Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Skincare Milik Artis, Benar Bermanfaat atau Sekadar Aji Mumpung?

Rihanna, Kim Kardashian, Hailey Bieber, Kylie Jenner, JLo, Gwyneth Paltrow, Brad Pitt hingga Travis Barker telah meluncurkan produk perawatan kulitnya.

Popularitas dan penampilan mereka memang sangat efektif untuk meningkatkan daya tarik untuk calon pembeli.

Tak heran jika antusiasme publik cukup tinggi ketika produk tersebut pertama kali dirilis ke pasaran.

Namun banyak juga yang sanksi dengan kualitas skincare yang dijual dan menganggap para pesohor itu sekedar aji mumpung.

Apalagi kita tentunya tak boleh asal memilih skincare karena dapat berisiko pada kesehatan maupun penampilan.

Belum lagi jika memertimbangkan kandungan, keamanan, dan efektivitasnya untuk mengatasi masalah kulit.

“Semuanya tergantung pada bahan dan formulasinya,” kata Dr. Dendy Engelman, dokter kulit kosmetik bersertifikat dan ahli bedah di Shafer Clinic di New York.

“Beberapa produk selebritas dibuat lebih serius daripada yang lain. Saya selalu mencari bahan-bahan berkualitas tinggi yang didukung oleh ilmu pengetahuan sebelum merekomendasikan produk.”

Perhatikan kandungannya, bukan artisnya

Engelman menyarankan kita untuk lebih teliti soal bahan yang dipakai dan menyesuaikannya dengan kebutuhan kita.

"Anda ingin memastikan produk memiliki bahan aktif yang hebat seperti antioksidan dan vitamin yang teruji dan benar," terangnya. 

“Saya juga suka ketika merek berinvestasi dalam studi klinis, jadi Anda tahu bahwa apa yang Anda beli akan melakukan apa yang dikatakannya.”

“Akhir-akhir ini, marketing skincare berkisar pada membangun buzz pada bahan aktif tertentu dan konsentrasinya; seperti retinoid, AHA, niacinamide, dan lainnya,” kata Krupa Koestline, ahli kimia kosmetik bersih asal AS.

“Hal ini menyebabkan konsumen berpikir bahwa mereka perlu membangun rutinitas perawatan kulit yang rumit dengan konsentrasi maksimum setiap aktif, tetapi setiap kulit berbeda," tambahnya.

Menurutnya, lebih penting untuk berfokus pada kebutuhan spesifik kulit kita dibanding melakukannya secara berlebihan.

Padahal produk tersebut memiliki kandungan yang serupa dengan pesaingnya yang lebih terjangkau.

Namun selain faktor kecocokan produk, ini juga dipengaruhi sejauh apa afinitas kita pada artis tersebut.

Hanya saja, Engelman meminta kita untuk lebih berhati-hati pada klaim yang dijanjikan dengan berpatokan pada penampilan si pemilik produk.

Konsumen sering tergoda dengan produk tertentu dengan harapan memiliki penampilan yang serupa tanpa menyadari jika artis tersebut sebenarnya menjalani perawatan kulit yang lebih mahal dan kompleks.

Termasuk pula dengan kunjungan rutin dan privat ke dermatologis untuk mengatasi masalah penampilan mereka.

Di sisi lain, ahli kimia kosmetik Esther Olu menilai semakin banyak selebritas pemilik brand skincare sadar dengan posisinya sebagai panutan.

“Saya merasa ada rasa tanggung jawab yang diberikan kepada pendiri dan pengembang merek saat merumuskan produk,” katanya.

Meski demikian, Olu berpendapat tidak ada bahan istimewa yang terkandung dalam produk skincare milik para selebritas.

“Menurut pendapat saya, tidak ada lini perawatan kulit selebriti yang merilis formula inovatif yang membedakan diri mereka dari produk yang saat ini ada di pasaran,” katanya.

“Jika seorang konsumen menyukai selebritas tertentu dan ingin mencoba produk baru, maka lini perawatan kulit selebritas tidak akan mustahil untuk dibeli.”

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/11/173156620/tren-skincare-milik-artis-benar-bermanfaat-atau-sekadar-aji-mumpung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke