Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Penyebab Kram Perut Pasca Haid, dan Cara Mengatasinya

"Kram sebelum dan selama menstruasi bisa normal bila terjadi dengan ringan."

Demikian kata asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Columbia University Medical Center dan penasihat medis di Allara, Dr Beth Rackow, MD.

"Demikian pula, kram setelah haid tidak selalu serius jika dapat ditoleransi tanpa obat."

"Atau yang merespons obat yang dijual bebas seperti ibuprofen dan tylenol, maka itu tidak mengkhawatirkan," sambung dia.

Kendati demikian, mungkin sulit untuk mengetahui apa yang normal dari tidak normalnya kram perut setelah haid.

Untungnya, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

"Tingkat keparahan gejala dan frekuensi terjadinya kram adalah kunci untuk mewaspadainya."

Demikian kata asisten profesor di departemen kebidanan dan ginekologi Johns Hopkins, Dr Khara Simpson, MD.

"Jadi, jika hal itu terjadi sepanjang waktu, mungkin sebenarnya ada sesuatu yang perlu diobati dan jika keparahan kram mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin ada semacam penyebab yang mendasarinya," ungkap dia.

Penyebab kram perut setelah haid

Nah, seperti yang dilansir dari laman Prevention, berikut adalah beberapa penyebab kram perut setelah haid yang perlu diketahui.

1. Ovulasi

Beberapa wanita mengalami sedikit rasa sakit dan kram saat ovulasi.

Menurut Mayo Clinic, ketika ovarium melepaskan sel telur dan mulai bergerak turun ke dalam rahim, artinya kita sedang berovulasi.

Rackow pun mencatat bahwa jenis kram ini biasanya terjadi tujuh hingga 10 hari setelah akhir siklus haid.

Selain itu, Simpson menjelaskan rasa sakit dengan ovulasi cenderung terjadi pada wanita yang memiliki siklus lebih pendek atau wanita yang mengalami haid setiap tiga minggu atau kurang.

2. Infeksi

Rackow mengatakan, infeksi seperti penyakit radang panggul atau infeksi menular seksual biasanya menyebabkan jenis rasa sakit yang berbeda (lebih konstan).

"Sering kali, infeksi akan datang bersama dengan kram, tetapi bisa juga datang bersama dengan keputihan yang tidak normal dan rasa sakit saat berhubungan seksual," terangnya.

3. Endometriosis

Para ahli setuju bahwa endometriosis adalah kemungkinan penyebab kram setelah haid, bersamaan dengan kram selama haid.

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar (bukan di dalam) rahim, yang menyebabkan nyeri haid dan bahkan masalah kesuburan.

"Gejala-gejala lain yang terkait dengan kondisi ini termasuk nyeri panggul dengan atau tanpa haid, nyeri saat berhubungan intim, dan perdarahan uterus yang abnormal," jelas Rackow.

4. Adenomiosis

Menurut Cleveland Clinic, adenomiosis, atau kondisi di mana jaringan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim menyebabkan pembesaran rahim.

Ini juga bisa menjadi penyebab kram setelah siklus haid.

"Ada pun gejala tambahan yang mungkin dialami seseorang dengan adenomiosis termasuk perdarahan haid yang berat, perdarahan intermenstruasi, perut kembung, dan ketidaknyamanan panggul," ujar Rackow.

5. Kista ovarium

Kram perut setelah haid bisa menjadi kemungkinan adanya kista ovarium, meskipun ini jarang terjadi.

Seseorang yang sedang dalam masa subur (biasanya di bawah usia 50 tahun) dapat membentuk kista pada ovarium mereka, dan rasa sakit yang dialami orang dengan ovulasi biasanya adalah pecahnya kista.

Namun, rasa sakit ini tidak harus dibatasi langsung setelah haid.

Rackhow mencatat, kram dan tekanan pada kandung kemih atau usus, serta rasa sakit saat berhubungan intim semuanya adalah gejala lain yang terkait dengan kista ovarium.

6. Kehamilan

Kram perut di waktu yang bukan saatnya kita haid bisa jadi tanda kehamilan.

Jika kita mengalami haid yang tidak teratur, atau tidak mendapatkannya pada waktu yang sama setiap bulannya, maka kita perlu melakukan tes kehamilan.

"Karena pendarahan itu bisa mewakili implantasi dan belum tentu siklus haid," kata Simpson.

7. Infeksi saluran kemih

Simpson menjelaskan bahwa infeksi saluran kemih (ISK) juga dapat menyebabkan kram perut di luar siklus haid.

Dengan infeksi kandung kemih, kita juga biasanya akan mengalami rasa sakit saat buang air kecil, serta darah atau sedikit perubahan warna pada urine.

8. Masalah usus

"Infeksi usus (gastroenteritis) atau sindrom iritasi usus besar juga dapat menyebabkan kram setelah haid," kata Simpson.

Masalah usus yang terjadi dengan peradangan usus juga bisa menyebabkan kram selain mual, muntah, dan diare.

Cara mengatasi kram perut

Jika kita mengalami kram sesekali setelah haid (atau selama haid) yang tidak parah, ada beberapa tips dan trik untuk mengatasinya di rumah.

Rackhow pun merekomendasikan beberapa hal, antara lain:

  • Mengonsumsi obat nyeri yang dijual bebas
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri sebelum siklus haid dimulai
  • Menggunakan heating pad
  • Tetap terhidrasi
  • Berolahraga

Sementara itu, Simpson menambahkan, mandi air hangat, yoga, dan menghindari makanan inflamasi (seperti susu, gula, dan gluten) juga dapat membantu mengurangi kram.

Namun, apabila kram perut semakin menyebabkan ketidaknyamanan dan disertai rasa sakit yang parah, segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/30/103317720/8-penyebab-kram-perut-pasca-haid-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke