Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Laki-laki dan Perempuan Tidak Bisa Berteman?

Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata

KOMPAS.com – Tidak jarang ketika ada laki-laki yang pergi main atau sedang menghabiskan waktu bersama teman perempuannya, akan banyak yang menganggap mereka sebagai pasangan.

Tentu, hal ini menyebabkan masalah karena akan banyak rumor yang bertebaran. Terlepas dari itu semua, bisakah laki-laki dan perempuan berteman? Perdebatan terus berlanjut. Mengapa selalu ada anggapan bila laki-laki dan perempuan bersama, maka mereka sedang menjalin hubungan?

Tidak bisakah laki-laki dan perempuan saling membantu dan menjadi support system tanpa ada bumbu romansa? Inilah yang diobrolin Anya dan Banni dalam siniar Kosan HAI bertajuk “Cewek Cowok Barengan, Emang Harus Pacaran?!” yang bisa diakses melalui tautan berikut spoti.fi/3CEC3Xx.

Dilansir dari Scientific American, laki-laki dan perempuan bisa saja berteman, tetapi potensi atau elemen-elemen romansa tetap saja mengintai di saat kita tidak pernah menyangka.

Dalam buku Men Are From Mars and Women Are From Venus dijelaskan bahwa laki-laki dan perempuan sulit untuk menjadi teman sejati. Karena hubungan yang menjurus ke arah romansa hampir tak terhindarkan.

Belum lagi lingkungan sekitar yang akan menganggap bahwa mereka sedang menjalani hubungan serius, namun tidak mau mengungkapkannya. Akan tetapi, mengapa lingkungan atau masyarakat sekitar selalu beranggapan demikian?

Merujuk Psychology Today, masyarakat telah mengonstruksi hubungan laki-laki dan perempuan pasti ke arah romansa karena adanya persepsi melanjutkan keturunan. Konstruksi tersebut mengakibatkan sulitnya persahabatan lawan jenis yang murni tanpa ada romansa.

Pasalnya, laki-laki juga cenderung untuk memiliki rasa suka terhadap perempuan, meskipun telah berteman sejak lama. Bisa jadi juga laki-laki tersebut memendam perasaannya karena tidak ingin hubungan pertemanan yang rusak sebagai imbas dari perasaannya, terlebih semakin sering berinteraksi semakin intens juga ketergantungan atas satu sama lain.

Akan tetapi, bagaimana bila kita ingin menjaga hubungan pertemanan tanpa romansa? Penting bagi suatu hubungan untuk memiliki sebuah batasan yang dimengerti oleh orang-orang yang berada di dalamnya.

Kemudian, tidak bisa dimungkiri bahwa kita akan selalu bertemu orang baru dengan beragam latar belakang dan gender. Dengan begitu, kita dituntut untuk memiliki kebijaksanaan bahwa tidak selalu hubungan lawan jenis akan berujung pada sesuatu yang romansa.

Selain itu, bila kita memiliki teman laki-laki atau perempuan yang memang memiliki tampilan menarik dan kita tertarik, maka kita harus jelas dan memahami perasaan kita.

Apakah kita berteman dengan mereka karena ada keinginan untuk memiliki hubungan romansa atau sebatas berteman saja? Bila motivasi kita berteman tidak murni platonis, maka kita harus jujur dengan perasaan.

Karena bila berada terus dalam hubungan demikian, bukan tidak mungkin kita akan tersiksa. Dalam hal ini, teman yang kita sukai bisa saja tengah mendekati orang lain atau sebenarnya memiliki ketertarikan yang serupa dengan diri kita.

Bila hubungan kita murni untuk pertemanan, maka jangan bertindak membuat percikan romansa dalam pertemanan.

Dengarkan obrolan seru Annya dan Banni lainnya hanya melalui siniar Kosan HAI di Spotify. Dalam siniar ini, akan ada banyak obrolan seru, mencengangkan, dan menarik seputar tren yang sedang viral di kalangan para remaja.

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal setiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut https://spoti.fi/3CEC3Xx.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/07/170000220/benarkah-laki-laki-dan-perempuan-tidak-bisa-berteman-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke