Secara umum, aromanya biasanya tergolong normal dan tidak mengganggu orang di sekitarnya.
Namun ada juga orang dengan bau badan luar biasa sehingga membuat sekitarnya terganggu, seperti kasus yang baru terjadi di Aceh.
Para dosen Universitas Syiah Kuala (USK) mengeluhkan sejumlah mahasiswa yang bau badan hingga dianggap mengganggu kegiatan perkuliahan di kelas.
Alhasil, para akademisi ini pun mengeluarkan himbauan dan panduan agar mahasiswanya bisa mengurangi aroma tak sedap itu.
Penyebab bau badan
Bau badan pada setiap orang sebenarnya adalah hal yang normal dan bisa berbeda-beda serta tidak ada aroma tertentu yang khas.
Hal ini muncul dari beberapa faktor yakni:
"Tidak ada bau yang khas karena dapat berbeda dari orang ke orang dan dapat dipengaruhi oleh genetika, makanan, hormon, kebersihan, dan obat-obatan antara lain," kata Susan Massick, MD, seorang dokter kulit di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Seseorang bisa memiliki bau badan yang berlebihan mungkin karena berbagai pengaruh berikut ini:
Pola makan
Saat tubuh memecah makanan, senyawa kimia mencapai kelenjar apokrin yang kemudian disekresikan sebagai bau badan.
Hal ini membuat makanan yang kita konsumsi bisa berdampak pada aroma tubuh, khususnya yang rasanya tajam, seperti:
Akan tetapi, Brian Toy, MD, seorang dokter kulit di Rumah Sakit Misi Providence berpendapat mengubah pola makan saja tidak akan menghilangkan bau badan seketika.
"Diet hanyalah salah satu faktor penyebab bau badan," katanya.
Hiperhidrosis memiliki banyak penyebab, termasuk:
"Jika Anda banyak berkeringat, kelembapan yang disebabkan oleh keringat ekstra mendorong pertumbuhan bakteri," terang Toy.
Selain itu, kelenjar apokrin lebih aktif pada orang yang mengalami hiperhidrosis.
Pubertas
Anak-anak tidak memiliki kelenjar apokrin aktif sehingga mereka tidak memiliki bau badan.
Tetapi selama masa pubertas, kelenjar tersebut menjadi aktif, yang menyebabkan peningkatan aroma tubuh, seperti dialami banyak orang.
Karena ini adalah kondisi yang baru, banyak remaja tidak paham cara menghadapinya termasuk dengan mandi yang benar, memakai deodoran, dan sering berganti pakaian.
Bahkan sering kali gaya hidupnya malah membuat masalah menjadi lebih buruk.
"Kebersihan mungkin memainkan peran terbesar," kata Toy.
Perubahan hormonal
Perubahan hormon juga dapat memengaruhi bau badan, baik yang disebabkan oleh siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause.
Selama kehamilan, orang lebih cenderung berkeringat, tetapi kelenjar apokrin mereka kurang aktif, yang dapat mengubah aroma tubuh secara keseluruhan.
Cara mengurangi bau badan
Toy menegaskan jika cara mengurangi bau badan terbaik adalah dengan menjaga kebersihan tubuh.
Caranya termasuk:
Mandi setiap hari
Bersihkan ketiak dengan sabun antibakteri untuk membantu meminimalkan bakteri pada kulit yang bereaksi dengan keringat sebagai pemicunya.
Gunakan antiperspiran
Antiperspirant menghentikan keringat berbeda dengan deodoran, yang hanya menutupi aromanya. Oleskan antiperspirant di malam hari, agar menyerap saat kita tidur.
Kenakan pakaian yang menyerap keringat
Pakaian yang membuat kita tetap sejuk akan mengurangi keringat, yang seharusnya mengurangi bau badan.
Sesuaikan pola makan
Jika merasa makanan tertentu memicu bau badan, kita dianjurkan untuk mengurangi atau berhenti mengkonsumsinya.
Jika berbagai cara itu sudah dicoba namun tetap memiliki bau badan, Toy merekomendasikan untuk mencoba sabun antimikroba dengan 4 persen benzoil peroksida di ketiak.
"Itu bisa menghilangkan bakteri dan jamur, dan mengurangi aroma," pesannya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/18/085251120/penyebab-bau-badan-dan-cara-mengatasinya-mandi-saja-tidak-cukup
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.