Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Campak Vs Roseola, Serupa tapi Tak Sama Bahayanya

Sama-sama berisiko tinggi pada anak namun campak dapat menyerang orang dari segala usia.

Sedangkan roseola lazim dialami anak-anak dan cenderung tidak berbahaya karena tidak memicu komplikasi.

Berbeda dengan campak yang bisa menyebabkan komplikasi penyakit lainnya termasuk pneumonia dan gangguan penglihatan.

Campak vs roseola

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang pernah menewaskan lebih dari 140.000 orang pada tahun 2018 di seluruh dunia.

Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.

Rentang usia ini juga berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat campak selain juga orang dewasa di atas 30 tahun.

Virus campak bisa menyebar pada manusia lain melalui kontak langsung dan udara.

Sementara itu, roseola adalah infeksi virus yang biasanya menyerang anak-anak, yang biasa disebut pula sebagai roseola infantum.

Penyebabnya adalah virus herpes manusia 6 (HHV-6) atau virus herpes manusia 7 (HHV-7).

Roseola menyebar melalui droplet pernapasan dihirup orang atau berada di permukaan yang tak sengaja disentuh.

Penyakit ini biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6–12 bulan, diawali dengan demam tinggi, diikuti dengan ruam berwarna merah muda atau merah.

Roseola adalah penyakit virus yang sembuh sendiri, artinya biasanya akan hilang tanpa perhatian medis.

Orangtua bisa merawatnya sendiri di rumah kecuali jika anak mengalami kejang atau demam tinggi yang terus-menerus.

Sering disamakan

Banyak orang sering menyamakan campak dengan roseola padahal merupakan penyakit yang berbeda.

Keduanya terlihat serupa karena biasanya muncul dengan ruam makulopapular.

Namun, ruam roseola biasanya lebih berwarna merah jambu-merah, sedangkan ruam campak lebih berwarna merah-cokelat.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang membedakan antara dua penyakit ini.

Ruam dari roseola dimulai di batang tubuh dan menyebar, sedangkan ruam campak dimulai di wajah dan bergerak ke bawah.

Selain itu, anak-anak dengan roseola biasanya terlihat sehat, sedangkan penderita campak biasanya terlihat dan berperilaku seolah-olah tidak sehat.

Demam akan berlangsung kira-kira 3–5 hari, setelahnya anak-anak akan mengalami benjolan dan ruam kecil berwarna merah jambu-merah, kira-kira hanya berukuran 2–5 milimeter.

Ruam biasanya dimulai pada batang tubuh dan menyebar ke leher, wajah, kaki, dan lengan dalam waktu 24 jam.

Ruam biasanya tidak gatal dan berubah menjadi putih di bawah tekanan serta akan hilang setelah 1-2 hari.

Sementara itu, campak muncul kira-kira 3–5 hari setelah gejala dimulai.

Namun, pada kasus campak, gejala demam tidak mereda dan malah disertai ruam berupa bintik-bintik merah yang berbeda yang dimulai di sepanjang garis rambut.

Ruam tersebut akan menyebar ke leher, batang tubuh, tungkai, dan kaki meskipun tidak gatal.

Ciri khas campak adalah demam hilang saat ruam berhenti menyebar.

Gejala yang perlu dikenali

Campak dan roseola sama-sama memicu gejala demam dan ruam. Akan tetapi, ada beberapa keluhan lain yang bisa membedakannya.

Berikut adalah gejala yang dialami penderita roseola:

Beberapa anak akan mengalami bintik Koplik 2–3 hari setelah gejala dimulai yang berupa bintik putih kecil yang muncul di mulut.

Campak bisa berakibat fatal dalam beberapa kasus karena menyebabkan komplikasi hingga berisiko kematian.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/19/151521220/campak-vs-roseola-serupa-tapi-tak-sama-bahayanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke