Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eksim Pengaruhi Kesehatan Seksual, Benarkah?

Ruam ini sering kali kambuh sebagai respons terhadap pemicu seperti bahan produk tertentu, perubahan suhu, makanan, perubahan hormon, stres, atau infeksi.

Selain terlihat pada kulit, banyak orang yang hidup dengan eksim juga melaporkan bahwa kondisi ini sangat memengaruhi kehidupan seksual mereka.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan hubungan antara eksim dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan seksual, sebagaimana dilansir laman Very Well Health, berikut ini.

Hubungan antara eksim dan kesehatan seksual

Disfungsi seksual atau tantangan dalam hubungan intim sering kali berdampingan dengan eksim.

Banyak orang dewasa dengan eksim telah melaporkan bahwa kondisi kulit mengganggu hasrat seksual atau gairah seksual mereka karena alasan fisik dan psikologis.

• Efek fisik

Eksim biasanya ditandai dengan kulit yang meradang, nyeri, kering, gatal, dan tidak nyaman.

Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik selama aktivitas seksual dan hubungan seksual, terutama jika ruam berada di atau dekat vagina, penis, bokong, paha, atau area dada.

Orang yang hidup dengan eksim di daerah genital (eksim genital) sering melaporkan bahwa kesehatan seksual mereka secara signifikan dipengaruhi oleh kondisi tersebut.

Beberapa penelitian memperkirakan bahwa sebanyak 45 persen orang yang hidup dengan eksim telah mengalami kambuhnya kondisi di daerah genital.

• Efek psikologis

Perubahan penampilan fisik seseorang dapat memengaruhi kesehatan emosional, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada disfungsi seksual atau tantangan berhubungan intim.

Banyak orang yang hidup dengan eksim mengalami rasa malu, cemas, atau rendah diri tentang bagaimana ruam eksim mereka terlihat.

Emosi ini juga dapat mengurangi keinginan untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa perasaan-perasaan ini dapat berdampak negatif pada hasrat seksual orang yang hidup dengan eksim dan terkadang pasangan mereka.

Satu studi pun menemukan, lebih dari 80 persen orang yang hidup dengan eksim melaporkan bahwa kondisi kulit memengaruhi kesehatan seksual mereka.

Kualitas hidup mereka bahkan lebih terpengaruh secara negatif jika eksim terletak di area genital.

Gejala dan perbedaannya tiap jenis kelamin

Orang dewasa dengan eksim melaporkan bahwa gejala yang paling mengganggu dari kondisi ini adalah:

- kulit gatal

- kekeringan yang berlebihan

- kulit yang meradang dengan perubahan pigmentasi (tampak merah, coklat tua, ungu, atau abu-abu pucat, tergantung pada warna kulit seseorang).

Siapa pun dapat mengembangkan eksim, tetapi beberapa penelitian menunjukkan, kondisi ini sedikit lebih umum terjadi pada orang yang berjenis kelamin perempuan daripada laki-laki.

Penelitian mulai melihat bagaimana eksim juga dapat mempengaruhi orang-orang dari jenis kelamin yang berbeda secara berbeda.

• Pada laki-laki

Pada laki-laki, eksim genital dapat muncul pada penis, testis, anus, bokong, dan daerah sekitarnya.

Penelitian telah menunjukkan kemungkinan hubungan antara eksim dan disfungsi seksual (khususnya disfungsi ereksi) pada orang yang memiliki penis.

Satu studi menemukan, orang dengan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) 60 persen lebih mungkin memiliki riwayat eksim.

Studi lain menunjukkan bahwa disfungsi seksual pada orang dengan penis lebih mungkin terjadi jika eksim mereka parah atau jika mereka juga didiagnosis dengan kecemasan atau depresi.

• Pada perempuan

Gejala eksim yang sama umum terjadi pada perempuan, namun penelitian tentang bagaimana disfungsi seksual dialami oleh perempuan masih sangat sedikit.

Satu studi menemukan bahwa perempuan yang menderita eksim lebih mungkin mengalami rasa sakit kronis pada kulit yang terkena selama hubungan seksual, yang dapat menyebabkan kurangnya hasrat seksual.

Perempuan juga lebih mungkin memiliki faktor terkait kesehatan seksual tertentu yang dapat membuat eksim lebih buruk, termasuk:

- Pencabutan rambut di dekat area genital (waxing, mencukur, menghilangkan bulu, laser)

- Kontak dengan air mani, spermisida, dan kondom selama hubungan seksual

- Kekeringan vagina akibat menopause

Mengatasi disfungsi seksual pada penderita eksim

Para ahli merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mengatasi tantangan kesehatan seksual ketika kita memiliki eksim:

- Berkonsultasi dengan dokter tentang pilihan pengobatan untuk eksim adalah langkah pertama yang penting.

Kita dapat mencoba pengobatan rumahan, produk yang dijual bebas (OTC), obat resep, dan perubahan gaya hidup.

Jika kita memiliki kekhawatiran tentang bagaimana perawatan khusus dapat memengaruhi eksim genital dan kesehatan seksual, pastikan untuk membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu.

- Tanyakan juga kepada dokter tentang apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi disfungsi seksual.

Kita mungkin mendapat manfaat dari perawatan seperti obat disfungsi ereksi (viagra), terapi hormon (patch testosteron), pelumas vagina, atau perubahan gaya hidup.

Dokter juga bisa merujuk kita ke penyedia layanan kesehatan lain yang mungkin memiliki keahlian lebih dalam untuk mengobati disfungsi seksual.

- Carilah dukungan emosional untuk kesehatan seksual kita.

Terlibat dalam kehidupan seks yang sehat dapat bermanfaat bagi kesehatan kita secara keseluruhan.

Ketidakamanan dan stres karena memiliki eksim dapat menjadi penghalang bagi hasrat seksual.

Jadi, temukan dukungan profesional seperti terapi seks untuk individu atau pasangan, atau mintalah rujukan ke spesialis yang terlatih untuk menangani masalah psikologis yang berasal dari kondisi kulit (psikodermatologis).

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/23/200000020/eksim-pengaruhi-kesehatan-seksual-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke