Rempah ini juga biasa digunakan untuk mengatasi masalah kulit, persendian, organ pernapasan atas, dan pencernaan.
Belakangan, kunyit juga diklaim dapat menurunkan kadar kolesterol berkat kandungan bahan aktif di dalamnya, yaitu kurkumin.
Namun, benarkah kunyit dapat menurunkan kolesterol dalam darah?
Untuk mengetahuinya, ada baiknya kita mengenali terlebih dahulu soal kolesterol.
Menurut situs Heart.org, kolesterol merupakan sebuah subtansi yang diproduksi oleh hati dan diserap dari beberapa makanan hewani.
Kolesterol ini juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang membantu melindungi jantung.
Lalu ada juga low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang jika menumpuk dapat menyebabkan masalah yang berhubungan dengan jantung, seperti stroke dan serangan jantung.
Lantas, apa hubungannya dengan kunyit?
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal PubMed Central, ditemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat menurunkan serum LDL dan trigliserida.
Artinya, kunyit dan kurkumin dapat membantu melindungi orang yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular, meski tetap dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
Lalu, sebuah studi lainnya yang dilakukan pada tahun 2018 menemukan bahwa mengonsumsi kurkumin bersama dengan pistosterol dalam makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan polong-polongan dapat membantu menurunkan kolesterol.
Sebuah ulasan yang dilakukan pada tahun 2021 juga menemukan bahwa kurkumin dalam kunyit dapat mengurangi satu jenis lipid dan dapat menurunkan kolesterol lebih baik.
Jadi intinya, dampak yang ditimbulkan kunyit pada kolesterol memang menjanjikan, meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfaatnya.
Jika iya, kunyit sebenarnya hadir dalam berbagai bentuk, seperti teh, ekstrak, bubuk, dan kapsul.
Adapun cara mengonsumsinya bisa dilakukan dengan cara berikut.
Efek samping
Kunyit dan kurkumin umumnya aman dan tidak menimbulkan efek samping meski dikonsumsi pada dosis tinggi, seperti delapan gram per harinya.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping yang merugikan, seperti:
Orang yang sedang hamil dan menyusui juga sebenarnya dapat mengonsumsi kunyit dalam dosis kecil seperti dalam masakan, namun sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen kunyit yang memiliki dosis tinggi.
Lalu, orang yang alergi terhadap tanaman dari keluarga Zingiberaceae, seperti jahe dan kapulaga, sebaiknya menghindari konsumsi kunyit.
Selain itu, kurkumin juga dapat menyebabkan kontraksi kandung empedu dan perkembangan batu empedu, sehingga mereka yang memiliki batu empedu atau obstruksi saluran empedu harus menghindarinya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/12/29/084200120/begini-manfaat-kunyit-untuk-turunkan-kolesterol-secara-alami
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan