Balenciaga Angkat Kaki dari Twitter, Resmi Menghapus Akun

KOMPAS.com - Brand fashion asal Perancis, Balenciaga memutuskan untuk angkat kaki dari platform Twitter.

Mereka secara resmi telah mengumumkan untuk menghapus akun dari platform berlogo burung biru tersebut.

Keputusan yang dibuat Balenciaga tampaknya telah menambah daftar brand sekaligus nama besar dunia yang juga meninggalkan Twitter setelah diakuisisi Elon Musk.

Sebut saja General Motors, Dyson, Volkswagen, Pfizer, General Mills, sampai supermodel Gigi Hadid juga melakukan gerakan yang sama.

Meski sudah mengonfirmasi kabar ini kepada beberapa media termasuk Fortune, majalah bisnis tersebut melaporkan bahwa pihak Balenciaga enggan menguraikan alasan di balik penghapusan akun resminya.

Namun yang jelas, keputusan itu dilakukan pada saat Twitter melakukan perubahan dengan membuat kebijakan baru setelah diakuisisi bos Tesla itu.

Banyak yang berspekulasi bahwa kebijakan baru Twitter tentang keputusan strategis dan implementasi kebijakan dari Elon Musk dianggap memicu kekhawatiran bagi pengguna, khususnya reputasi perusahaan dan orang-orang terkenal.

Di samping itu, ada pula anggapan bahwa brand fashion mewah yang sudah memiliki jutaan pengikut di Twitter itu turut menyoroti beberapa hal dari kebijakan yang dianggap aneh dan sepihak.

Seperti PHK massal usai Elon Musk mengakuisisi Twitter, hingga berencana untuk memulai layanan verifikasi berbayar yang kemungkinan memicu banyak penipu beredar.

Misalnya saja sejak diberlakukan akun centang biru berbayar, sebuah akun bodong centang biru yang berpura-pura menjadi akun Eli Lilly membuat tweet "insulin gratis sekarang".

Tak butuh waktu lama, kejadian itu membuat saham Eli Lilly anjlok seketika. Sampai akhirnya Twitter memutuskan untuk menunda keputusan itu lagi.

Melansir Hypebeast, Balenciaga menjadi brand fashion mewah pertama yang memutuskan angkat kaki dari Twitter.

Akankah langkah tersebut bakal diikuti brand fashion kenamaan lainnya?

https://hypebeast.com/2022/11/balenciaga-leaves-twitter-after-elon-musk-acquisition