Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Marah ke Pasangan Lewat Chatting, Ini 6 Kata-kata yang Harus Dihindari

KOMPAS.com - Bertengkar dengan pasangan atau marah melalui pesan singkat atau chatting tampaknya bisa menjadi dua mata pisau dalam hubungan.

Cara ini dapat menjadi metode berkomunikasi paling simpel dan mudah karena tidak perlu menatap atau bertemu pasangan saat emosi tengah memuncak.

Namun di sisi lainnya, bertengkar dengan pasangan lewat chatting bisa menimbukan masalah baru, karena mungkin ada miss komunikasi yang terjadi selama percakapan berlangsung.

Sejumlah pakar hubungan menyarankan bahwa pertengkaran tidak seharusnya diselesaikan melalui chat.

Sebab ada beberapa kata-kata yang mungkin terngiang di kepala pasangan sehingga menimbulkan perasaan sakit hati mendalam.

Saat bertengkar atau marah ke pasangan, sebaiknya kita perlu menjaga emosi agar tidak bertindak berlebihan.

Misalnya saja melontarkan kata-kata kasar melalui chatting, menghina pasangan hingga merendahkannya.

Menurut pakar hubungan, perkataan berikut ini perlu dihindari karena bisa menimbulkan masalah baru yang bikin pertengkaran semakin runyam.

Melansir laman Yahoo, berikut sejumlah kata-kata yang perlu dihindari di dalam chatting saat bertengkar dengan pasangan. 

1. "Kamu gila"

Meluapkan emosi dengan mengatakan "kamu gila" saat chatting dengan pasangan adalah kata yang perlu dihindari.

"Mengirim pesan ke pasangan dengan kata-kata ini dapat membuat pasangan menjadi direndahkan, terutama jika pasangan memiliki masalah kesehatan mental," kata Chris Pleines, pakar hubungan di situs DatingScout.

Apalagi saat bertengkar dengan pasangan, kata-kata seperti itu bisa melukai hatinya dan memperparah pertengkaran.

2. "Kamu tidak mengerti aku"

Dalam sebuah pertengkaran yang terjadi di aplikasi chatting, sebaiknya hindari kata-kata "kamu tidak mengerti aku".

Ya, meski terdengar sepele, pakar hubungan berlisensi dari pendiri MoodFresher.com, Aditya Kashyap Mishra mengatakan bahwa tidak ada pasangan yang bisa menerika perkataan "kamu tidak mengerti aku".

Hal tersebut dapat memberikan arti bahwa pasangannya telah gagal menjadi pasangan yang baik.

"Tidak ada yang suka jika dibilang kalau pasangan tidak bisa mengerti kita."

"Mengirim pesan teks seperti ini bisa membuat pasangan merasa diserang dan membuatnya bersikap defensif," kata Mishra.

Di samping itu, mengirim pesan dengan kata-kata menuduh juga dapat memantik api pertengkaran jauh lebih besar.

Sebab pasangan biasanya punya ego masing-masing untuk mempertahankan pendapatnya.

Pertengkaran bisa semakin runyam jika tidak ada pihak yang mengalah, atau diam sejenak untuk mencairkan suasana.

3. "Saya tidak peduli"

Kata-kata yang seperti ini bisa terdengar sangat menyakitkan dan menganggap remeh pasangan kita.

Pakar hubungan menyebutkan jika bertengkar melalui chatting, sebaiknya hindari kata-kata ini demi memastikan hubungan terjalin sehat dan kuat.

4. "Kita perlu bicara"

Kata-kata "kita perlu bicara" saat bertengkar dengan pasangan bisa memberikan kecemasan langsung pada pasangan.

Mereka bisa memperkirakan skenario terburuk yang mungkin terjadi, dan bisa membuat si dia overthinking.

"Jelas, saat bertengkar dengan pasangan dengan kata-kata ini bisa membuat mereka tidak nyaman," ujar Mishra.

Lebih baik katakan hal ini langsung saat bertemu dengan pasangan daripada mengirimkannya lewat chatting.

5. "Kamu terlalu emosional"

Di tengah perdebatan melalui pesan singkat, hindari kata-kata "Kamu terlalu emosional" kepada pasangan.

Perkataan yang seperti ini bisa merusak hubungan, karena menurut pakar, kata-kata tersebut menyiratkan bahwa pasangan adalah pihak yang salah, menyudutkannya.

"Tidak peduli seberapa besar pertengkaran, jangan mengirim pesan yang dapat ditafsirkan dengan nada menuduh atau kritik," ujar Mishra.

Pasangan seharusnya bisa saling mendukung satu sama lain dalam hal apapun. Jika memang ada hal yang tidak disukai, lebih baik diskusikan kembali secara langsung.

6. "Ini semua salahmu"

Mirip seperti poin nomor 5, kata-kata "ini semua salahmu" juga bernada menuduh dan menyudutkan pasangan.

Sepertinya tak akan terlalu bermasalah jika kata-kata ini muncul saat perdebatan berlangsung.

Tapi jika melalui chatting dan situasi masih memanas, maka dampaknya bisa membuat pasangan semakin marah karena sudah disudutkan, atau merasa gagal menjadi pasangan.

"Mengirim pesan teks yang menyalahkan hanya akan menimbulkan lebih banyak perasaan sakit hati dan kebencian di antara kalian berdua," papar Mishra.

"Ingatlah bahwa kita tidak sedang berbicara dengan musuh, tetapi dengan pasangan."

"Tak ada gunanya mengirim pesan kemarahan, jika merasa marah, luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum memutuskan untuk menghubungi," pungkas Mishra.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/01/28/133000920/marah-ke-pasangan-lewat-chatting-ini-6-kata-kata-yang-harus-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke