Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sedikit Makan, Banyak Gerak, Tak Selalu Efektif Turunkan Berat Badan

Sayangnya, selama ini banyak sekali saran penurunan berat badan yang abstrak, atau tidak benar-benar berlandaskan pada sains.

Alhasil, saran-saran ini menjadi tidak terlalu efektif jika dilakukan, khususnya untuk menurunkan berat badan pada penderita obesitas.

Temuan studi tentang saran penurunan berat badan

Sebuah tim ahli di University of Oxford di Inggris menyelidiki 159 rekaman audio konsultasi antara dokter umum dan pasien mereka yang memiliki BMI dalam rentang yang dianggap obesitas.

Saran-saran dangkal adalah hal yang umum diberikan oleh dokter, termasuk panduan bahwa seseorang harus sedikit mengubah gaya hidup mereka.

Hanya 20 persen dari janji temu termasuk dokter yang menawarkan saran tentang bagaimana sebenarnya mencapai penurunan berat badan direkomendasikan.

Saran-saran umum itu termasuk tips abstrak berikut ini, yang sebenarnya tidak didukung oleh sains (dan dalam beberapa kasus, sangat kurang tepat):

• Makan lebih sedikit, bergerak lebih banyak.

• Naik tangga saja.

• Hati-hati dengan apa yang dimakan.

• Kurangi karbohidrat.

• Gunakan aplikasi untuk melacak kalori, sehingga kita dapat memantau kalori masuk dan kalori keluar.

• Berolahragalah sebanyak mungkin sesuai kemampuan sendi.

• Buatlah tepung bebas gluten sendiri karena tidak akan mengandung gula (yang sepenuhnya salah, bahwa bagaimanapun juga, gluten adalah protein).

"Analisis kami mengidentifikasi bahwa dokter sebagian besar tidak memberikan saran yang efektif."

"Dan bahkan jika pasien mengikuti saran tersebut, mereka tidak mungkin menurunkan berat badan," tulis para peneliti dalam jurnal.

Selain itu, mereka mencatat bahwa sudut pandang makan lebih sedikit dan melakukan lebih banyak aktivitas fisik adalah rekomendasi yang paling tidak efektif.

Berpusat pada pengobatan penyakit, bukan pencegahan

Bisa dimengerti mengapa saran yang lebih diberikan dokter selalu bernuansa menantang.

Hal ini disebabkan karena sistem medis kita saat ini masih berpusat pada pengobatan penyakit daripada berfokus pada pencegahan.

Di samping itu, para dokter juga memiliki sangat sedikit waktu untuk mempelajari tentang nutrisi dan aktivitas fisik.

Itulah mengapa, penting untuk berkonsultasi dengan para ahli yang berspesialisasi dalam bidang ini seperti ahli diet dan ahli terapi fisik.

Ditambah lagi, dokter sering kali terlalu singkat waktunya untuk benar-benar mengenal kebiasaan pasien mereka dan faktor eksternal lainnya yang mungkin berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan.

Belum lagi, bidang penelitian terus berkembang dan bisa jadi menakutkan untuk mengikuti praktik terbaru dalam pencegahan penyakit kronis.

"Dokter membutuhkan pedoman yang lebih jelas tentang bagaimana berbicara secara oportunistik dengan pasien yang hidup dengan obesitas."

Demikian penuturan penulis utama studi dan peneliti kualitatif di Departemen Ilmu Kesehatan Perawatan Primer Nuffield di University of Oxford di Inggris, Madeleine Tremblett, PhD.

"Hal ini dapat membantu mereka untuk menghindari penguatan stereotip stigmatisasi dan memberikan bantuan yang efektif kepada pasien yang ingin menurunkan berat badan," imbuh dia.

Karena obesitas bersifat multifaktorial dan hanya mengikuti diet ketat tidaklah efektif, maka pendekatan individual adalah yang terbaik.

Sebaliknya, para peneliti menyarankan strategi penurunan berat badan yang mencakup:

• Konseling nutrisi dengan ahli diet.

• Modifikasi perilaku yang berfokus pada bidang-bidang seperti manajemen stres dan tidur cukup.

• Perubahan gaya hidup, termasuk saran aktivitas fisik yang disesuaikan.

• Bantuan untuk mengatasi hambatan sistemik seperti kerawanan pangan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/17/092726420/sedikit-makan-banyak-gerak-tak-selalu-efektif-turunkan-berat-badan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke