Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Tubuh Kurus? Jangan Percaya Lagi 10 Mitos Ini

Meski ada banyak diet dan tips yang menjanjikan untuk mengurangi berat badan, tidak semua bisa berhasil.

Beberapa informasi justru hanya mitos yang tidak terbukti kebenarannya secara ilmiah.

Berbagai mitos menyesatkan soal tubuh kurus

Selama ini, banyak cara bermunculan untuk mendapatkan tubuh kurus.

Beberapa di antaranya memang terbukti ampuh mendapatkan bentuk badan yang ideal.

Namun banyak juga yang hanya sekedar mitor tak berdasar alias tidak bermanfaat sama sekali untuk dipercaya.

So, bagi yang mendambakan tubuh kurus, jangan percaya lagi 10 mitos terkait penurunan berat badan ini.

1. Mitos: olahraga radikal merupakan satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan

Penurunan berat badan bisa sukses jika kita membuat perubahan kecil dan bisa dipertahankan dalam waktu lama.

Artinya, kita perlu melakukan aktivitas fisik secara rutin. Orang dewasa dianjurkan beraktivitas fisik seperti jalan cepat atau bersepeda setidaknya 150 menit per minggu.

Bagi mereka yang kelebihan berat badan, dianjurkan berolahraga lebih dari itu untuk menurunkan berat badan.

Tidak hanya itu, kita juga perlu membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.

Cara ini bisa dicapai dengan mengurangi porsi makan, bergerak lebih banyak, atau kombinasi kedua hal tersebut.

2. Mitos: makanan sehat harganya lebih mahal

Makanan yang lebih sehat selalu dianggap lebih mahal daripada makanan yang tidak sehat.

Misalnya, memilih daging yang lebih murah dan dimasak bersama bahan-bahan seperti kacang-kacangan dan sayuran yang tidak menguras dompet kita.

3. Mitos: karbohidrat menyebabkan peningkatan berat badan

Jika dikonsumsi dalam jumlah tepat dan menjadi bagian dari diet seimbang, karbohidrat tidak menyebabkan penambahan berat badan.

Kuncinya adalah tidak mengkombinasikan karbohidrat dengan bahan-bahan seperti mentega, saus krim, dan bahan makanan lainnya.

Pilihlah gandum utuh seperti beras merah, roti gandum, atau kentang untuk meningkatkan asupan serat.

Hindari pengolahan dengan cara digoreng ketika kita berusaha menurunkan berat badan.

4. Mitos: menahan lapar adalah cara terbaik menurunkan berat badan

Diet ketat tidak menghasilkan penurunan berat badan jangka panjang. Bahkan cara seperti ini justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan jangka panjang.

Masalahnya, diet ketat cenderung terlalu sulit dipertahankan.

Kita juga akan kehilangan nutrisi penting karena saat berdiet ketat, variasi makanan yang dikonsumsi terbatas.

Tubuh akan kekurangan energi, dan menyebabkan kita mengidam makanan tinggi lemak dan gula.

Pada akhirnya, upaya diet gagal karena tubuh memeroleh lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, memicu kenaikan berat badan.

5. Mitos: makanan tertentu bisa mempercepat metabolisme

Metabolisme adalah proses kimia yang berlangsung terus-menerus di dalam tubuh agar organ berfungsi normal, seperti bernapas, memperbaiki sel dan mencerna makanan.

Setiap proses itu membutuhkan energi, yang jumlahnya berbeda tergantung masing-masing individu bervariasi, dipengaruhi berbagai faktor seperti ukuran tubuh, usia, jenis kelamin, dan gen.

Ada mitos menyebutkan, makanan dan minuman tertentu dapat meningkatkan metabolisme dengan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori dan berkontribusi dalam penurunan berat badan.

Tidak banyak bukti ilmiah untuk mendukung mitos tersebut.

Sebaliknya, harap waspada karena beberapa produk makanan itu kemungkinan mengandung kafein dan gula yang tinggi.

Beberapa produk penurun berat badan tanpa resep dokter yang beredar di pasaran belum tentu aman karena bisa mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.

Jika khawatir dengan kondisi berat badan, konsultasikan dengan dokter umum atau tenaga medis lain ahlinya.

7. Mitos: makanan dengan label 'rendah lemak' selalu sehat

Jika makanan diberi label low fat atau rendah lemak maka kemungkinan mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan versi yang biasa.

Namun, bukan berarti semua makanan dengan label rendah lemak menjadi pilihan yang paling sehat.

Periksa label kemasan untuk melihat berapa banyak kandungan lemaknya. Ada kemungkinan, makanan rendah lemak justru memiliki kadar gula yang tinggi.

8. Mitos: berhenti makan camilan dapat membantu menurunkan berat badan

Kebiasaan ngemil tidak menghalangi upaya penurunan berat badan, melainkan jenis camilan yang dimakan.

Pilihlah buah atau sayuran daripada cokelat, gorengan atau makanan ringan lain yang tinggi gula, garam, dan lemak.

9. Mitos: minum air mineral membantu mengurangi berat badan

Air mineral membuat tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengurangi keinginan ngemil, tetapi bukan cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Terkadang, rasa haus bisa disalahartikan sebagai rasa lapar oleh tubuh.

Itu sebabnya, ketika kita kehausan, kita ingin mengonsumsi camilan secara berlebihan.

Melewatkan makan bukan solusi yang bijak, karena dapat menyebabkan kelelahan dan tubuh kehilangan nutrisi penting.

Kita juga lebih cenderung mengemil makanan tinggi lemak dan tinggi gula, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/08/053000120/ingin-tubuh-kurus-jangan-percaya-lagi-10-mitos-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke