Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Merawat Ikan Cupang, dari Habitat hingga Pakan

KOMPAS.com - Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias terpopuler di kalangan pecinta akuarium saat ini.

Biasanya, warna dan bentuknya yang cantik serta perawatannya yang terbilang mudah menjadi alasan para penghobi untuk memelihara ikan cupang.

Namun meski terbilang mudah, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti habitat hingga pola makan. Sebab, ikan cupang bisa mati jika kita merawatnya sembarangan.

Untuk mengetahui rincian cara merawat ikan cupang, simak paparan yang dikutip dari The Spruce Pets, berikut ini.

Untuk merawat ikan cupang, suhu dan kualitas air serta kondisi akuarium dan ikan lain di dalamnya perlu diperhatikan agar ikan nyaman tinggal dalam akuarium.

Berikut penjelasannya.

  • Suhu

Meski ukuran akuarium untuk merawat ikan cupang lebih kerap jadi perdebatan, sebenarnya ada satu masalah yang sering diabaikan saat merawat ikan cupang: suhu air.

Habitat alami ikan cupang adalah di negara tropis yang memiliki sawah luas atau kolam dangkal dengan aliran air yang lambat.

Untuk itu, ikan cupang perlu dipelihara dalam akuarium dengan air bersuhu hangat, sekitar 27 derajat Celsius, dan tidak bisa dibiarkan hidup dalam air bersuhu di bawah 24 derajat Celcius. Karena itu, sebaiknya ikan cupang tidak dipelihara di akuarium kecil yang suhunya lebih sulit dikendalikan.

  • Kualitas air akuarium

Cupang dikenal sebagai ikan yang dapat hidup dalam air dengan kadar oksigen terlarut yang rendah. Namun, itu tidak berarti ikan cupang membutuhkan oksigen yang lebih sedikit dibanding ikan lainnya.

Faktanya, ikan cupang memiliki sebuah organ pernapasan spesial yang membuatnya dapat menghirup udara langsung dari permukaan.

Organ khusus ini sangat penting. Dalam sebuah eksperimen, ikan cupang bisa mati kehabisan napas meski air di sekelilingnya penuh dengan oksigen.

Karena itulah, ikan cupang harus memiliki organ khusus yang membuatnya dapat menghirup udara langsung dari permukaan.

Lalu, air dalam akuarium harus tetap hangat dan memiliki pH netral atau sedikit asam agar ikan cupang tumbuh optimal.

Pergerakan airnya pun harus sangat minim. Artinya, pelengkap akuarium seperti power filter dan powerhead tidak akan cocok untuk merawat ikan cupang.

  • Kondisi akuarium

Ikan cupang sebenarnya bisa dipelihara dalam akuarium yang berisi ikan lain, selama kondisi air di dalam akuarium terpenuhi dengan baik, dan tidak ada jenis ikan galak yang suka menggigit.

Namun, hanya boleh ada satu ikan cupang jantan dalam akuarium, kecuali jika akuarium kita memiliki penyekat.

Jika tetap ingin memasukkan ikan cupang jantan lain atau ikan yang galak ke dalam akuarium yang sama dengan ikan jantan lainnya, kotak plastik yang dapat digantung dalam akuarium juga bisa jadi solusi tepat.

Namun, cara ini tidak perlu dilakukan jika ingin memelihara lebih dari satu cupang betina dalam akuarium yang sama. Sebab, ikan cupang betina biasanya tidak akan berkelahi.

Di alam bebas, ikan cupang biasanya hanya mengonsumsi serangga dan larvanya.

Karena itulah, ikan cupang memiliki mulut "terbalik" yang cocok untuk menangkap serangga yang masuk ke dalam air.

Sistem pencernaan ikan cupang pun dibuat untuk mencerna daging, dibuktikan dengan jalurnya yang lebih pendek dibanding ikan pemakan tumbuhan.

Jadi, makanan hidup adalah makanan terbaik bagi ikan cupang. Namun, ikan ini tetap bisa beradaptasi untuk memakan makanan berbentuk beku, kering, dan serpihan.

Kini, makanan dari mahluk hidup seperti udang brine, daphnia (sejenis plankton), plankton, glassworm, dan hati sapi juga bisa ditemukan dalam bentuk makanan beku atau kering.

Lalu jika ingin memberi ikan cupang dengan makanan berbentuk serpihan, kita tetap harus memberinya makanan beku atau makanan kering. Usahakan pula untuk memberi ikan cupang makanan hidup.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/10/12/112042120/tips-merawat-ikan-cupang-dari-habitat-hingga-pakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke