6 Tanda Awal Menopause, Salah Satunya Perubahan pada Keputihan

Namun, beberapa tanda awalnya bisa saja dialami oleh wanita sejak memasuki usia 40 tahun.

Bagi wanita yang mendekati usia menopause, tanda-tanda itu bisa berupa hot flashes atau sensasi panas di tubuh dan keringat malam yang mungkin dapat mengganggu tidur.

Kendati demikian, hal tersebut bukanlah satu-satunya yang mengindikasikan menopause karena masih banyak tanda yang jarang diketahui.

Nah, dilansir dari laman Yahoo Lifestyle, berikut adalah enam indikator awal menopause yang mungkin belum kita ketahui, salah satunya perubahan pada keputihan.

1. Perubahan waktu siklus haid

Seorang obgyn dan spesialis menopause di Women's College Hospital, Dr Michelle Jacobson mengatakan, tanda pertama memasuki masa perimenopause adalah ketika siklus haid menjadi lebih dekat sebelum kita mulai melewatkannya.

"Jika haid menjadi sedikit lebih dekat, dari hari pertama ke hari pertama, itu sebenarnya bisa menjadi tanda pertama bahwa jumlah telur yang tersisa, atau cadangan telur menurun," terangnya.

"Jika siklus sebelumnya sangat teratur selama 28 hari, mungkin seminggu penuh lebih pendek, sehingga kita hanya mendapatkan haid setiap 21 hari," sambung dia.

Perimenopause, atau transisi menopause, dapat berlangsung selama beberapa tahun sebelum ovarium berhenti melepaskan sel telur yang rata-rata terjadi pada usia 51 tahun.

2. Vagina kering dan ada perubahan pada keputihan

Selain itu, Jacobson juga menjelaskan bahwa tanda-tanda awal perimenopause selanjutnya adalah kekeringan vagina dan perubahan dalam keputihan.

Menurut Healthline, ada beberapa ciri-ciri keputihan tanda menopause yang biasanya dirasakan wanita, antara lain:

• Keputihan berwarna kecokelatan

• Tekstur keputihan berair dan lendir yang keluar tipis

• Terkadang tekstur keputihan sedikit tebal dan menggumpal

• Jumlah keputihan semakin lama semakin sedikit mendekati menopause

3. Gangguan tidur

Ketika kadar estrogen dan progesteron menurun selama menopause, beberapa wanita mungkin akan mengalami gangguan tidur. 

"Sementara keringat malam adalah salah satu ketidakteraturan yang paling banyak dibicarakan, setiap perubahan dalam seberapa baik kita tidur juga bisa menjadi indikasi perimenopause," kata Jacobson.

4. Perubahan suasana hati

Perubahan suasana hati seperti perasaan depresi dan kecemasan juga menjadi indikator perimenopause. 

"Sesuatu yang harus diwaspadai adalah mobilitas suasana hati, di mana orang lebih rentan menangis, misalnya, pada iklan di TV atau hal-hal yang tidak akan membuat mereka menangis di masa lalu," ungkap dia.

5. Penambahan berat badan

Meskipun menopause itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan berat badan, tapi menopause dapat membuat kita cenderung menambah berat badan di sekitar perut. 

Kadang-kadang disebut sebagai "meno-pot" atau "meno-pudge", beberapa wanita akan melihat bahwa ketika mereka memasuki usia 40-an, mereka mengalami kesulitan mempertahankan berat badan yang sama, meskipun mereka melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. 

"Selain itu, wanita yang kelebihan berat badan juga cenderung menderita hot flashes dan keringat malam yang lebih buruk," ujar Jacobson.

6. Tanda yang berbeda karena riwayat keluarga dan prosedur tertentu

Riwayat keluarga memiliki dampak yang signifikan pada kapan dan bagaimana kita mengalami menopause.

Jadi, meskipun ada tanda umum yang bisa kita alami, sebagian mungkin tidak berlaku untuk kita. 

Selain itu, prosedur pembedahan tertentu, termasuk histerektomi dan pengangkatan tuba, endometriosis, kemoterapi, dan bahkan anemia juga dapat berperan dalam kapan kita mengalami menopause.

Jacobson merekomendasikan, siapa pun yang mengalami gejala menopause dini sebelum usia 40 tahun harus berbicara dengan dokter agar bisa diselidiki penyebabnya. 

Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai gejala menopause yang muncul, sehingga kita memiliki seseorang untuk menjawab pertanyaan yang dapat meredakan kegelisahan.