Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelajaran soal Bullying yang Bisa Dipetik dari Kisah "The Glory"

Kita akan kembali menyaksikan perjalanan balas dendam Moon Dong Eun, diperankan Song Hye Kyo, pada orang-orang yang melakukan bullying padanya di masa lalu.

Rilis perdana pada 30 Desember lalu, serial ini memang menampilkan kelamnya pengalaman menjadi korban bullying.

Berkat para bintangnya, kita jadi ikut bersimpati dan geram dengan tindakan pelaku yang kejam.

Hal yang bisa dipelajari soal bullying dari The Glory

Beberapa elemen dari serial ini, terutama terkait bullying yang terjadi, diklaim berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi di Korea Selatan.

Paul Youngbin Kim, Ph.D., profesor psikologi di Seattle Pacific University, AS, mengatakan menyaksikan The Glory seharusnya bisa menjadi pelajaran untuk lebih memahami dampak buruk bullying, secara fisik maupun mental.

"Jadi, meningkatkan kesadaran, memulai percakapan yang bermakna, dan mengambil tindakan yang tepat dapat dianggap sebagai hal baik," katanya, dikutip dari Psychology Today.

Berikut adalah beberapa pelajaran soal bullying dari The Glory, menurut uraiannya.

Hal ini meninggalkan bekas luka yang amat mengerikan, beberapa kali ditampilkan di adegan.

Namun luka emosional yang bertahan di batinnya jauh lebih menyakitkan dan tidak memudar.

Riset tahun 2015 memang membuktikan anak-anak korban bullying mengalami tekanan emosional yang dapat berlanjut hingga dewasa.

Orang dewasa kadang menjadi bagian dari masalah

Beberapa adegan paling menyebalkan di The Glory Season 1 menampilkan guru yang gagal melakukan intervensi.

Ada karakter guru yang sengaja menutup mata terhadap perilaku bullying muridnya meskipun terang-terangan mengetahuinya.

Bukannya menolong, ia malah menyudutkan korban yang membuat penderitaannya semakin buruk.

"Literatur sebelumnya telah menunjukkan bahwa guru tidak bebas dari perilaku bullying seperti pelecehan verbal terhadap siswa," jelas Youngbin.

Kekuasan dan status menjadi pemicu bullying

Plot cerita The Glory secara jelas menampilkan jika perbedaan status, dalam hal ini sosial dan ekonomi, menjadi faktor utama penyebab bullying.

Pelaku merasa bebas melakukan perundungan terhadap korban karena lebih berkuasa dan statusnya lebih tinggi.

"Penggambaran ini konsisten dengan teori dan bukti saat ini terkait mengapa beberapa anak mungkin terlibat dalam perilaku intimidasi," tambah Youngbin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/10/101905620/pelajaran-soal-bullying-yang-bisa-dipetik-dari-kisah-the-glory

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke