Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Ular Naga Jawa, Reptil Endemik yang Ditemukan di Karawang

Lokasi penemuan ular naga jawa berada di Curug Cikoleangkak, Puncak Sempur, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Penemuan spesies ini langsung membuat heboh mengingat keberadaan ular naga jawa tidak mudah ditemukan oleh manusia di alam liar.

Bahkan, keberadaan ular naga jawa sudah dicari oleh Divisi Konservasi Keanekaragaman Hayati (DKKH) Sanggabuana Conservation Foundation (SCD) selama satu tahun ke belakang.

Ditemukan saat memangsa anak katak

Ular naga jawa ditemukan oleh Sanggabuana Wildlife Rescue secara tidak sengaja ketika tim melakukan herping (mencari amfibi atau reptil) di aliran sungai Curug Cikoleangkak pada malam hari.

Pada siang hari, tim sempat melakukan analisis vegetasi dibantu dari Fakultas Biologi Universitas Nasional dan Sispala Samaru SMA 1 Tegalwaru.

Menariknya, ular naga jawa yang ditemukan tim gabungan ini dideteksi keberadaannya ketika memangsa kecebong (anak katak).

"Kami telah mencari di Curug Cipanunda di atas Kampung Tipar yang ada di wilayah Karawang, sampai di Curug Cimata Indung yang hutannya masuk wilayah Purwakarta," kata Debby Sugiri dari DKKH SCF.

Mengenal ular naga jawa

Ular naga jawa yang ditemukan kali ini termasuk satwa endemik Jawa yang dapat dikenali dari sisik pada punggungnya yang khas, panjang tubuh sekitar 50 centimeter, dan perilakunya yang aktif ketika malam hari.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com sebelumnya, ular naga jawa memiliki ciri lain berupa hemipenal atau duri yang menonjol pada bagian dorsal atau sepanjang punggung.

Hemipenal pada ular naga jawa posisinya berurutan secara rapi sehingga tampilannya tidak berbeda jauh dengan naga yang dikenal banyak orang dalam dongeng atau mitologi.

Tak hanya itu, bentuk hemipenal di sebagian ular naga jawa begitu menonjol yang membuatnya terlihat seperti mahkota atau tanduk di belakang kepala.

Debby menjelaskan, ular naga jawa dapat ditemukan di dataran tinggi -namun lokasi penemuan spesies ini di Curug Cikoleangkak, Karawang berada di ketinggian 565 mdpl.

"Ini masih di dataran menengah. Kami temukan (ular naga jawa) waktu itu sedang makan anak katak atau kecebong," ujar Debby.

Ia menambahkan bahwa ular naga jawa dapat bertahan hidup dengan memangsa kodok, katak, maupun ikan yang dapat ditemukan di ketinggian 1.000 mdpl.

Sementara dilansir dari Thai National Parks, ular naga jawa yang tergolong spesies tidak berbisa juga dapat memakan ikan kecil.

Habitat dan perkembangbiakan

Ular naga jawa adalah reptil kecil semi-fossorial tidak berbisa yang dapat bertelur sebanyak beberapa kali.

Ketika spesies ini bertelur, mereka dapat menghasilkan 2-4 butir telur di setiap musim hujan yang berlangsung pada Oktober-Februari.

Walaupun termasuk satwa endemik, tidak menutup kemungkinan ular naga jawa ditemukan di sepanjang Semenanjung Malaya (Malaysia hingga Thailand).

Spesies yang sama juga mempunyai habitat di sebagian Sumatra, Kalimantan, dan beberapa pulau kecil.

Ular naga jawa dapat bertahan hidup di daerah yang dekat sumber air, termasuk hutan rawa-rawa, maupun sawah di bawah ketinggian 1.300 mdpl.

Namun, ular naga jawa paling sering ditemukan di ketinggian 500-1.100 mdpl.

Dalam hal ini, ular naga jawa jantan dengan betina dapat dibedakan dengan cara memeriksa ukuran keseluruhan, panjang ekor, dan lubang kloaka (saluran pembuangan).

Ular naga jawa betina dapat diketahui dari ukurannya yang lebih besar dari jantan, tapi memiliki ekor yang lebih tipis dan pendek.

Ular naga jawa yang berjenis kelamin betina juga tidak mempunyai hemipenal seperti pada ular naga jawa jantan.

Sebaliknya, ukuran tubuh dari si jantan dari spesies ini lebih kecil, namun ekornya lebih tebal dan panjang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/03/113005020/mengenal-ular-naga-jawa-reptil-endemik-yang-ditemukan-di-karawang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke