Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Sindrom Kaki Gelisah, Bisa Ganggu Kualitas Tidur

Atau, kamu merasa seolah-olah ada yang bergerak di bawah kulit sekitar kaki dan betis saat tidur di malam hari?

Jika demikian, harap berhati-hati. Pasalnya, itu bisa menjadi tanda dari restless legs syndrome atau juga dikenal sebagai sindrom kaki gelisah.

Gejala sindrom kaki gelisah

Sindrom kaki gelisah merupakan penyakit saraf yang ditandai dengan sensasi tidak menyenangkan di kaki yang menimbulkan dorongan kuat untuk menggerakkan dan menggoyangkan kaki.

Biasanya, orang mengalami sindrom tersebut ketika sedang beristirahat di malam hari. Akibatnya, kualitas tidur terganggu dan waktu tidur berkurang.

Sensasi tidak menyenangkan yang dimaksud bisa berupa rasa gatal, geli, kesemutan, kesetrum, nyeri, atau kram.

Ini tidak hanya dirasakan di kaki, namun juga dapat merambat ke betis, paha, hingga lengan.

Sindrom kaki gelisah juga dikaitkan dengan gerakan kaki dan lengan yang tidak disengaja, yang dikenal sebagai gerakan tungkai periodik (periodic limb movements).

Beberapa orang menderita gejala sindrom kaki gelisah sesekali, sementara sebagian lain bisa mengalaminya setiap hari.

Gejala sindrom kaki gelisah bervariasi dari yang ringan hingga berat. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyusahkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebabnya

Pada sebagian besar kasus, tidak ada penyebab yang pasti dari sindrom kaki gelisah.

Beberapa ahli saraf percaya, gejala sindrom kaki gelisah kemungkinan ada hubungannya dengan cara tubuh menangani senyawa kimia yang disebut dopamin.

Dopamin terlibat dalam mengendalikan gerakan otot dan bertanggung jawab atas gerakan kaki yang tidak disengaja yang terkait sindrom kaki gelisah.

Pada kasus tertentu, sindrom kaki gelisah disebabkan oleh masalah kesehatan seperti anemia defisiensi zat besi atau gagal ginjal. Ini dikenal sebagai sindrom kaki gelisah sekunder.

Ada juga bukti yang menunjukkan hubungan antara sindrom kaki gelisah dan kehamilan.

Sekitar 1:5 wanita hamil akan mengalami gejala dalam tiga bulan terakhir kehamilan, namun tidak jelas mengapa hal itu terjadi.

Dalam kasus tersebut, umumnya sindrom kaki gelisah akan mereda setelah melahirkan.

Bisa diobati

Kasus ringan sindrom kaki gelisah yang tidak terkait gangguan kesehatan kemungkinan tidak memerlukan perawatan apa pun dan dapat disembuhkan dengan mengubah gaya hidup.

Perubahan gaya hidup untuk mengatasi sindrom kaki gelisah termasuk:

  • Menerapkan waktu tidur yang teratur, menghindari asupan alkohol dan kafein di larut malam
  • Berhenti merokok
  • Berolahraga teratur

Jika gejala bertambah parah, kita mungkin memerlukan obat untuk mengatur kadar dopamin dan zat besi dalam tubuh.

Apabila sindrom kaki gelisah disebabkan oleh anemia defisiensi besi, diperlukan suplemen zat besi untuk mengobati gejala.

Wanita berisiko dua kali lebih besar

Sindrom kaki gelisah adalah kondisi umum yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja.

Namun, wanita berisiko dua kali lebih besar mengembangkan sindrom kaki gelisah dibandingkan pria.

Masalah ini juga lebih sering terjadi pada seseorang di usia paruh baya, kendati gejalanya dapat berkembang sejak usia kanak-kanak.

Kesimpulan

Gejala sindrom kaki gelisah biasanya akan hilang jika masalah utamanya dapat diatasi.

Tetapi jika penyebab sindrom kaki gelisah tidak diketahui, gejala terkadang dapat memburuk seiring waktu dan memengaruhi kehidupan kita.

Meski tidak membahayakan jiwa, sindrom ini dapat mengganggu tidur, serta memicu kecemasan dan depresi jika tidak ditangani.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/23/070000220/waspadai-sindrom-kaki-gelisah-bisa-ganggu-kualitas-tidur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke