Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Berbagai Alasan Kita Perlu Mencuci Seprai secara Rutin

Seprai yang kita tiduri sebenarnya bisa menjadi sarang bakteri atau tungau yang tentunya bisa membahayakan kesehatan meskipun tampak bersih.

Dokter kulit Alok Vij, MD pun mengatakan, sebaiknya kita mencuci seprai setidaknya setiap dua minggu sekali, dan bisa lebih, bergantung dari beberapa faktor lain.

Misalnya iklim yang hangat, lebih banyak berkeringat, tidur telanjang, dan ada hewan peliharaan yang ikut tidur di kasur.

Lebih lanjut, Vij membeberkan alasan rinci mengapa kita perlu mengganti seprai secara rutin, yaitu adanya beberapa hal berikut ini.

Kulit mati

Menurut Vij, setiap orang rata-rata meluruhkan sekitar 1,5 gram keratinosit (kulit mati dengan protein keratin) setiap hari.

Artinya jika dilihat secara visual, jumlah tersebut hampir setengah sendok teh penuh.

“Gesekan apa pun akan membuat lapisan luar sel kulit lecet, karena itu, kulit mati akan luruh lebih banyak saat kita tidur di malam hari,” ujar Vij.

Bakteri

Saat kulit mati mengendap di seprai, bakteri pun akan tumbuh.

Pasalnya, sel-sel kulit mati tersebut disukai oleh bakteri, sehingga menjadikan bantal, seprai, dan kasur kita sebagai rumahnya.

Tungau

Meski sulit dilihat dengan mata telanjang, kerabat jauh laba-laba ini senang memakan sel kulit mati di seprai.

Tungau boleh jadi tidak menggigit layaknya kutu busuk. Namun, tungau dapat menyebabkan gejala alergi dan memicu kambuhnya asma.

Karena itu, penyakit kulit seperti kurap atau kudis yang disebabkan oleh tungau yang dapat hidup pada anjing juga bisa mengancam kulit kita, sehingga kita perlu sering mencuci seprai.

Lalu selain deretan hal di atas, ada beberapa hal lain yang dapat menempel di seprai kita:

  • Cairan tubuh

Setiap orang rata-rata memproduksi 26 galon keringat saat tidur per tahunnya. Jumlah ini juga belum termasuk cairan tubuh lain seperti minyak atau air liur.

  • Kosmetik

Terkadang, beberapa kosmetik seperti makeup dan losion bisa terbawa dan menempel di seprai meski kita teluh mencuci muka.

  • Sisa makanan

Kita bisa saja membawa sisa makanan ke atas seprai tanpa disadari.

  • Kotoran dari hewan lainnya

Selain bulu dan kutu, hewan peliharaan kita bisa membawa beberapa kotoran seperti feses, pasir, dan debu ke seprai melalui kakinya.

Kotoran di atas bisa membuat bakteri terus tumbuh dan membayahakan kesehatan kita saat tidur.

Misalnya saja, deretan masalah berikut ini:

Gangguan pernapasan

Jika memiliki asma, kita akan lebih rentan terkena alergi tungau sehingga memicu bersin maupun gejala lainnya.

Ruam

Tungau dan beberapa jenis bakteri lain juga dapat menyebabkan ruam jika terlalu sering bersentuhan dengan kulit.

Eksim

Eksim adalah salah satu jenis ruam kulit paling umum yang didorong oleh kombinasi kulit kering dan koloni bakteri yang terlalu aktif di kulit.

Jadi jika membiarkan bakteri hidup di seprai dan menempel di kulit saat tidur, eksim bisa terjadi atau lebih parah.

Folikulitis

Saat berbaring di tempat tidur yang penuh bakteri, risiko terkena folikulitis atau peradangan dan iritasi pada folikel rambut pun akan meningkat.

Untuk itu, jangan lupa untuk mencuci dan mengganti seprai secara rutin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/19/115226420/simak-berbagai-alasan-kita-perlu-mencuci-seprai-secara-rutin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke