Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Perilaku Self Gaslighting, Penyebab dan Tanda-tandanya

Biasanya dilakukan oleh orang lain, seperti pasangan, teman atau rekan kerja, sehingga kita meragukan penilaian pribadi, keputusan maupun persepsi sendiri.

Di sisi lain, manipulasi ini juga bisa dilakukan oleh diri kita sendiri yang disebut sebagai self gaslighting.

Misalnya kita terus membenarkan perilaku toxic people, mengkritik diri sendiri, atau mempertanyakan diri sendiri soal hal yang dilakukan atau dikatakan orang lain.

“Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa gaslighting pada orang lain biasanya didorong oleh niat jahat, sementara self gaslighting lebih cenderung didorong oleh kecemasan atau keraguan diri,” kata Hailey Shafir, terapis dari North Carolina State University, AS.

Definisi self gaslighting

Self gaslighting adalah perilaku sabotase diri yang melibatkan self talk negatif, meminimalkan pencapaian diri, mempertanyakan keputusan yang diambil dan tidak menikmati tujuan yang telah diraih.

"Mengalami gaslighting sudah cukup buruk, karena biasanya ditimbulkan oleh orang yang kita sayangi. Dalam beberapa hal, self-gaslighting bisa lebih buruk," kata Reshawna Chapple, Ph.D, terapi berlisensi di AS.

"Kita tahu semua kelemahan kita. Dan, itu internal. Jika kita tidak membagikan pikiran negatif kita kepada orang lain, maka tidak ada yang membantu kita melewatinya, jadi kita terus mempercayai mereka," tambahnya.

Seiring waktu, self gaslighting dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan, depresi, dan rendah diri.

Kita sulit membuat tujuan baru yang tidak dapat dicapai karena terus meyakinkan diri bahwa tidak cukup baik untuk melakukannya.

“Individu sampai pada keadaan keraguan diri yang begitu signifikan dan terinternalisasi sehingga mereka dengan mudah mempertanyakan realitas mereka sendiri sambil mengabaikan emosi mereka,” jelas Matt Glowiak, Ph.D., L.C.P.C., seorang terapis, soal self gaslighting.

“Bahkan dengan bukti faktual dan objektif sebaliknya, keraguan mereka yang terinternalisasi tetap ada.”

Hal ini bertentangan dan dapat menyebabkan disonansi kognitif sehingga kita mengalami proses berpikir yang kontradiktif.

Glowiak mengatakan self gaslighting merusak konsep diri, kepercayaan diri, hubungan interpersonal, dan kesehatan mental kita secara keseluruhan.

  • Takut gagal
  • Rendah diri
  • Harga diri negatif
  • Kurang percaya diri
  • Sindrom imposter
  • Kecemasan yang berlebihan

Glowiak berpendapat, kita juga lebih cenderung melakukannya jika memiliki riwayat menjadi korban gaslighting, mengalami intimidasi, atau berada dalam toxic relationship atau kasar.

“Individu yang self-gaslight mungkin berada dalam keadaan tidak berdaya atau putus asa yang dipelajari, yang menghalangi setiap upaya untuk berubah,” katanya.

Kita merasa tidak ada gunanya melakukan perubahan sehingga melanjutkan perilaku yang merugikan itu.

Tanda-tanda self gaslighting

Kecenderungan self gaslighting bisa dikenali dalam berbagai perilaku keseharian kita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/09/131018120/mengenal-perilaku-self-gaslighting-penyebab-dan-tanda-tandanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke