Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Bisa Jual Yeezy Karya Kanye West, Adidas Rugi Rp 19,7 Triliun

Pada Kamis (9/2/2023) lalu, Adidas memperkirakan kehilangan pendapatan sebesar 1,3 miliar dollar AS, akibat tidak bisa menjual pakaian dan sepatu yang sudah kadung diproduksi.

Jika dikonversi ke dalam Rupiah, nilai mencapai Rp 19,7 triliun. Sebuah jumlah yang sangat besar.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerjasama Adidas dan Kanye West yang sudah terjalin selama sembilan tahun, berakhir pada Oktober tahun lalu.

Pangkal masalahnya adalah ungkapan antisemit yang dilontarkan Kanye West. Antisemit adalah prasangka atau kebencian terhadap Yahudi.

Adidas dengan tegas tak bisa memberikan toleransi terhadap antisemitisme dan segala jenis ujaran kebencian.

Apa yang dilakukan Kanye West tidak dapat diterima, karena penuh kebencian dan berbahaya.

Aksi Kanye ini juga melanggar nilai-nilai keberagaman, inklusi, saling menghormati, dan menjunjung keadilan, yang selama ini diusung Adidas.

Nah, dalam Financial Guidance 2023, Adidas menyebut tentang potensi dampak buruk akibat tak bisa menjual produk kreasi Kanye West yang sudah ada.

Jika Adidas tidak dapat "menggunakan kembali" produksi pakaian dan sepatu Ye yang tersisa, maka kerugian mencapai 534 juta dollar AS atau Rp 8,1 triliun dalam laba operasi tahun ini.

Adidas mengungkap, sesungguhnya segera setelah kerjasama berakhir, mereka masih berniat mencoba untuk menjual pakaian yang sudah ada, tanpa nama dan merek Yeezy.

Adidas menyebut, menjual sneaker yang ada tanpa embel-embel Yeezy dapat menghemat sekitar 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun, dari pembayaran royalti dan biaya pemasaran.

Terlepas dari upaya tersebut, pakar menilai, Adidas akan mengalami masalah dalam menggunakan kembali pakaian kreasi Kanye West.

“Benar-benar tidak ada pilihan yang baik untuk merek ini. Sebab Adidas Yeezy berada di antara prestise dan kemewahan.”

Demikian kata Burt Flickinger, pakar ritel dan Direktur Pelaksana di konsultan ritel Strategic Resource Group, seperti dilansir CNN.

Pilihan lain yang ada bagi Adidas adalah menghancurkan atau menyumbangkan produk Yeezy yang tidak dapat dijual tersebut.

“Angka-angka berbicara sendiri. Kami saat ini tidak melakukan sebagaimana mestinya,” kata CEO Adidas Bjørn Gulden dalam sebuah pernyataan.

Minggu ini, The Wall Street Journal melaporkan, penjualan merek streetwear yang pernah sangat hype itu turun 50 persen tahun lalu.

Angka penjualan tahun lalu hanya 40 juta dollar AS atau sekitar Rp 608 miliar – jauh di bawah proyeksi internal Adidas, sebesar 250 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,8 triliun.

Saham Adidas (ADDDF) pun merosot sekitar 11 persen di perdagangan Frankfurt. Saham tersebut secara kumulaasi telah turun 45 persen dalam setahun terakhir.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/13/085819120/tak-bisa-jual-yeezy-karya-kanye-west-adidas-rugi-rp-197-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke