Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Pasangan Inggris Pecahkan Rekor Keliling Dunia Bersepeda Tandem

Keduanya melintasi gerbang tersebut kurang lebih 180 hari setelah memulai misi perjalanan keliling dunia tercepat dengan sepeda tandem.

Dikutip dari CNN, pasangan suami istri yang memulai misinya sejak 5 Juni lalu ini telah bersepeda sejauh 28.968 kilometer melalui 21 negara.

Perjalanan ini menjadi menjadi puncak kisah keduanya dengan sepeda tandem yang sebenarnya dimulai sejak lama, tepatnya bermula saat pertemuan antara kedua orang ini di sebuah festival bir pada 2015 silam.

Laura adalah pesepeda yang terbiasa mengendarai sepeda untuk keperluan sehari-hari, sementara Stevie merupakan pesepeda jarak jauh berpengalaman yang telah menggunakan sepeda tandem sejak muda.

Sadar akan kesamaan minat, Stevie kemudian mengajak Laura bersepeda tandem saat kencan ketiganya, yang sukses membuat perempyan itu tersentuh.

Pengalaman ini pula yang kemudian menjadi awal tim pesepeda tandem yang dibangun oleh pasangan yang menikah 2018 lalu.

Laura mengambil posisi sebagai “stoker” alias orang yang berada di belakang, sementara suaminya sebagai “kapten” yang berada di depan.

Butuh waktu beberapa saat sampai Laura akhirnya bisa beradaptasi dan akhirnya menikmati sepeda tersebut.

"Tandem sebenarnya tidak terlalu sulit digunakan, terutama jika pernah mengendarai sepeda sebelumnya. Namun jika berada di kursi belakang seperti saya dan terbiasa mengendarai dan mengemudikan sepeda sendiri, akan lebih sulit untuk tiba-tiba melepaskan semua kendali itu,” jelasnya.

Dua perempuan asal Inggris bernama Cat Dixon dan Raz Marsden sukses memecahkan rekor sebagai pesepeda tandem tercepat yang mampu mengelilingi dunia.

Pasangan suami istri ini kemudian mulai berambisi untuk memecahkan rekor serupa, sebagai pasangan pria dan wanita tercepat yang mengelilingi dunia dengan sepeda tandem.

Untuk mewujudkan rekor tersebut, mereka harus memenuhi sejumlah persyaratan dari Guinness World Records.

Salah satu syarat utamanya yakni bersepeda dengan jarak minimal 18.000 mil ke arah yang sama, melewati dua titik antipodal di sisi planet yang berlawanan, dan “start” serta “finish” dan berakhir di titik yang sama.

Setelah mereka menghubungi Guinness dan menyanggupi persyaratan tersebut, keduanya menghabiskan waktu sekitar 18 bulan untuk melakukan perencanaan dan berlatih.

Keduanya pun melakukan misinya dengan sepeda tandem custom made buatan Tandem Experience and Tandem Shop di kota Telford, Inggris.

Sepeda tersebut dilengkapi dengan kopling khusus yang bisa terbagi menjadi dua bagian sehingga dapat dikemas ke dalam kotak sepeda terpisah jika perlu melakukan perjalanan dengan pesawat.

Setelah berangkat dari Berlin, keduanya melewati Republik Ceko, Austria, Slovakia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Turki dengan bersepeda rata-rata sekitar 10 jam setiap harinya.

Lalu, keduanya mengatakan bahwa mereka terpaksa mengubah rute awal yang melewati Azerbaijan karena pembatasan perbatasan, dan terbang langsung ke India dari Turki, sebelum bersepeda ke Malaysia.

Mereka juga mencoba meminimalisir perjalanan dengan pesawat, karena proses mengemas sepeda dan durasi penerbangan akan memotong waktu bersepeda mereka.

Lauea berugas sebagai pengatur rute dan pemilah makanan untuk menghilangkan sedikit rasa stres suaminya.

"Memegang bagian depan sepeda dan kemudi lebih melelahkan secara mental. Jadi saya mencoba melakukan hal lain untuk membuat perjalanan menjadi lebih mulus,” ujarnya.

Tantangan

Saat melakukan perjalanannya, tentu saja pasangan suami istri ini mengalami berbagai tantangan, mulai dari cedera, kecelakaan, sakit, penundaan, dan masalah visa.

Bahkan, keduanya sempat tertabrak dan terpelanting di Malaysia, yang menyebabkan memar dan kerusakan parah pada sepedanya hingga sempat tak yakin untuk melanjutkan perjalanannya.

Pasangan suami istri lalu memantapkan tekadnya untuk bertahan dan berhasil menyeberang ke Singapura pada bulan Agustus.

Selanjutnya, mereka terbang ke Perth, Australia, dan bersepeda menuju Brisbane, sebelum terbang ke Dunedin, Selandia Baru.

Selanjutnya, mereka naik pesawat ke Vancouver, Kanada, dan melintasi negara ke Halifax, Nova Scotia.

Setelah menjelajahi Kanada, mereka terbang kembali ke Eropa dan tiba di Lisbon, Portugal pada bulan November, sebelum bersepeda melewati Spanyol, Prancis, Belgia, dan Belanda dan kembali ke Jerman tepat pada waktunya.

Lalu selain menuntaskan misi pribadi mereka, pasangan ini juga berhasil mengumpulkan dana sebanyak 10.000 poundsterling Inggris atau sekitar Rp189 juta, yang akan disumbangkan ke tiga badan amal berbeda.

Kini mereka tengah menunggu verifikasi dari Guinness World Records untuk memastikan rekor yang telah dicapainya.

Mereka masih berniat bersepeda bersama meskipun mengaku tak punya keinginan menciptakan tantangan serupa untuk diri sendiri.

“Kami pasti akan terus bersepeda dan mungkin melakukan beberapa tantangan ringan di masa depan setelah kami pulih, tetapi kami tidak akan pernah melakukan hal seperti ini lagi,” ujar Laura.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/18/164932220/kisah-pasangan-inggris-pecahkan-rekor-keliling-dunia-bersepeda-tandem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke