Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Video Game Termahal, Nomor 8 Paling Kontroversial

KOMPAS.com - Industri game yang berkembang pesat saat ini terus membuat para developer saling berlomba menyajikan video game berkualitas dan berbeda dari yang lain demi memikat pasar.

Selain mengorbankan waktu dan tenaga, developer juga menggelontorkan dana yang bisa dibilang tidak sedikit untuk menciptakan video game yang luar biasa.

Tidak tanggung-tanggung, sebuah judul video game bahkan menghabiskan biaya produksi 316 juta dollar AS. Jika dikonversi ke rupiah, nilai dari gim tersebut mencapai sekitar 4,9 triliun!

Dilansir laman Lifestyle Asia, berikut adalah 10 video game dengan biaya produksi termahal sepanjang sejarah.

1. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain


Waralaba Metal Gear termasuk satu dari sekian waralaba video game terbesar dan termahal.

Sayangnya, tidak akan ada rilisan terbaru untuk judul Metal Gear akibat perselisihan antara pengembang dan penerbit Konami dengan pencipta game, Hideo Kojima.

Judul terakhir untuk seri tersebut, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain bisa dikatakan sebagai yang terbaik dari seri Metal Gear lainnya.

Dalam gim ini, para pemain bisa menculik tentara musuh menggunakan balon.

Biaya produksi: 80 juta dollar AS atau setara Rp 1,24 triliun.

2. The Witcher 3


The Witcher adalah role playing game (RPG) aksi fantasi yang dibuat berdasarkan novel karya penulis Polandia, Andrzej Sapkowski.

Novel tersebut mendapatkan banyak pengikut di Eropa, hingga akhirnya diadaptasi ke dalam video game oleh CD Projekt Red.

Seri terbaru untuk gim ini, The Witcher 3 banyak dipuji dan menelan biaya produksi yang tinggi.

The Witcher 3 terjual lebih dari 40 juta kopi, menjadikannya salah satu video game terlaris dan terbaik yang pernah ada.

Biaya produksi: 81 juta dollar AS (lebih kurang Rp 1,26 triliun)

3. Halo 2


Halo 2 merupakan gim first-person shooter (FPS) rilisan 2004 yang dikembangkan Bungie dan diterbitkan Microsoft Game Studios untuk konsol Xbox.

Seri ini menjadi sekuel dari Halo: Combat Evolved yang diluncurkan pada 2001, menyajikan petualangan Master Chief yang bertarung melawan spesies alien yang dikenal sebagai The Covenant.

Ada beberapa masalah selama proses pengembangan Halo 2 seperti hengkangnya salah satu pendiri Bungie, Alex Seropian, dan banyak konsep yang tadinya direncanakan untuk gim tersebut harus dibatalkan.

Terlepas dari masalah-masalah yang sudah dijelaskan tadi, Halo 2 tercatat ke dalam daftar gim terhebat sepanjang masa.

Halo 2 juga mencatatkan sejarah baru bagi waralaba, di mana para pemain untuk pertama kalinya bisa mengakses online multiplayer melalui Xbox Live.

Biaya produksi: 120 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,87 triliun

4. Battlefield 4


First-person shooter atau FPS adalah genre yang disukai para gamer. Dan saat Battlefield 4 diluncurkan, gim FPS berkonsep multiplayer sudah ramai di pasaran.

Namun pengembang gim tersebut, DICE memutuskan untuk membawa sesuatu yang berbeda.

DICE merilis Battlefield 4 dengan fitur "Levolution" yang mengubah peta secara drastis dan memberikan efek dramatis seperti gedung pencakar langit yang runtuh.

Sayangnya setelah dirilis, para gamer merasa kecewa karena Battlefield 4 dipenuhi bug dan glitch.

Beberapa pihak saat itu bahkan memutuskan untuk menuntut penerbit gim, EA Games.

Namun, gim tersebut berhasil terjual lebih dari tujuh juta kopi dan dapat dikatakan sukses secara komersial.

Biaya produksi: 100 juta dollar AS atau setara Rp 1,56 triliun

5. Shadow of the Tomb Raider


Shadow of the Tomb Raider merupakan seri ketiga Tomb Raider dan dijuluki "The Survivor Trilogy".

Dalam gim ini, karakter utama Lara Croft harus berpacu dengan waktu untuk menghentikan kiamat Maya yang sudah berjalan tanpa dia sadari.

Secara umum, Shadow of the Tomb Raider mendapatkan ulasan positif. Namun, kritikan terbesar untuk gim ini adalah kurangnya inovasi dan tidak jauh berbeda dari dua seri Tomb Raider sebelumnya.

Biaya produksi: 135 juta dollar AS atau kira-kira Rp 2,1 triliun

6. Final Fantasy VII


Final Fantasy VII dianggap sebagai gim inovatif saat pertama kali dirilis pada 1997. Ini juga menjadi salah satu judul "wajib" bagi pecinta gim.

Sejak seri pertama diproduksi pada 1987, Final Fantasy sudah dibuat dalam beberapa spin-off game, dijadikan film, dan di-remake dalam dua bagian.

Di era sekarang, Final Fantasy VII mungkin tampak seperti gim kuno. Namun di tahun 1997, gim ini merupakan sebuah mahakarya.

Fitur full-motion video, karakter 3D, dan alur cerita gim adalah segelintir poin yang membuat Final Fantasy masih disukai oleh para gamer sampai detik ini.

Biaya produksi: 145 juta dollar AS (lebih kurang Rp 2,26 triliun)

7. Red Dead Redemption 2


Red Dead Redemption pertama dari Rockstar Games diterima dengan baik, sehingga dijadikan sekuel delapan tahun berikutnya.

Konsep open world dalam Read Dead Redemption 2 memberikan kesempatan bagi pemain untuk menjalani kehidupan terbaik atau terburuk mereka.

Alur cerita gim ini begitu menarik dan menyayat hati, di mana protagonis atau karakter utama Arthur Morgan mencoba menebus dirinya dari keburukan di masa lalu.

Kisah utama sang protagonis hanyalah puncak gunung es, karena sebenarnya gim ini penuh dengan berbagai tantangan, mulai dari memancing, berburu, dan side quest.

RDR 2 disebut sebagai Game of the Year oleh banyak publikasi, dan termasuk salah satu gim dengan penjualan tertinggi sepanjang masa.

Biaya produksi: sekitar 200 juta dollar AS-300 juta dollar AS atau lebih kurang Rp 3,12 triliun-Rp 4,68 triliun

8. Call of Duty: Modern Warfare 2


Waralaba Call of Duty awalnya adalah gim bergenre FPS yang menggambarkan situasi Perang Dunia II di tahun 1940-an.

Pada tahun 2007, waralaba tersebut merilis Call of Duty: Modern Warfare pertama dan menyajikan situasi perang modern.

Sekuel dari gim ini, Call of Duty: Modern Warfare 2 akan terus diingat gamer karena berbagai alasan.

Gim itu terjual 4,7 juta kopi hanya dalam waktu 24 jam setelah diluncurkan, serta mendapat pujian dan kritikan.

Namun, satu kontroversi dari seri CoD ini terdapat pada salah satu misi dalam main campaign yang bertajuk "No Russian".

Di misi No Russian, pemain harus memerankan karakter Allen, tentara Amerika Serikat yang menyamar sebagai Alexei Borodin untuk menyusup ke organisasi teroris Bad Russian yang dipimpin oleh Makarov.

Misi berawal dari sebuah elevator yang berisi gembong teroris Makarov termasuk pemain yang mengendalikan karakter Allen.

Pintu elevator yang menuju aula bandara Rusia itu perlahan terbuka, Makarov menyiapkan senjata sembari mengatakan "remember, no Russian" sebagai aba-aba aksi terorisme mereka.

Begitu keluar dari elevator, Makarov dan gembong terorisnya melepaskan tembakan kepada orang-orang sipil yang sedang mengantre untuk pemeriksaan barang bawaan di pintu masuk bandara.

Selama mengendalikan karakter Allen, pemain harus bertindak layaknya salah satu anggota teroris Bad Russian.

Jika melawan Makarov atau melarikan diri dari situasi tersebut, maka kita akan ditembak oleh anak buah Makarov.

Pilihan pemain hanya dua. Diam saja menyaksikan pembantaian, atau ikut menembaki warga sipil yang tidak bersalah.

Di tengah misi kontroversial ini, polisi Rusia datang untuk menghentikan penembakan. Gembong teroris Makarov bergerak melarikan diri sembari melawan pasukan polisi anti-teror.

Kelompok Makarov lalu tiba di tempat parkir bandara dan menyamar sebagai petugas medis untuk melarikan diri dengan mobil ambulans.

Saat itu, Makarov sudah menyadari jika Alexei Borodin atau Allen sebenarnya adalah agen Amerika yang sedang menyamar. Makarov menembak Allen kemudian meninggalkannya sendirian di bandara hingga polisi Rusia datang untuk meringkusnya.

Karena pemerintah Rusia mengetahui serangan teroris di bandara didalangi Allen selaku agen Amerika, Rusia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan menyerbu Negeri Paman Sam.

Biaya produksi: 250 juta dollar AS (kira-kira Rp 3,9 juta dollar AS), namun biaya pengembangan sebenarnya hanya 50 juta dollar AS dan sisanya digunakan untuk pemasaran

9. Grand Theft Auto V


Grand Theft Auto V pertama kali dirilis untuk konsol PS3 dan Xbox 360. Di gim ini, pemain bisa beralih antara tiga karakter yang jalurnya saling bersinggungan.

Pengembangan gim ini dipimpin oleh sebanyak 360 tim. Hasilnya, GTA V dinobatkan sebagai Game of the Year oleh berbagai publikasi.

Terjual sebanyak 169 juta eksemplar, GTA V tercatat sebagai gim terlaris kedua sepanjang masa.

Biaya produksi: 265 juta dollar AS (setara Rp 4,14 triliun)

10. Cyberpunk 2077


Cyberpunk 2077 adalah video game yang paling dinantikan selama bertahun-tahun.

Seharusnya gim ini diluncurkan di tahun 2012, namun terus mengalami penundaan dan baru dilepas pada 2020.

Saat peluncuran, banyak gamer yang merasa kecewa karena Cyberpunk 2077 penuh dengan bug dan glitch sampai akhirnya ditarik dari PlayStation Store beberapa minggu pasca dirilis.

Pengembang gim itu, CD Projekt Red akhirnya memberikan update dan memperbaiki gim sehingga banyak pemain mencobanya lagi dan menyukainya.

Kesuksesan Cyberpunk 2077 diikuti oleh serial anime yang didasarkan pada gim tersebut, Cyberpunk: Edgerunners yang mendapat pujian penonton dan kritikus film.

Biaya produksi: 316 juta dollar AS (sekitar Rp 4,93 triliun)

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/07/054317920/10-video-game-termahal-nomor-8-paling-kontroversial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke