Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

The Brothers’ War, Perang Robot dalam Set Terbaru Magic: The Gathering

The Brothers' War ini adalah seri kedua dari empat alur cerita Phyrexian, sekaligus merupakan set standar pertama yang menggabungkan Universes Beyond dengan Transformers.

Set ini terdiri dari 287 kartu dalam setiap set, dan resmi dirilis pada 18 November 2022 ini, termasuk di Indonesia.

Tak hanya itu, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com disebutkan, pemain dari Indonesia, dan juga Singapura, Malaysia, serta Thailand, dan Filipina akan mendapat penawaran khusus.

Pelanggan yang memesan dalam fase perilisan bakal mendapat koleksi Token edisi terbatas saat membeli produk dari The Brothers’ War ini.

Lalu, bagi yang sudah melakukan pre-order  sebelum perilisan berhak mendapatkan koleksi token edisi terbatas – “Construct” atau “Urzan Automaton”.

Istimewanya, token tersebut memiliki variasi transparansi yang berbeda dan merupakan dua bagian dari tiga rangkaian set MTG The Brothers’ War Battlefield Mural.

Tiga set token edisi terbatas ini dapat digabungkan dengan Battlefield Mural, yang dirilis secara bertahap sejak peluncuran MTG Dominaria United pada pertengahan September lalu.

Namun ditegaskan, setiap pembeli hanya berhak atas satu token, selama persediaan masih ada.

Informasi detail tentang penawaran ini dirilis melalui akun Facebook milik Magic: The Gathering.

Di tengah invasi Phyrexian yang menyengsarakan, Planeswalker Teferi mencari jawaban di masa lalu melalui legenda persaingan sengit antara dua bersaudara, Urza dan Mishra.

The Brothers’ War pun dikenal sebagai Antiquities War, adalah sebuah pertempuran yang menghancurkan dunia Dominaria dengan melibatkan robot raksasa, kapal tempur kolosal, dan pertarungan magis.

Pertempuran ini membentuk masa depan di seluruh Multiverse.

Disebutkan, pertama kali set ini digambarkan dalam ekspansi kedua MTG yang dirilis pada tahun 1994, 'Antiquities'.

The Brothers' War memerlihatkan persaingan saudara yang lebih dari sekadar kisah 'baik vs. jahat'.

Dikisahkan, di tengah dunia yang berkecamuk dalam antarperang robot, The Brothers' War adalah set yang berfokus pada artefak.

Salah satunya adalah Powerstones -token artefak tidak berwarna (colorless)- yang pertama kali diperkenalkan di Dominaria United.

Token ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tambahan "mana" yang tidak dapat digunakan pada mantra non-artefak.

"Mana" adalah istilah yang menggambarkan bentuk sihir yang digunakan untuk membayar biaya yang diperlukan untuk mengeluarkan sebagian besar kartu dalam permainan.

"Mana" juga digunakan untuk menutupi biaya lain, seperti untuk mengaktifkan kemampuan tertentu.

Sumber "mana" yang paling dasar adalah tanah, meskipun mantra dan kemampuan tertentu juga dapat menghasilkan "mana".

Nah, Prototype -teknik lain yang terlihat pada makhluk artefak-- adalah cara lain bagi robot raksasa untuk memasuki medan perang dengan "mana" yang lebih sedikit.

Meski demikian, robot raksasa ini memiliki kekuatan, ketangguhan, dan kemampuan yang lebih efisien.

Selain itu, set The Brothers’ War juga kembali memperkenalkan mesin favorit penggemar, seperti Meld.

Meld adalah sebuah kata kunci yang menggabungkan dua kartu untuk membuat satu kartu besar.

Lalu, Unearth, yang memungkinkan kartu untuk kembali dari kuburan, dengan konsekuensi diasingkan pada akhir babak.

Sebagai set utama MTG yang menggabungkan Universes Beyond, The Brothers' War juga membawa Transformers ke dalam pertempuran.

Agar merasakan nostalgia yang sesungguhnya, pemain dapat menambahkan Optimus Prime, Megatron, dan lainnya ke dalam set mereka.

Uniknya pula, kartu-kartu itu dikemas dalam bingkai bergaya robot yang menarik.

10 basic lands menyampaikan kisah mereka masing-masing, menampilkan lokasi pertarungan, dan robot raksasa yang bertempur di bawah Urza dan Mishra.

Retro reprint

Selain itu, untuk kembali ke masa lalu, retro reprint dari artefak terkenal dan makhluk artefak dari sejarah Magic juga siap untuk diperebutkan.

Dalam dua Commander Decks yang dibuat berdasarkan kedua saudara ini, tiap kartu akan memiliki desain bingkai retro sebagai bentuk penghormatan kepada gaya dan format asli permainan ini.

Sebagai bonus, kartu artefak retro dengan desain eksklusif dapat ditemukan dalam bentuk foil dan non-foil.

Seperti set-set sebelumnya, The Brothers' War pun tersedia dalam bentuk Draft Booster, Set Booster, Collector Booster, Jumpstart Booster, Commander deck, dan bundel.

Di Indonesia, -sebelum masa pandemi Covid-19, permainan ini biasa dimainkan dalam komunitas, secara berkelompok.

Cara bermain kartu MTG ini tak ubahnya seperti permainan catur yang beradu strategi. Hanya saja, permainan ini tak cuma bisa dimainkan oleh dua orang, melainkan bisa lebih.

Selain beradu strategi, kartu Magic memiliki daya tarik tersendiri untuk para pemainnya.

Biasanya, di tahap awal para penimat tertarik karena kartu ini memiliki ilustrasi gambar yang menarik.

Ada juga penikmat yang menjadi tertarik bermain kartu ini karena ceritanya yang mereka nilai atraktif.

Selain itu, terdapat juga sekelompok penggemar yang membeli kartu Magic demi mengoleksi setiap set yang dikeluarkan.

Saat ini, seiring kehidupan yang mulai berangur normal, aktivitas permainan MTG di Indonesia pun mulai kembali menggeliat.

Pada akhir Agustus 2022 lalu, sudah digelar MTG SEA Championships di Gajah Mada Tower, Jakarta.

Para penggemar MTG berlaga di ajang itu untuk mengasah kemampuan, dan tentu saja tak sedikit yang berharapan bisa menembus turnamen internasional mulai dari level asia tenggara, asia, bahkan dunia.

Pasalnya, ajang MTG SEA Championships tersebut menjadi semacam kualifikasi di mana pemenangnya bisa beranjak ke level yang lebih tinggi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/18/113019820/the-brothers-war-perang-robot-dalam-set-terbaru-magic-the-gathering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke