Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rachel Bilson Mengaku Pertama Kali Orgasme di Usia 38 Tahun

"Bukankan itu gila?" ujar aktris yang tenar berkat perannya di The OC, dalam podcast terbarunya.

Perempuan berusia 41 tahun itu menambahkan, orgasme perdana yang dimaksudnya itu yang didapat melalui penetrasi, bukan masturbasi.

Pengakuan mantan kekasih Hayden Christensen ini sebenarnya bukan hal yang asing bagi banyak perempuan lain di dunia .

Perempuan lebih sulit orgasme dibandingkan laki-laki

Studi tahun 2016 dari Archives of Sexual Behavior yang mengamati lebih dari 52.500 orang dewasa di AS mendapati 95 persen pria heteroseksual mengaku selalu mengalami orgasme saat bercinta.

Sedangkan 65 persen perempuan heterokseksual mengaku tidak pernah mendapatkan klimaks.

"Alasan nomor satu untuk kesenjangan orgasme - dan itu bukan satu-satunya - adalah ketidaktahuan budaya kita tentang klitoris," kata Laurie Mintz, profesor seksual di University of Florida.

Klitoris bukan hanya inti kecil di bagian luar vulva namun juga rangkaian organ di dalam tubuh dengan jaringan ereksi untuk menciptakan kenikmatan seksual bagi perempuan.

Penyebab lainnya adalah ketidaksetaraan di ranjang sebagai hasil dari penggambaran media tentang seks, khususnya pornografi.

Hal ini membuat seksualitas lebih mengistimewakan laki-laki dan merendahkan kebutuhan perempuan.

Mintz mengatakan, kebanyakan perempuan membutuhkan stimulasi klitoris langsung - seperti seks oral dan sentuhan - untuk orgasme, tapi ini jarang digambarkan di media.

"Sebaliknya, yang kita lihat adalah wanita mengalami orgasme yang cepat dan luar biasa ini hanya dari hubungan intim."

Sebanyak 36 persen melaporkan, rangsangan klitoris membantu mencapai orgasme selama hubungan seksual, sedangkan kurang 18 persen mendapatkan orgasme dengan masturbasi.

Wanita juga lebih mungkin untuk orgasme jika mendapatkan seks oral (selain aktivitas lain seperti ciuman dalam dan hubungan intim), menurut penelitian Archives of Sexual Behavior.

Di sisi lain, sejumlah penelitian membuktikan perempuan jarang mendapatkan seks oral dan lebih sering melakukannya untuk pasangannya.

Pentingnya komunikasi

Tubuh setiap wanita berbeda dalam hal gairah sehinga perlu rangsangan yang berbeda baik dalam bentuk ciuman, belaian, maupun seks oral.

Namun hal terpenting adalah mengomunikasikan kepada pasangannya apa yang disukai dan tidak suka.

“Kita perlu mengomunikasikan apa yang kita butuhkan dan merasa berhak untuk mengomunikasikannya,” kata Mintz.

Orgasme juga tidak selalu membutuhkan penetrasi yang berlangsung lama sehingga kaum pria tak perlu khawatir tentang durasi.

Untuk mendapatkan kenikmatan seksual yang setara, Mintz menyarankan menggambungkan berbagai variasi yang mungkin bisa dilakukan bersama pasangan.

Jangan ragu untuk mengeksplorasi apa yang terasa menyenangkan di ranjang, baik melalui seks oral atau sentuhan, sebelum, selama, dan setelah penetrasi.

"Lupakan mitos orgasme dari tindakan yang sama pada waktu yang sama," kata Mintz.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/15/115938720/rachel-bilson-mengaku-pertama-kali-orgasme-di-usia-38-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke