Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Cuma Lebih Rewel, Kenali 5 Tanda Batita Mengalami Sakit Gigi

KOMPAS.com - Sakit gigi pada anak-anak terkadang sulit dikenali para orangtua.

Apalagi jika si anak masih di bawah usia tiga tahun (batita), sebagian dari mereka belum lancar berbicara sehingga membuatnya kesulitan mengungkapkan rasa sakit yang dialami.

Karena itu, ketika anak menunjukkan tanda-tanda berikut ini, bisa jadi si buah hati sedang mengalami sakit gigi.

Tanda anak batita mengalami sakit gigi

Sakit gigi pada anak batita dapat memengaruhi kebiasaan makan dan tidur si kecil, keduanya sangat penting untuk pembelajaran dan pertumbuhannya.

Penyebabnya bisa diakibatkan banyak faktor, mulai dari gigi retak, berlubang, tumbuh gigi atau ada makanan yang tersangkut di sela gigi.

Terlepas dari apapun penyebabnya, para orangtua perlu menyadari anak yang sedang mengalami sakit gigi.

Sebab, penanganan yang lebih awal bisa membuat anak tidak rewel dan gelisah saat sakit gigi menyerang.

Melansir laman Envolve Health, berikut tanda-tanda anak mengalami sakit gigi.

1. Nafsu makan berkurang

Seringkali gigi yang rusak akan menjadi lebih sensitif terhadap makanan dan cairan panas dan dingin.

Jika melihat anak merasa nafsu makannya berkurang dan disertai menangis atau menolak mengonsumsi makanan favoritnya, kemungkinan si kecil sedang mengalami sakit gigi.

Coba lihat ke bagian dalam mulut anak, apakah ada warna lain pada gusi atau gigi yang terlihat rusak.

Jika anak tidak mau diperiksa secara mandiri, lebih baik bawa anak ke dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Anak tidak bisa tidur nyenyak

Jika anak mengalami gangguan tidur saat dia istirahat, mungkin penyebabnya adalah sakit gigi.

Sakit gigi dapat menyebabkan anak menjadi lebih rewel sebelum tidur, sering terbangun di malam hari, dan sulit merasa nyaman saat beristirahat, terutama ketika tidurnya dalam posisi menyamping.

Terutama ketika anak menunjukkan gejala lain seperti saat mengunyah mengalami kesakitan, kelenjar getah bening yang lunak atau demam.

Kemungkinan anak tengah mengalami infeksi gigi dan kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter gigi.

3. Anak terlalu sering mengunyah

Anak yang sedang tumbuh gigi bisa membuatnya mengalami perubahan perilaku.

Meski seringnya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi bagi sebagian anak dapat mengalami proses tumbuhnya gigi yang disertai nyeri.

Hal itu lantas memicu sejumlah perubahan seperti air liur berlebihan, selalu mengunyah apapun yang dia genggam hingga rewel yang tidak seperti biasanya.

4. Anak mengalami gejala sinus

Tidak sedikit anak dengan masalah sinus juga mengalami sensitivitas pada giginya.

Nyeri pada gigi pun sering muncul dan biasanya dirasakan pada gigi belakang atas dan umumnya disertai dengan gejala infeksi sinus seperti pilek dan nyeri di sekitar mata.

Jika anak memiliki gejala itu, coba berikan obat sinus yang sudah diresepkan dokter untuk mengobati sakit gigi.

Tapi ketika anak masih mengalami rewel atau menangus saat mengunyah atau minum, atau disertai bengkak di sekitar rahangnya, mungkin ada gigi berlubang atau infeksi gigi.

5. Anak sering menggosok bagian wajah

Anak-anak yang sedang merasakan sakit gigi seringkali menggosok bagian wajah yang terasa tidak nyaman.

Paling sering adalah menggosok pipi kiri atau kanan, sekitar rahang dan sekitar telinga.

Ketika anak mengalami tanda tersebut, coba periksa bagian dalam mulutnya. Mungkin saja ada sisa makanan tersangkut atau giginya mengalami infeksi.

Setelah itu bantu anak menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang atau dental floss untuk memastikan sisa makanan tidak tersangkut lagi.

Jika rasa sakit dan bengkak terus berlanjut atau ada perubahan warna pada giginya, menghubungi dokter gigi anak merupakan langkah penanganan yang tepat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/23/170000620/tak-cuma-lebih-rewel-kenali-5-tanda-batita-mengalami-sakit-gigi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke