Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Makan Kurma Berlebihan, Gangguan Pencernaan hingga Diabetes

Selain dimakan dalam bentuk yang lebih segar, kurma juga kerap dikeringkan atau dapat digunakan untuk membuat smoothie dan bahan makanan lainnya.

Menurut Live Strong, buah kurma mengandung kalori dan serat yang tinggi.

Maka dari, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan atau masalah pencernaan.

Kandungan kalori dan serat dalam kurma

Menurut Departemen Pertanian AS, dua buah kurma medjool memiliki 140 kalori.

Jika kita secara teratur makan kurma sebagai bagian dari diet — baik sebagai camilan atau sebagai bahan masakan — berhati-hatilah terhadap kalori ekstra yang dimiliki buah ini.

Sebab, kurma bisa menyebabkan penumpukan kalori yang pada gilirannya dapat menimbulkan kenaikan berat badan.

Jadi, pertimbangkan potensi kekurangan dan manfaat kurma saat menambahkannya ke dalam makanan.

Di samping itu, kurma juga mengandung serat yang tinggi.

Memang, mengonsumsi serat dapat membuat kita merasa kenyang lebih cepat, yang sangat membantu ketika kita sedang mencoba menurunkan berat badan.

Sayangnya, terlalu banyak serat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Kurma secara alami tinggi serat dengan 1/4 cangkir memiliki 2,7 gram serat.

University of Maryland Medical Center merekomendasikan 20 hingga 35 gram serat per hari, di mana pria membutuhkan lebih banyak serat daripada wanita.

Artinya, satu porsi kurma akan memberikan kita tujuh hingga 13 persen dari asupan serat yang direkomendasikan.

Apabila kita mengonsumsi terlalu banyak serat, itu bisa menyebabkan masalah pencernaan, termasuk kelebihan gas, sembelit, kram perut, dan kembung.

Kurma dan gula

Kurma memiliki rasa manis yang alami, dengan hampir 30 gram gula per porsi.

Rasa manis alami kurma sebagian berasal dari kandungan fruktosa, atau gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan beberapa sayuran.

Namun, beberapa orang mengalami kesulitan untuk mencernanya.

Beberapa orang yang intoleransi fruktosa juga tidak dapat menyerap fruktosa dengan baik, yang menyebabkan gula melewati sistem pencernaan secara keseluruhan karena tubuh tidak dapat memecahnya.

Ketika mencapai usus, gula ini bisa menyebabkan diare dan gas, serta sakit perut karena bereaksi dengan bakteri alami di usus.

Indeks glikemik yang tinggi

Karena kandungan gulanya yang tinggi, kurma juga dianggap sebagai makanan glikemik tinggi.

Indeks glikemik atau GI adalah pengukuran seberapa cepat makanan memengaruhi kadar glukosa darah kita.

Menurut University Health News, kurma memiliki skor GI 103, sedangkan glukosa diukur pada 100.

Selain itu, kurma juga memiliki beban glikemik tinggi, yang merupakan pengukuran seberapa besar kandungan karbohidrat makanan memengaruhi kadar gula darah.

Karena kurma mengandung karbohidrat tinggi, dengan sekitar 40 gram per dua ons, maka kurma memiliki beban glikemik tinggi, yakni berukuran 42.

Oleh sebab itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti kurma ini bisa meningkatkan peluang kita terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Bila kita memiliki kondisi kesehatan tertentu dan ingin mengonsumsi kurma, sebaiknya konsultasikan hal ini kepada dokter atau ahli gizi untuk mengetahui porsi asupan kurma yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/04/175423520/dampak-makan-kurma-berlebihan-gangguan-pencernaan-hingga-diabetes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke