Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perlukah Orangtua Mengecek Isi Ponsel Anak?

KOMPAS.com - Anak zaman sekarang tak lepas dari penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya ponsel.

Seiring bertambahnya usia -apalagi sudah memasuki masa remaja, tak jarang mereka menjadikan ponsel sebagai barang pribadi.

Di fase ini pun orangtua terkadang penasaran dan ingin tahu apa yang ada di dalam ponsel anak.

Lantas, perlukah orangtua mengecek isi ponselnya anak?

Meskipun ada kesempatan untuk dapat mengecek isi ponsel anak, namun pakar menyarankan agar tidak melakukannya secara diam-diam.

Seperti yang dikatakan oleh Devorah Heitner Ph.D dalam studinya di bidang media/teknologi dan masyarakat dari Northwestern University.

Dalam bukunya yang berjudul Screenwise: Helping Kids Thrive (and Survive) in Their Digital World, disebut, peran orangtua pada tumbuh kembang anak sebaiknya berupa pendampingan dan bukan pemantauan.

Sehingga apa pun yang kita lakukan dalam konteks "kepo" atau rasa ingin tahu terhadap apa yang dilakukan anak melalui ponselnya perlu dihindari.

"Jika orangtua memantau sebaiknya ungkapkan pada anak. Lakukan atas sepengetahuan mereka dan beri tahu anak apa yang kita cari," kata Heitner seperti dilansir Yahoo Life.

Cara paling ideal, menurut Heitner adalah pada saat pertama kali kita mengizinkannya atau membelikan ponsel pribadi.

Di fase awal ini orangtua perlu memberi tahu anak tentang hal-hal yang membuat orangtua khawatir.

Misalnya memberi tahu batasan penggunaan media sosial, gadget, batasan screen time dan lain sebagainya.

Selain itu, memberi contoh adalah cara lain untuk memberikan batasan dalam penggunaan ponsel sekaligus memberi pemahaman soal etiket bermedia sosial.

Sehingga kita sebagai orangtua tidak perlu terus-menerus memeriksa gadget atau ponsel pribadi anak.

"Ingatlah anak akan menggunakan teknologi dalam kehidupan pribadi dan profesional dalam jangka panjang," kata Heitner.

Adam Pletter, seorang psikolog klinis bersertifikat yang berbasis di Maryland mengatakan hal yang serupa.

Melihat isi ponsel anak bukanlah pola asuh yang tepat.

Hal ini pun tidak sebatas dari ponsel pribadi anak, tapi juga meliputi buku diary, hingga barang-barang atau sesuatu yang menjadi miliknya.

Terkait dengan gadget atau ponsel anak, terkadang mereka tidak mengetahui bahaya dari media sosial dan konsekuensinya.

Sehingga orangtua perlu memberikan pendampingan yang tepat dengan memberikan edukasi terkait penggunaannya.

"Ini tentang pemahaman sedini mungkin kepada anak bahwa apa yang ada di internet bukan bersifat pribadi."

"Orangtua ingin merasa nyaman berbicara dan melihat anak bermain atau terhubung dengan teman-teman mereka," ujar Pletter.

Pendampingan diperlukan untuk membuat anak merasa nyaman, membantu mereka dalam berlatih mengelola emosi dan pikiran.

"Peran orangtua adalah membimbing mereka, sama seperti pola asuh yang bertujuan untuk membantu anak dalam mengambil keputusan," kata Pletter.

Batasi dengan mode pemantauan

Pletter menyarankan agar orangtua memanfaatkan fitur atau mode pemantauan di media sosial anak.

Instagram tampaknya sudah memiliki mode yang seperti ini, namun fitur tersebut tidak bertujuan untuk mengetahui pergerakan anak, melainkan cukup memantaunya saja.

Harapan dari penggunaan fitur ini adalah membuat si anak tersadar bahwa perilakunya di media sosial sedang dipantau orangtua.

Sebab, secara alami manusia cenderung berperilaku berbeda ketika mereka tahu sedang diawasi.

Pada pemakaian fitur atau mode pemantauan ini pun, orangtua perlu memberi tahu anak secara terbuka.

Tujuannya adalah agar hubungan, komunikasi anak dan orangtua menjadi lebih transparan serta tidak ada hal-hal yang ditutup-tutupi.

Lalu ketika dalam perjalanannya kita menemukan hal-hal yang membuat kita penasaran, ungkapkan atau tanyakan hal itu pada anak di momen yang tepat.

Hindari berdiskusi sesaat usai kita menemukan sesuatu yang janggal, sebab kondisi itu bisa membuat anak merasa tidak nyaman.

"Banyak anak yang merasa tidak nyaman saat berbicara dengan orangtua mereka," kata Pletter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/21/130000320/perlukah-orangtua-mengecek-isi-ponsel-anak-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke