Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Tips Hidupkan Kembali Tanaman Hias yang Layu

KOMPAS.com - Daun kering dan berubah warna hingga batang yang jatuh merupakan beberapa tanda bahwa tanaman hias mulai layu atau bahkan mati.

Kendati demikian, jangan langsung terburu-buru untuk membuangnya.

Sebab, banyak tanaman hias ternyata cukup tangguh dan bisa pulih dari kondisi yang buruk.

Maka dari itu, kita hanya perlu memahami penyakit atau mungkin kondisi tertentu yang sedang dialami tanaman hias agar kita dapat segera mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk memperbaikinya.

Nah, dilansir dari laman Real Simple, berikut adalah beberapa tips untuk mengetahui tanaman hias yang masih hidup dan bagaimana cara menyelamatkannya.

Cara mengetahui tanaman hias masih hidup atau sudah mati

Sebelum panik, periksalah tanaman hias kita untuk melihat tanda-tanda kehidupan.

Sering kali, tanaman hias terlihat seperti mati atau sekarat, tetapi masih memiliki banyak kehidupan yang tersisa di dalamnya.

Demikian juga, beberapa tanaman, seperti amarilis dan caladium, secara alami tidak aktif selama sebagian tahun dan kehilangan semua dedaunannya.

Jadi, meskipun tanda-tanda tertentu mungkin terlihat mengkhawatirkan, terkadang itu hanya bagian dari proses yang sepenuhnya normal.

Untuk menentukan apakah tanaman hias kita masih hidup, mulailah dengan memeriksa batangnya.

Batang yang masih hidup akan lentur, tidak rapuh, dan berwarna hijau.

Untuk batang berkayu, gunakan kuku guna mengikis bagian kecil dari kulit kayu untuk mencari  jaringan hijau di bawahnya.

Kita juga bisa menggoyangkan tanaman secara perlahan dari potnya untuk memeriksa akarnya.

Akar yang sehat biasanya berwarna putih atau kuning dan montok, bahkan tanaman yang akarnya berwarna kecoklatan pun dapat dihidupkan kembali.

Namun, jika semua akarnya sudah lembek dan busuk, ini adalah tanda bahwa tanaman benar-benar mati dan sudah tidak bisa diselamatkan.

Tips menghidupkan kembali tanaman hias

Setelah mengidentifikasi tanda-tanda kehidupan, saatnya untuk fokus pada menghidupkan kembali tanaman hias.

Rahasia untuk merevitalisasi tanaman hias terletak pada pemenuhan kebutuhan uniknya.

Tidak semua tanaman hias membutuhkan sinar matahari dan air yang sama, dan juga tidak tumbuh subur pada suhu yang sama.

Jadi, luangkan waktu untuk membaca tentang kebutuhan tanaman hias terlebih dahulu, setelah itu pertimbangkan perbaikan berikut ini.

• Mengatasi masalah penyiraman yang berlebihan

Penyiraman yang berlebihan adalah salah satu penyebab paling umum dari kerusakan tanaman hias.

Ketika tanah tergenang air, tidak ada ruang bagi udara untuk bergerak melalui tanah menyebabkan akar mati lemas.

Solusi sederhana dan segera adalah mengurangi jumlah atau frekuensi penyiraman.

Biarkan lapisan atas tanah mengering di antara waktu penyiraman.

Pastikan wadah juga mengering dengan baik dan kosongkan baki penampung jika air terendam lebih dari 24 jam.

Penyiraman yang berlebihan dapat menyebabkan pembusukan akar. Jadi, jika kita melihat akar kecoklatan selama pemeriksaan, luangkan waktu untuk repotting tanaman.

Dengan gunting yang telah disterilkan, potonglah akar yang menunjukkan tanda-tanda penyakit dan tanam kembali di tanah yang baru.

Kemudian, mulailah dengan jadwal penyiraman yang lebih moderat untuk memberi tanaman ruang bernapas.

• Menghidrasi tanah kering

Kekurangan air juga dapat menyebabkan tanaman hias menjadi tidak sehat.

Daun yang layu atau terkulai bisa menjadi tanda kelebihan air dan kekurangan air.

Untuk membedakan keduanya, carilah ujung daun yang kering atau rapuh, atau dedaunan yang menguning di dekat bagian atas tanaman. Keduanya merupakan tanda kekurangan air.

Ketika tanah menjadi terlalu kering, akan sulit untuk membasahi dengan menggunakan kaleng penyiraman.

Sebagai gantinya, cobalah penyiraman dari bagian bawah, bukan dari bagian atas pot.

Untuk menghidrasi kembali tanaman yang sangat kering, letakkan seluruh pot ke dalam wastafel, bak mandi, nampan, atau ember berisi air.

Perendaman memungkinkan tanah menyerap air dari bawah melalui aksi kapiler, seperti menghisap sedotan.

Lalu, biarkan tanaman terendam selama 30 menit atau hingga lapisan atas tanah terasa lembap.

Setelah direndam, penting untuk membiarkan kelebihan air mengalir keluar dari pot dan biarkan tanaman mengering selama 10-15 menit.

Jika menggunakan ember, letakkan tanaman di dalam nampan untuk menampung air yang mengalir.

Penyiraman dari bawah juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menyiram tanaman yang sehat, selama kita memerhatikan waktu dan tidak membiarkannya terendam terlalu lama.

• Memindahkan tanaman

Tanaman perlu dipindah atau repotting jika menunjukkan gejala yang mirip dengan tanaman yang kekurangan air, karena akar yang terlalu penuh tidak dapat mengambil cukup air untuk menopang tanaman.

Hal ini mungkin disebabkan oleh akar yang saling menghimpit atau karena tidak ada cukup tanah di dalam wadah untuk menahan kelembapan yang cukup untuk diserap akar.

Selain tanda-tanda stres air, carilah akar yang mengitari tepi wadah selama pemeriksaan untuk menentukan perlunya repotting.

Sebagai patokan, pilihlah wadah baru yang ukurannya sedikit lebih besar (1-2 inchi) dari pot aslinya.

Jika akar mengitari wadah atau melilit satu sama lain, longgarkan dan pisahkan secara perlahan.

Gunakan tanah pot yang segar dan berkualitas tinggi yang sesuai dengan jenis tanaman, seperti campuran kaktus untuk sukulen.

• Memangkas tanaman

Ada beberapa alasan untuk memangkas tanaman, seperti membantu menghilangkan dedaunan yang mati atau layu yang menghabiskan ruang di tanaman hias.

Di samping itu, memangkas batang juga mendorong pertumbuhan baru di bawah titik pemotongan sehingga menghasilkan kanopi yang lebih padat.

Untuk tanaman yang tumbuh terlalu rimbun, potong batangnya hingga sepertiga dan pangkas batang yang mati hingga ke titik di mana kita melihat jaringan hijau.

Jika batang yang kerempeng sudah memiliki pertumbuhan baru di pangkalnya, lanjutkan dan buang bagian yang berlebih di ujungnya agar tanaman dapat memfokuskan energinya pada pertumbuhan baru tersebut.

Memangkas cabang atau batang yang tumbuh terlalu banyak juga dapat membantu tanaman pulih dari tekanan akar.

Dengan mengurangi kanopi tanaman, sistem akar memiliki lebih sedikit dedaunan untuk ditopang.

Menghilangkan hingga sepertiga hingga setengah dedaunan juga dapat memudahkan akar tanaman.

• Mengobati serangga dan hama

Carilah tanda-tanda kerusakan akibat serangga saat memeriksa tanaman.

Beberapa hama cukup terlihat, sementara yang lain meninggalkan bukti seperti anyaman tungau laba-laba.

Untungnya, sebagian besar hama tanaman hias relatif mudah diobati.

Untuk serangan yang terisolasi, hanya dengan memangkas jaringan yang terkena dapat menyelesaikan masalah.

Banyak hama tanaman hias yang umum juga dapat dibasmi dengan menyemprot dedaunan dan batang dengan botol semprotan air atau dengan mengalirkannya di bawah aliran air.

Kita juga dapat dengan aman menggunakan sabun dan minyak insektisida pada sebagian besar tanaman hias untuk membasmi telur-telur hama.

Pastikan selalu memeriksa label untuk instruksi dan kompatibilitas sebelum menggunakan produk baru pada tanaman.

• Memeriksa lingkungan

Jika penyebab kegagalan tanaman tidak jelas, periksa kondisi pertumbuhannya.

Terlalu sedikit atau terlalu banyak cahaya dapat membuat tanaman tidak tumbuh subur, begitu juga dengan suhu yang salah.

Mulailah dengan mengenal tanaman.

Misalnya, berapa banyak cahaya yang dibutuhkan?

Berapa suhu pertumbuhan yang ideal?

Kemudian periksa lingkungan sekitar tanaman.

Mungkin tanaman terlalu dekat dengan jendela yang dingin atau menerima terlalu banyak sinar matahari.

Jika tanaman berada di kantor, pertimbangkan bagaimana kondisinya di malam hari dan di akhir pekan.

Apakah perusahaan mematikan pemanas atau pendingin ruangan untuk menghemat energi?

Karena kondisi juga bervariasi sepanjang tahun.

Tanaman yang sehat selama musim panas mungkin membutuhkan kelembapan tambahan di musim dingin karena efek pengeringan dari ventilasi panas di dekatnya.

• Hindari pupuk

Meskipun sangat menggoda untuk memberikan tanaman kita dorongan nutrisi, namun memupuk tanaman yang lemah dapat menyebabkan lebih banyak stres.

Meski begitu, terkadang kegagalan untuk tumbuh subur dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi, meskipun hal ini tidak akan menyebabkan kematian tanaman.

Cobalah langkah pemulihan lainnya terlebih dahulu dan tunggu hingga tanaman pulih sebelum melanjutkan pemupukan.

Lalu ingatlah bahwa tanaman umumnya tidak perlu dipupuk selama bulan-bulan musim dingin.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/14/173728420/simak-tips-hidupkan-kembali-tanaman-hias-yang-layu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke