Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kedelai Pengaruhi Kesuburan dan Ereksi, Benarkah?

Jenis kacang-kacangan ini termasuk sumber protein berkualitas tinggi yang menyehatkan, dengan kandungan lemak jenuh yang sedikit.

Di Indonesia, kedelai dapat ditemukan dalam berbagai olahan makanan, seperti tempe, tahu, kecap, dan susu kedelai, serta dijadikan campuran bahan kue dan roti.

Kedelai sering direkomendasikan untuk pasien dengan masalah jantung dan kolesterol tinggi.

Beberapa studi membuktikan, kedelai juga bermanfaat dalam mengurangi risiko kanker secara umum.

Lantas, apakah kedelai dapat memengaruhi kesuburan pria dan ereksi?

Berikut poin-poin penting terkait pengaruh kedelai terhadap kesehatan seksual pria, seperti diwartakan India.com.

1. Apakah kedelai memengaruhi kesuburan pria?

Jawabannya tidak. Kedelai tidak memengaruhi kesuburan pria.

Kedelai kaya akan polifenol yang disebut isoflavon atau fitoestrogen.

Beberapa studi menyarankan, pria perlu menghindari konsumsi kedelai karena bisa menurunkan kadar testosteron, sehingga berdampak pada fungsi seksual pria.

Kandungan isoflavon atau fitoestrogen juga dinilai dapat memengaruhi kesehatan seksual pria.

Namun, studi terbaru menyimpulkan tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung penelitian terdahulu.

Dua jenis studi sebelumnya tidak memberikan bukti yang signifikan.

Satu studi kecil di tahun 2008 menemukan, pria yang mengonsumsi kedelai memiliki jumlah sperma yang lebih rendah.

Kelompok peneliti yang sama kembali melakukan studi lain pada tahun 2015, dan lagi-lagi gagal memberikan bukti yang bisa mendukung temuan mereka.

Dalam studi intervensi klinis di tahun 2010, terungkap tidak ada hubungan antara asupan isoflavon dan kualitas atau konsentrasi sperma.

Studi yang sama juga menyatakan, konsumsi suplemen yang mengandung 40 miligram isoflavon setiap hari selama dua bulan tidak berpengaruh pada kualitas sperma.

2. Bisakah kedelai menyebabkan penurunan kadar testosteron?

Mitos lain mengaitkan konsumsi kedelai dengan pria yang menjadi feminin. Hal ini juga tidak benar adanya.

Studi yang dilakukan pada 2010 menemukan, baik suplemen isoflavon maupun makanan kedelai kaya isoflavon tidak memengaruhi kadar testosteron, kualitas sperma, dan sirkulasi estrogen.

3. Apakah kedelai memicu disfungsi ereksi?

Studi 2010 juga mengungkap, isoflavon tidak meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria.

Dalam studi meta-analisis 2010 yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, diketahui baik makanan kedelai maupun suplemen isoflavon tidak memengaruhi konsentrasi testosteron di semua kelompok umur pria.

4. Apakah kedelai menurunkan risiko kanker prostat?

Kanker prostat adalah kanker paling umum kedua pada pria dan kanker paling umum keempat di dunia secara keseluruhan.

Berdasarkan temuan banyak studi, produk berbahan dasar kedelai diketahui memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah.

5. Berapa asupan kedelai yang tepat?

Menurut studi, individu dapat mengonsumsi 5-6 gram protein kedelai per hari.

Kedelai juga memberikan banyak manfaat seperti menurunkan angka kematian, menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan mencegah kanker prostat pada pria.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/09/053000920/kedelai-pengaruhi-kesuburan-dan-ereksi-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke