Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polemik Masuk Pukul 05.00 Pagi, Kurang Tidur Bikin Anak Loyo di Sekolah

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat menerapkan hal itu dengan niat membangun etos kerja yang lebih baik dan tidak perlu ada tambahan rombongan belajar.

Namun, perubahan ini memicu pro kontra karena jam masuk itu dinilai kurang manusiawi dan hanya akan membuat anak datang ke sekolah dalam keadaan mengantuk.

Kurang tidur bisa memengaruhi performa anak di sekolah

Siswa SMA di Kupang yang harus masuk sekolah pukul 5 subuh mungkin saja datang dalam kondisi kurang tidur.

Tak hanya mengantuk, hal itu akan membuat performa mereka di sekolah menurun karena berbagai faktor.

Anak-anak dan remaja perlu mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas agar otak mereka bisa bekerja optimal saat belajar di sekolah.

"Kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada cara belajar anak," kata dokter spesialis anak di University of Utah, AS, dr Cindy Gellner.

Anak-anak yang kelelahan akan belajar lebih lambat karena sulit mengingat apa yang baru dikatakan oleh gurunya atau yang dibaca dari bukunya.

Otak mereka lebih sulit untuk fokus, bahkan mengganggu pembentukan dan mengingat ingatan jangka panjang.

Ketika anak-anak kurang tidur, otak mereka benar-benar terjerumus ke dalam pola gelombang otak seperti tidur sehingga cenderung melamun atau bengong ketika kelas berlangsung.

"Jangan lupa bagaimana anak-anak menjadi murung dan impulsif saat mereka lelah," tamba Dr. Gellner.

Mereka lebih cenderung kehilangan kesabaran sehingga membuat pilihan yang buruk dan bertingkah nakal, mengganggu proses belajar dirinya ataupun teman sekelasnya.

Kurang tidur juga berdampak buruk pada kekebalan tubuhnya saat harus menghadapi bakteri, virus, atau risiko kesehatan lainnya.

"Kurang tidur sebenarnya dapat memengaruhi sistem kekebalan anak dengan mengurangi sel yang membantu kita melawan infeksi dan meningkatkan sel yang menyebabkan peradangan," urai Gellner.

Dalam keadaan sehat, tubuh anak bisa merespon flu atu infeksi dengan mudah lewatdemam.

"Jika seorang anak kurang tidur, reaksi demam mereka tidak prima dan mereka tidak dapat melawan infeksi sebaik mungkin jika mereka cukup istirahat," tambahnya.

Ini ada hubungannya dengan kadar hormon dan pengaruhnya terhadap rasa lapar.

Anak yang lelah cenderung makan lebih banyak karena peningkatan hormon yang menyebabkan rasa lapar dan penurunan hormon yang mengurangi rasa lapar.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/01/093728720/polemik-masuk-pukul-0500-pagi-kurang-tidur-bikin-anak-loyo-di-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke