Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kronologi Lisensi Miss Universe yang Tak Lagi Dipegang Yayasan Puteri Indonesia

Perubahan mengejutkan ini terjadi karena Yayasan Puteri Indonesia YPI bukan lagi pemegang lisensi kontes kecantikan sejagad itu di Tanah Air.

Setelah 30 tahun lamanya, hak tersebut berpindah tangan pada PT Capella Swastika Karya.

Namun agaknya transisi tersebut tidak berjalan mulus berdasarkan sejumlah pernyataan dari pihak YPI.

Ketua Bidang Komunikasi Yayasan Puteri Indonesia, Mega Angkasa mengaku terkejut akan pernyataan pihak lain yang mengaku memiliki lisensi tersebut.

Untuk diketahui, PT Capella Swastika Karya menggelar press conferensi pada 8 Februari lalu untuk menyampaikan kabar tersebut kepada publik.

“Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO, Carlos Capetillo perihal kelanjutan untuk lisensi seperti tahun tahun sebelumnya," kata Mega.

Menurutnya, YPI hanya diberikan waktu tiga hari kerja untuk mengajukan bidding pada 31 Januari, sesuai dengan permintaan MUO.

"Mengajukan penawaran yang naik 1000% (10 kali) dibandingkan nilai yang YPI bayar tahun sebelumnya," urai Mega, dikutip dalam rilis media yang diterima Kompas.com.

Penawaran tersebut ditambah dengan kerjasama dengan MUO termasuk menjadikan Miss Universe sebagai brand ambassador, sponsor makeup dan merchandise Miss Universe di Indonesia.

Sedianya, pengumuman bidding akan diberikan tanggal 7 Februari namun hingga sehari setelahnya belum ada update apa pun yang diterima YPI.

Dalam masa tunggu itu, YPI kemudian mendapatkan kabar tentang press conference kepemilikan lisensi tersebut yang kini dimiliki PT Capella Swastika Karya.

"Dan 20 menit setalah acara press conference dimulai, tepatnya pukul 16.50, YPI mendapatkan jawaban yang dikirim melalui e-mail bahwa lisensi YPI tidak diperpanjang," jelas Mega. 

Dikatakan pula jika surat tersebut dikeluarkan oleh JKN Global, bukan Miss Universe Organization atau Carlos Capetillo.

Kejadian ini memicu kekecewaan YPI karena menilai tidak ada transparansi dalam proses bidding serta waktu yang tergolong amat singkat maupun format yang kurang layak.

"YPI hanya diberikan waktu 3 hari kerja sementara National Direktur negara lain mendapatkan tenggang waktu 5 – 10 hari," demikian bunyi keterangan pers itu.

"Kami menduga terdapat faktor lain yang dominan..berdasarkan fakta bahwa organisasi tersebut mendapatkan lisensi Miss Universe Indonesia 2023 beberapa bulan sebelumnya."

Meski demikian, Mega menegaskan jika hilangnya lisensi Miss Universe ini tidak akan berdampak besar pada penyelenggaraan kontes kecantikan Puteri Indonesia.

"Kami merasa bahwa visi misi MUO yang selama ini selaras dengan visi misi YPI, kelihatannya sudah tidak lagi sama. Bahkan behavior yang YPI coba ajarkan kepada para anak didik di dalam hal hubungan bisnis dimana masing masing pihak terlibat saling menghargai kelihatannya tidak lagi dihormati atau dikedepankan,” tandasnya.

Berdasarkan akun Instagram @missuniverse_id, Miss Universe Indonesia akan digelar di Bali pada 18 Februari nanti.

Sejumlah nama yang terlibat termasuk MUA kenamaan, Slam Wiyono dan fotografer Rio Wibowo atau dikenal dengan nama Riomotret.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/17/124904720/kronologi-lisensi-miss-universe-yang-tak-lagi-dipegang-yayasan-puteri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke