

Senyawa ini dapat mengganggu proses pembekuan darah.

Dalam kasus yang jarang terjadi, korban gigitan lintah mengalami alergi dan berisiko semakin serius apabila mereka sempat meminum obat antikoagulan.

Di sisi lain, kebanyakan lintah mengandung aeromonas di ususnya yang dapat menginfeksi bekas gigitan.

Penelitian juga menunjukkan korban gigitan lintah bisa tertular penyakit bakteri, seperti hepatitis B atau malaria.

Tetapi, jenis infeksi tersebut untungnya jarang terjadi.

Pertolongan pertama ketika digigit lintah

Lintah sesungguhnya tidak benar-benar menggigit seperti yang dibayangkan orang-orang selama ini.

Lebih tepatnya, lintah mengisap darah dengan sangat kuat dari kulit inangnya dan mengekstrak darah.

Nah, ketika lintah melancarkan serangan, hewan ini mengeluarkan air liur yang memiliki sifat analgesik.

Hal tersebut menyebabkan korban tidak merasakan bagian tubuh tertentunya digigit lintah karena mati rasa.

Tidak mengherankan apabila korban baru mengetahui digigit lintah setelah mereka melihatnya.

Bahkan, baru menyadari setelah lintah menjadi gemuk.

Jika telanjur menggigit, korban disarankan tidak mencabut lintah apalagi menariknya secara paksa.

Cara tersebut berisiko menyebabkan kulit sobek atau bagian rahang lintah tertinggal sehingga terjadi infeksi.

Supaya lintah segera lepas, siramkan campuran air panas, garam, dan cuka, minyak kayu putih, atau perasan jeruk ke arah hewan ini.

Cara tersebut memungkinkan lintah untuk melepaskan gigitannya dari kulit korban.

Setelah lintah melepaskan gigitannya, segera bersihkan luka dengan alkohol atau cairan pembersih untuk mencegah infeksi.

Jangan lupa untuk membalut bekas gigitan lintah dengan perban supaya pendarahan tidak terjadi. Gantilah perban sesering mungkin.

Pergi ke dokter apabila...

Korban sebaiknya pergi ke dokter apabila mereka mengalami hal-hal berikut ini setelah digigit lintah:

  • Deman
  • Nyeri
  • Kemerahan
  • Keluar cairan dari bekas gigitan lintah
  • Pusing
  • Sulit bernapas
  • Bengkak di bekas gigitan lintah
  • Ruam yang menyakitkan
  • Terjadi pendarahan secara terus-menerus.

Cara mencegah gigitan lintah

Meski ukurannya kecil, tidak ada satu pun orang yang ingin digigit lintah ketika membersihkan kebun atau hiking.

Untuk itu, penting untuk mengikuti cara mencegah gigitan lintah berikut ini:

  • Pastikan kawasan air, seperti sungai, rawa, atau danau, yang dimasuki bebas lintah
  • Pakai gaiters (pelindung antara sepatu dan celana)
  • Pakai semprotan garam
  • Gunakan semprotan antiserangga atau ekstrak lemon.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/07/110537220/pertolongan-pertama-saat-digigit-lintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke