Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memahami Cara Kerja Kafein pada Tubuh Kita, Ada Baik dan Buruknya

Setiap harinya, setidaknya dua miliar cangkir kopi dikonsumsi oleh penduduk dunia, menurut The Guardian.

Racikannya juga berbeda-beda, ada yang lebih suka double shot espresso namun beberapa menyukai Americano.

Apa pun pilihan kopinya, kita secara aktif memasukkan kafein ke dalam tubuh yang kemudian memberikan dampaknya secara biologis.

Seberapa cepat kafein memengaruhi tubuh kita?

Efek kafein bahkan mulai terjadi sebelum kita mulai menyesap kopi favorit.

Pasalnya, menghirup kopi saja dapat meningkatkan daya ingat dan merangsang kewaspadaan, menurut sebuah studi tahun 2019 terhadap 80 orang berusia 18-22 tahun.

Riset lain tahun 2018 menemukan bahwa subjek melakukan lebih baik dalam tes penalaran analitis setelah menghirup hal-hal yang baik.

Namun para peneliti di riset ini menilai efeknya mungkin ada kaitannya dengan elemen plasebo.

“Ada kemungkinan penggunaan suplemen apa pun akan membawa efek plasebo,” kata Dr Mike T Nelson, seorang peneliti dan spesialis kinerja, soal efek minum kopi.

“Banyak peneliti menggunakan uji coba acak, tersamar ganda, terkontrol plasebo untuk mencoba menemukan hal itu. Dan jika Anda melihat beberapa studi kafein dosis tinggi dan ketika dibandingkan dengan plasebo, kami masih melihat efek peningkatan kinerja kafein."

Hal ini membuat efek kafein benar-benar muncul setelah kita minum kopi.

Studi tahun 2008  menemukan bahwa efek secangkir kopi dapat terjadi hanya 10 menit setelah konsumsi lalu puncak konsentrasi kafein dalam darah terjadi setelah 45 menit.

Faktanya, kafein bekerja sebagai stimulan sistem saraf pusat – membuat kita lebih waspada dan fokus, tetapi juga berpotensi lebih mudah tersinggung dan cemas.

Itu semua berkaitan dengan reseptor adenosin tubuh kita, yang membantu mengatur detak jantung, aliran darah, dan siklus tidur-bangun.

Ketika adenosin - senyawa organik yang terjadi secara alami di tubuh - berikatan dengan reseptor tersebut, itu memicu respons fisiologis yang menyebabkan penurunan aktivitas seluler, seringkali menyebabkan kantuk dan tidur.

Kafein dapat menipu sel-sel saraf kita dan mengikatnya, mencegah adenosin memberikan efek di atas.

Hal ini lalu  mendorong peningkatan kewaspadaan, sementara juga membiarkan neurotransmiter yang merangsang otak (seperti dopamin) menjadi liar. 

Efek lainnya bisa meningkatkan suasana hati bagi banyak orang, tetapi juga dapat menyebabkan kecemasan setelah dosis tinggi.

Tubuh kita mungkin beradaptasi dengan efek kafein setelah beberapa saat namun orang yang berbeda dapat memiliki respons yang sangat berbeda terhadap jumlah yang sama.

Waktu terbaik minum kopi

Kopi memiliki banyak manfaat untuk tubuh namun juga berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan atau di waktu yang salah.

Jadi pastikan kita tahu kapan saatnya minum segelas kopi sarat kafein atau berhenti menikmatinya.

Kafein memiliki waktu paruh sekitar enam jam setelah dikonsumsi. 

Jika kita minum espresso terakhir pada jam empat sore, setengah dari kafein masih ada di sistem tubuh kita pada jam 10 malam ketika saatnya tidur.

Meski demikian, bukan berarti kita bisa minum kopi sepuasnya di pagi hari.

“Itu harus menjadi hal yang baik dan seimbang,” kata Nick Littlehales, seorang pelatih tidur yang telah bekerja dengan beberapa tim sepak bola ternama.

“Saya melihat banyak orang yang minum tiga kopi kurang lebih secara berurutan di pagi hari. Itu bukan cara yang masuk akal untuk melakukan sesuatu: ini tentang menjaganya agar tetap bagus dan rata, tanpa pasang surut," jelasnya.

Menurutnya, penting untuk mengenali tubuh kita sendiri khususnya ketika merasa rendah energi baru kemudian memanfaatkan efek kafein.

"Anda benar-benar dapat menggunakan asupan kafein Anda secara strategis, untuk membantu Anda pada saat-saat penting," tandasnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/06/083421920/memahami-cara-kerja-kafein-pada-tubuh-kita-ada-baik-dan-buruknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke