Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Psikologi dan Gengsi di Balik Moge Idaman Banyak Kalangan

Beberapa pegawai diketahui memiliki koleksi barang mewah termasuk moge berharga ratusan juta.

Terungkap pula klub motor Belasting Rijder yang merupakan perkumpulan penyuka motor di kalangan pegawai DJP.

Gengsi moge, jadi idaman banyak penyuka otomotif

Memiliki moge di garasi pribadi sepertinya merupakan mimpi banyak penyuka otomotif, yang didominasi kaum pria.

Sayangnya, harganya yang fantastis membuatnya hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang kaya saja.

Untuk sebuah motor Harley Davidson misalnya, kita harus merogoh kocek mulai Rp 500 juta atau motor Italia, Ducati yang nilainya berkisar Rp 1 miliar.

Dilengkapi dengan mesin berkapasitas besar, moge dirancang untuk dikendarai dalam kecepatan tinggi.

Desainnya juga dibuat secara detail sehingga mampu melaju kencang, makin meningkatkan sensasinya saat dipacu di jalanan.

Terlepas dari mesinya yang besar, moge juga berkaitan dengan gengsi pemiliknya.

Pengguna mode identik dengan kesan gagah, memiliki adrenalin tinggi, dan di era masa kini, berkantong tebal.

Psikologi orang yang senang berkendara sepeda motor

Sam Louie, terapis di Seattle yang merupakan pakar kompulsif seksual, mengatakan berkendara dengan sepeda motor memberikan pengalaman mendalam bagi sebagian orang.

"Anda mengambil apa yang ada di sekitar Anda, menggunakan semua indra Anda. Anda harus memusatkan seluruh energi Anda untuk berkendara," jelasnya, seperti dikutip dari Psychology Today.

"Setiap belokan, persimpangan, dan jalan membutuhkan dedikasi dan perhatian penuh Anda."

Beberapa pakar juga percaya bahwa berkendara bisa menjadi tindakan terapi itu sendiri.

"Terkadang sendirian di kursi sepeda yang bebas dari gangguan dapat memberikan ruang emosional yang dibutuhkan untuk merapikan jiwa Anda," tambah pria yang juga berspesialisasi dalam masalah multikultural ini.

Alasan ini yang membuat beberapa orang mengendarai sepeda motornya saat menghadapi berbagai persimpangan kehidupan termasuk kesedihan, kematian, kehilangan, ketidakpastian, dan momen lainnya.

"Jadi dalam upaya memahami hidup kita, beberapa naik sepeda motor dan turing melintasi negara," urai Louie.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/02/27/200751220/psikologi-dan-gengsi-di-balik-moge-idaman-banyak-kalangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke