Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Tidur di Kotak Pasir? Awas Jadi Gejala Penyakit

Sebenarnya, kebiasaan unik ini umumnya tidak berbahaya.

Namun jika kucing tidur di dalam kotak pasir miliknya, kita sebaiknya khawatir.

Menurut konsultan perilaku hewan dan pemilik Caring Behavior LLC, Amelia Wieber, kucing yang tidur dalam kotak pasir bisa menjadi tanda atau gejala masalah besar.

Berikut rincian alasan mengapa kucing tidur di kotak pasir, seperti dilansir dari Daily Paws.

Masalah kesehatan

Menurut Wieber, alasan mengapa kucing tidur di kotak pasir yang pertama adalah masalah kesehatan.

Ia mengatakan, banyak kucing yang akan bersembunyi saat sakit atau tidak enak badan, sehingga kotak pasir digunakannya sebagai tempat persembunyian.

Selain itu, ada penyakit tertentu yang bisa membuat kucing tidur di kotak pasir, seperti:

  • Infeksi saluran kemih
  • Sembelit
  • Diare
  • Penyumbatan kandung kemih

Selain itu, pada kucing tua, ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan kucing tidur di kotak pasir, yaitu:

  • Radang sendi. Sendi yang sakit dapat membuat kucing malas bergerak dan membuat kucing merasa kotak pasir lebih praktis digunakan untuk tidur.
  • Disfungsi kognitif atau demensia. Kucing kemungkinan merasa bingung sehingga sulit membedakan antara tempat tidur dan tempat buang air.

Perilaku

Kucing adalah makhluk yang peka dan jeli sehingga mudah stres.

Saat merasa stres inilah, kucing akan mencari tempat bersembunyi yang membuatnya terasa aman.

Namun jika dipastikan tidak ada masalah kesehatan yang terjadi, perilaku tidur di kotak pasir mungkin saja disebabkan karena stres yang mengganggu rutinitasnya.

Misalnya beberapa hal berikut:

  • Pindah atau renovasi
  • Adanya anggota keluarga baru, baik manusia maupun hewan lainnya
  • Kucing lain
  • Suara keras (misalnya saat pesta, konstruksi, hujan deras)

Jika perilaku tersebut dilakukan kucing yang terbiasa tidur di kandang sempit maka bisa jadi ini karena mereka terbiasa berdekatan dengan kotak pasir.

Anak kucing juga bisa saja masih belum mampu membedakan antara tempat tidur dan tempat buang airnya.

Agar kucing tidak lagi tidur di kotak pasir

Selain menjadi gejala masalah di atas, tidur di kotak pasir juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada kucing kita.

Perlu diingat, kotak pasir merupakan tempat buang air sehingga tidur di dalamnya dapat menyebabkan kucing mengalami infeksi bakteri pada mata, telinga, kandung kemih, hingga kulit.

Ia menambahkan, pasir yang tersangkut di bulu kucing saat tidur di kotak pasir juga dapat masuk ke saluran pencernaan  dan menyebabkan penyumbatan saat kucing menjilat tubuhnya sendiri.

Untuk itu, kita perlu membuat kucing tidak lagi tidur di kotak pasir dengan mencoba melakukan cara berikut.

  • Mengunjungi dokter hewan

Langkah pertama untuk mencegah kucing kembali tidur di pasir adalah mengunjungi dokter hewan untuk memastikan kondisi kesehatannya.

Namun perlu diingat, meski penyebabnya adalah masalah medis, kita mungkin perlu melakukan beberapa perubahan di rumah.

Misalnya menyiapkan tempat persembunyian yang nyaman dan aman bagi kucing, terutama jika ada hewan peliharaan baru di rumah.

  • Konsultasi dengan pengamat perilaku hewan

Jika menduga bahwa alasan di balik perilaku aneh ini berhubungan dengan rasa stres atau masalah perilaku, Wieber mengatakan bahwa sebaiknya kita membawa kucing ke pengamat perilaku hewan untuk mengetahui penyebab dan mencari solusinya.

Namun terlepas dari penyebabnya, jangan harap masalah ini bisa selesai dengan cepat.

Sebab, akan butuh waktu untuk membuat kucing merasa nyaman tidur di tempat lain.

Untuk itu, sembari menunggu kucing dapat beradaptasi, kita bisa mencoba untuk memeluk kucing lebih sering.

Selain memperkuat ikatan, sesi “cuddling” ini dapat mengurangi frekuensi kucing tidur di kotak pasir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/09/162916720/mengapa-kucing-tidur-di-kotak-pasir-awas-jadi-gejala-penyakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke