Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Kesalahan Pelamar dalam Wawancara Kerja

Kesan pertama akan menjadi pembuka jalan bagi pelamar untuk meraih pekerjaan yang diinginkan.

Meski sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan sempurna, terkadang ada saja kesalahan yang dilakukan pelamar selama wawancara kerja.

Tiga kesalahan saat wawancara kerja

Menurut pelatih wawancara ahli Barry Drexler yang sudah melakukan lebih dari 10.000 wawancara, tiga kesalahan itu adalah menghina perusahaan atau kantor lama, menyalahkan orang lain, dan mengucapkan kata-kata kasar.

1. Menghina kantor lama

Drexler mengatakan, perbuatan menghina tempat kerja sebelumnya adalah yang paling umum di antara ketiga kesalahan yang disebutkan tadi.

"Kita tahu kita salah melakukan itu. Tetapi orang-orang melakukannya," ujarnya kepada CNBC Make It.

Penghinaan tersebut mencakup meremehkan perusahaan, menyinggung mantan atasan, dan mengungkapkan kebiasaan menjengkelkan mantan rekan kerja.

"Saya sudah melihat semua itu. Jangan menghina siapa pun," imbuh Drexler.

Kesempatan untuk menghina atasan dan perusahaan sebelumnya sering muncul ketika perekrut bertanya "mengapa Anda keluar atau mengapa Anda meninggalkan kantor lama?"

Sayangnya, pertanyaan ini seolah dipandang sebagai peluang untuk merendahkan kantor lama dengan jawaban seperti "saya tidak cocok dengan manajer saya" atau "perusahaan itu sedang merosot drastis".

"Tidak ada perekrut yang mau mempekerjakan seseorang yang menghina mantan perusahaan mereka karena orang itu juga akan menghina perusahaan kami," kata Drexler.

Meskipun pada faktanya kita dipecat, Drexler menyarankan untuk selalu berbicara positif tentang perusahaan kita sebelumnya.

Jelaskan kepada perekrut, kita memiliki karier yang hebat selama bekerja di sana, dan belajar banyak hal, catat Drexler.

2. Menyalahkan orang lain

Kesalahan lainnya dalam wawancara kerja adalah menyalahkan orang lain.

Ini sering muncul ketika pelamar ditanyai alasan meninggalkan pekerjaan sebelumnya atau apa saja yang tidak disukai dari kantor lama.

"Jawaban seperti 'saya dikeluarkan karena atasan saya' atau 'saya dikeluarkan dari proyek karena rekan satu tim saya malas' tidak memiliki tempat dalam wawancara," terang Drexler.

"Jangan pernah menjadikan orang yang pernah bekerja dengan kita sebagai masalah pribadi. Jangan mengatakan itu bukan salah saya, menyalahkan orang atau membuat alasan."

3. Berkata kasar

Drexler mencatat, beberapa orang terbiasa mengucapkan kata-kata kasar dalam percakapan sehari-hari sehingga terbawa saat menjalani wawancara.

"Orang paham untuk tidak berkata kasar, tetapi terkadang mereka tidak menyadarinya," tutur dia.

"Ketika kita melakukan hal ini, kita kehilangan integritas."

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/27/151521520/3-kesalahan-pelamar-dalam-wawancara-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke