Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orang yang Tidak Menarik Pilih Tetap Pakai Masker Pasca Covid-19, Benarkah?

Bahkan, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology, orang yang merasa diri mereka menarik paling banyak melepas masker daripada mereka yang merasa tidak menarik.

Nah, dilansir dari laman Daily Mail, para peneliti membuat tiga kuesioner dan menanyakan kepada orang-orang tentang daya tarik yang merasa rasakan sendiri, serta niat memakai masker dalam berbagai skenario.

Kesimpulan yang didapatkan, orang muda hingga lansia Amerika Serikat yang memandang diri menarik percaya bahwa mengenakan masker menghalangi kesempatan untuk memberikan kesan yang baik kepada orang lain.

Di sisi lain, orang-orang yang tidak menganggap diri mereka menarik merasa penutup wajah atau masker sebenarnya meningkatkan penampilan mereka.

Awal mula dan temuan studi

Studi ini awalnya muncul setelah sebuah analisis besar menemukan bahwa masker sedikit atau tidak ada bedanya terhadap infeksi atau memengaruhi tingkat kematian akibat Covid-19.

Terlebih, tidak pernah ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa masker efektif mencegah infeksi dalam skala besar.

Kendati demikian, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) masih tetap merekomendasikan orang-orang untuk tetap memakai masker di tempat-tempat dengan tingkat penularan yang tinggi seperti transportasi umum.

Selain itu, lansia dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker.

Studi yang dilakukan oleh tim dari Seoul National University di Korea Selatan tersebut ingin melihat apakah daya tarik orang-orang memainkan peran dalam niat memakai masker.

Dalam tiga survei, tim itu memilih orang Amerika yang direkrut dari Amazon Mechanical Turk, sebuah situs web crowdsourcing untuk bisnis.

Usia rata-rata dalam semua studi adalah 33 tahun dan pria berjumlah sekitar 44 persen dari setiap populasi.

Temuan tim yang paling penting muncul dari studi ketiga mereka.

Studi ketiga melibatkan 442 orang, setengahnya diberitahu bahwa mereka akan mengajak anjing jalan-jalan dan setengahnya lagi diberitahu bahwa mereka akan menghadiri wawancara kerja.

"Dalam skenario ini, apakah menurut Anda orang lain akan menganggap Anda lebih menarik dengan masker wajah?" demikian pertanyaan dalam survei.

Para peneliti juga menanyakan: "Seberapa besar keinginan Anda untuk memberikan kesan pertama yang baik pada orang lain?

Orang-orang yang akan melakukan wawancara kerja ternyata lebih peduli tentang apakah mengenakan masker mempengaruhi daya tarik wajah mereka.

Untuk studi awal, para peneliti melibatkan 244 orang.

Ada pun para peserta menilai daya tarik wajah mereka sebelum diminta untuk membayangkan sebuah skenario, di mana mereka diundang untuk wawancara kerja di sebuah perusahaan yang sangat mereka sukai.

Mereka juga diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: "Menurut Anda, apakah pewawancara akan melihat Anda lebih menarik dengan masker wajah?"

"Jika mengenakan masker wajah adalah pilihan dalam sesi wawancara ini, apakah Anda akan mengenakan masker wajah saat wawancara di perusahaan tersebut?"

Orang-orang yang menilai diri mereka sangat menarik cenderung menjawab ya dan tidak mendukung keyakinan bahwa memakai masker dapat meningkatkan penampilan mereka.

Hal itu kemudian mengurangi niat mereka untuk memakai masker saat wawancara kerja.

Dalam sebuah studi intervensi, 344 orang yang membayangkan diri mereka sedang diwawancarai untuk sebuah pekerjaan di perusahaan ternama ditanya: "Apakah menurut Anda, pewawancara akan menganggap Anda lebih [dapat dipercaya/kompeten/menarik] jika mengenakan masker?"

Orang-orang yang menjawab ya untuk pertanyaan tersebut lebih cenderung memakai masker saat wawancara.

"Secara keseluruhan, kami mendapatkan temuan baru bahwa daya tarik yang dipersepsikan sendiri memiliki efek signifikan pada niat memakai masker melalui keyakinan daya tarik masker pasca Covid-19," tulis para peneliti.

"Temuan kami juga menunjukkan bahwa pemakaian masker dapat bergeser dari tindakan perlindungan diri selama pandemi Covid-19 menjadi taktik presentasi diri di era pasca pandemi," imbuhnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/05/104649720/orang-yang-tidak-menarik-pilih-tetap-pakai-masker-pasca-covid-19-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke