Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tengok, Peran Penting Perempuan dalam Lestarikan Budaya Berkebaya

KOMPAS.com - Melestarikan kebudayaan Indonesia tentu menjadi tanggung jawab setiap warga negara.

Namun, perempuan rupanya memiliki peran yang lebih besar dalam melestarikannya, terutama dalam hal berbusana, seperti pemakaian kebaya.

Hal tersebut diutarakan oleh Direktur Perlindungan Kebudayaan di Ditjen Kebudayaan Irini Dewi Wanti dalam acara diskusi bertema Pelestarian Budaya Berkebaya Masyarakat Adat yang diadakan Komunitas Perempuan Berkebaya Indonesia, Minggu (12/3/2023).

“Sudah sangat jelas bahwa posisi perempuan sangat strategis dan mendasar. Soal menjaga warisan kebudayaan, memang ada di tangan perempuan. Perempuan adalah unsur utama untuk pelestarian budaya."

Demikian ungkap Irini dalam acara yang merupakan bagian dari gelaran perayaan Hari Perempuan Internasional dan Hari Masyarakat Adat tersebut, sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Irini menambahkan, tanggung jawab perempuan dapat dilihat dari sosok ibu, yang pertama mengajarkan anak-anak berbusana, termasuk berkebaya. 

Ia juga mengatakan, budaya berbusana ini tidak hanya bicara soal warisan, tapi juga perkembangan pemakaian sesuai zaman.

"Karena itu, Pemerintah menyediakan ruang untuk pengembangan dan pelestarian budaya masyarakat adat, termasuk mendorong masyarakat dan komunitas dalam meningkatkan ekspresi terhadap keberadaan adat istiadat nusantara," lanjut dia.

Senada dengan Irini, antropolog dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto mengatakan, perempuan bukan hanya meneruskan keberadaan adat istiadat, tapi juga memformat kebudayaan sesuai kondisi saat ini.

Semiarto menambahkan, makna keberadaan adat tidak mungkin diturunkan bila ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya tidak dipraktekkan.

"Dalam hal ini, peran perempuan menjadi sangat penting dan perlu didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan komunitas-komunitas pelestari budaya," kata Semiarto.

Sementara itu, anggota Komisi Nasional Perempuan Dewi Kunti mengatakan, Komnad Perempuan berusaha memperjuangkan keberadaan masyarakat adat, terutama terkait dengan perempuan.

Apalagi menuru dia, saat ini Bangsa Indonesia terkadang tidak menghormati perempuan karena tergerusnya akar tradisi.

“Tugas perempuan adalah melestarikan budaya dan adat istiadat kepada generasi muda."

"Harus ada pendekatan kepada anak muda, bukan hanya perintah agar mereka menjalankan adat istiadat."

"Beri contoh melalui perilaku, dan berdiskusilah dengan mereka agar dapat memaknai berbagai hal menyangkut adat istiadat,” ujar Dewi.

Dewi menambahkan, perempuan juga memiliki peran besar untuk mentransmisikan pemahaman generasi muda terhadap adat istiadat.

Termasuk di dalamnya, mengupayakan memori kolektif agar tumbuh kebanggaan terhadap warisan budaya yang dimiliki Indonesia.

Lebih lanjut, acara yang sama juga dihadiri oleh Mursid, warga Desa Kanekes, Baduy Luar.

Ia mengatakan, pelestarian budaya berkebaya pun terus dijalankan masyarakat adat di desanya.

Para perempuan, baik di Baduy Dalam maupun Baduy Luar mengenakan kebaya sebagai busana sehari-hari mereka.

“Anak saya yang usianya 2 tahun pun setiap hari berkebaya,” ujar dia seraya menambahkan bahwa kebiasaan ini sudah berjalan sejak lama dan terus dijaga kelestariannya.

Selain mengenakan kain dengan corak khas Baduy, para perempuan Desa Kanekes juga menggunakan kain tenun bercorak khusus.

Kain tenun tersebut dibuat sendiri dengan menggunakan benang pewarna alam dan pewarna buatan.

"Melalui budaya berbusana ini, perempuan Baduy menjaga kelestarian budaya berbusana dan adat istiadat yang diturunkan dari generasi ke generasi," kata Mursid.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/13/091952820/tengok-peran-penting-perempuan-dalam-lestarikan-budaya-berkebaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke