Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kontroversi Gaun Kepala Singa Kylie Jenner, PETA Sebut Inovatif

Adik Kim Kardashian itu mengenakan gaun strapless beludru hitam yang dihiasi dengan kepala singa yang amat realistis, baik bentuk maupun ukurannya, lengkap dengan surainya.

Terpasang dipasang di bahu kanannya, kepala singa itu seperti bros raksasa, yang membuat busananya semakin menonjol.

Bagi penggemar mode, gaun kepala singa itu terasa bagaikan fashion statement yang sangat unik.

Gaun yang sama juga dipakai Irina Shayk saat tampil di runway sedangkan kepala macan tutul salju dan serigala disematkan di busana yang berbeda, diperagakan oleh Shalom Harlow dan Naomi Campbell.

Namun para pesohor tersebut dinilai memberikan contoh buruk dengan menjadikan hewan sebagai aksesoris semata.

"Hewan bukan aksesori," tulis salah satu netizen di Instagram.

"Kita harus berhenti menampilkan hewan sebagai 'produk' mewah," ujar Dan O'Neill, pembawa acara BBC dan ahli zoologi, menulis dalam komentar di postingan Instagram resmi Schiaparelli.

"Mereka mungkin terbuat dari busa, tetapi ini adalah spesies yang terancam punah yang secara historis dibunuh untuk diambil kulitnya menjadi pakaian."

"Faktanya setelah jatuhnya Uni Soviet, hingga 80 persen macan tutul salju terbunuh di sebagian wilayah mereka, sebagian untuk industri mode Rusia," tambah O'Neill.

"Saat ini mungkin hanya ada sedikitnya 4.000 yang tersisa di alam liar. Gambar-gambar ini hanya menunjukkan hewan-hewan ini memiliki nilai dalam kematian mereka. Mereka tidak, kecantikan mereka terletak pada hidup mereka, adaptasi mereka, dan sejarah evolusi mereka. Bukan berjalan di runway. Inspirasi sangat kuat, dan ini bukan inspirasi yang baik."

Presiden PETA Ingrid Newkirk menganggap kontroversi tersebut terlalu berlebihan sedangkan koleksi terbaru Schiaparelli ini dinilai inovatif.

"Penampilan Kylie, Naomi, dan Irina merayakan keindahan hewan liar dan mungkin merupakan pernyataan menentang perburuan trofi, di mana singa dan serigala dicabik-cabik untuk memuaskan egoisme manusia," jelasnya.

“Kepala hewan tiga dimensi yang luar biasa inovatif ini menunjukkan bahwa di mana ada kemauan, di situ ada jalan."

"Kami mendorong semua orang untuk tetap menggunakan desain 100 persen bebas kekejaman yang menunjukkan kecerdikan manusia dan mencegah penderitaan hewan," tandasnya.

Daniel Roseberry, desainer Schiaparelli, menjelaskan koleksi terbarunya itu terinspirasi dari puisi epik Italia, Dante's Inferno.

Ketiga gaun yang kontroversial itu dibuat berdasarkan puisi yang lahir di abad ke-14 itu sebagai perlambang gaun itu didasarkan pada tiga binatang yang muncul dalam puisi abad ke-14

"Ketiga gaun itu dimaksudkan untuk merayakan keindahan alam dan menjaga wanita yang memakainya," katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/26/082020420/kontroversi-gaun-kepala-singa-kylie-jenner-peta-sebut-inovatif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke