KOMPAS.com - Bagi pemilik anjing, melihat hewan kesayangannya melakukan hal unik seperti berputar-putar mengejar ekornya sendiri mungkin bukanlah hal aneh, terutama pada anak anjing.
Namun meski umumnya mengejar ekor sendiri tidak berbahaya dan hanya merupakan salah satu cara anjing bermain, mengejar atau menggigit ekor terus menerus bisa menjadi salah satu tanda adanya masalah kesehatan maupun psikologis.
Dilansir dari Insider, berikut empat alasan mengapa anjing mengejar ekornya sendiri secara terus menerus.
Bosan
Menurut direktur teknisi regional di VCA Animal Hospitals Angela Logsdon-Hoover, anjing akan melakukan sesuatu yang membuatnya merasa bahagia, dan mengejar ekor adalah salah satunya.
Lama kelamaan, mengejar ekor ini bisa menjadi kebiasaan, terutama pada anjing dengan tingkat energi tinggi yang sering berada di dalam kandang atau kerap ditinggalkan sendiri dalam rumah untuk waktu yang lama.
Jadi, jika anjing terlalu sering mengejar ekornya, bukan hanya sesekali, ada baiknya untuk segera membawanya ke dokter atau pengamat perilaku hewan.
Dokter hewan bersertifikat dari VCA Animal Hospitals Alison Creighton mengatakan, kebiasaan tersebut bisa berbahaya saat mulai mengganggu keseharian anjing, seperti tidak bisa dialihkan perhatiannya dari kebiasaan tersebut,
Jika ini terjadi, segera bawa anjing ke dokter hewan untuk mencari penyebab dan memberi resep obat jika diperlukan.
Kesakitan
Karena anjing tidak bisa mengoleskan sesuatu ke tubuhnya sendiri saat merasa kesakitan, anjing bisa mencoba menggigit area yang terasa sakit itu, termasuk ekor.
Rasa sakit yang dirasakan anjing di ekornya bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai cedera traumatis hingga dipicu oleh beberapa kondisi kronis, radang sendi, alergi, atau masalah kelenjar dubur.
Infeksi di sekitar punggung atau ekor juga dapat menyebabkan anjing menggigit ekornya. Berikut tanda-tanda infeksi tersebut:
Selain mengigit ekor, ada beberapa tanda lain kalau anjing tengah kesakitan, seperti berikut ini:
Jadi jika anjing menunjukkan tanda-tanda di atas, segera bawa ke dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
Adapun kutu pada anjing sebenarnya bisa dilihat dengan mata telanjang, namun beberapa tanda berikut pun patut diwaspadai:
Selain itu, Creighton mengatakan bahwa parasit usus dapat menyebabkan rasa gatal pada anus, sehingga anjing ingin menjilat dan menggigiti ekornya terus menerus atau menyeret pantatnya ke lantai.
Parasit usus juga bisa menyebabkan gejala berikut:
Untuk mengatasinya, tentu kita perlu membawa anjing ke dokter hewan guna mengobati dan mencegah kutu kembali lagi.
Selain itu, lakukan langkah berikut:
Masalah kognitif
Terakhir, mengejar ekor juga bisa disebabkan oleh penurunan fungsi kognitif akibat usia atau abnormalitas otak yang berdampak pada fungsi kognitif, seperti tumor atau cacat bawaan lahir, meski ini tidak umum terjadi pada anjing.
Lalu menurut dokter hewan di Fuzzy, Dr. Abel Gonzalez, sebaiknya kita juga memperhatikan tanda-tanda penurunan fungsi kognitif berikut ini:
Jadi jika anjing menunjukkan gejala di atas, sebaiknya segera membawa anjing ke dokter hewan guna mendapatkan penanganan yang tepat dan mencari sumber masalahnya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/26/074052620/4-alasan-anjing-mengejar-ekornya-sendiri