Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Cara Sederhana Tingkatkan Mood dan Atasi Depresi

Dalam beberapa kasus, depresi juga bersifat musiman dan bisa semakin berkelanjutan.

Tingkat depresi setiap orang biasanya bervariasi dan sering kali disertai dengan gejala lain seperti kecemasan, kesulitan tidur, mudah marah, serta kelelahan.

Pada tingkat yang paling parah, depresi dapat mengganggu aktivitas dan pekerjaan sehari-hari, bahkan bisa menyebabkan pikiran berlebih (overthinking) hingga tindakan bunuh diri.

Nah, karena depresi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan kita, maka dari itu penting untuk mencari bantuan profesional jika kita merasa khawatir jika mengalaminya.

Pada akhirnya, depresi itu kompleks dan berakar tidak hanya pada perilaku kita, tetapi juga pada perubahan kimiawi di otak atau pergeseran hormon lain dalam tubuh sehingga dibutuhkan perawatan perilaku dan obat-obatan untuk meringankannya.

Alat-alat tersebut sangat penting untuk mengobati depresi dan bekerja menuju pemulihan jangka panjang, namun ada juga strategi sederhana yang dapat digunakan untuk meningkatkan mood dan mengatasi depresi setiap hari.

Cara sederhana tingkatkan mood dan atasi depresi

Seperti dikutip dari laman CNET, berikut adalah tujuh cara sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan mood dan mengatasi depresi sehari-hari.

1. Luangkan waktu untuk hal-hal yang kita sukai

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi gejala depresi adalah dengan melawan keinginan untuk tidak melakukan apa pun dan melakukan kegiatan favorit kita, bahkan jika kita tidak menyukainya.

Penelitian telah menunjukkan, terlibat dalam kegiatan rekreasi adalah cara yang bagus untuk meningkatkan mood dan menghasilkan lebih sedikit stres, detak jantung yang lebih rendah, maupun pandangan yang lebih positif.

Bila kita sedang mengalami depresi, mungkin ada baiknya untuk membuat daftar kegiatan sederhana dan gratis yang selalu kita sukai.

Ketika kita merasa diri sedang mengalami kelesuan, keluarkan daftar tersebut dan lakukan kegiatan mana pun yang paling mudah dilakukan pada saat itu.

2. Habiskan waktu di alam terbuka

Interaksi kita dengan satu sama lain dan dunia menjadi semakin terdigitalisasi.

Semakin banyak waktu yang kita habiskan di depan layar, semakin sedikit waktu yang kita habiskan di alam.

Dan penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental kita.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Michigan State University, anak-anak masa kini menghabiskan setengah dari waktu mereka untuk bermain di luar ruangan dibandingkan dengan anak-anak 20 tahun yang lalu.

Penurunan tersebut telah dikaitkan dengan penurunan harga diri dan kreativitas anak.

Sementara itu, sejumlah penelitian menunjukkan korelasi yang kuat antara waktu di alam dengan suasana hati yang lebih baik, kualitas tidur yang lebih baik, berkurangnya stres, dan banyak lagi.

3. Membuat diri kita (dan orang lain) tertawa

Tertawa sering kali merupakan obat terbaik ketika kita sedang sedih.

Kita mungkin tidak ingin mendengarnya saat sedang depresi, tetapi penelitian mendukungnya.

Sebagai contoh, sebuah penelitian pada tahun 2020 terhadap pasien lansia di panti jompo menunjukkan manfaat yang nyata dalam mengobati depresi dengan terapi tawa.

Depresi cukup umum terjadi di tempat ini, di mana pasien berada dalam isolasi dan memiliki masalah kesehatan kronis.

Namun, peserta penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pandangan dan sikap setelah menerima terapi tawa.

Meskipun mungkin akan lebih sulit saat kita sedang sedih, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan hal-hal yang biasanya membuat kita tertawa.

Mungkin itu adalah film atau video lucu yang sudah pernah kita tonton, atau mungkin menghabiskan waktu bersama teman-teman untuk saling bercanda.

4. Melakukan kontak fisik

Depresi sering dikaitkan dengan kesepian dan isolasi, dan mungkin ada banyak alasan untuk itu.

Salah satu yang paling signifikan adalah karena isolasi berarti kita kehilangan sentuhan manusia.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa sentuhan fisik sederhana tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sangat penting bagi kelangsungan hidup kita.

Bayi yang baru lahir pada dasarnya membutuhkannya untuk mengatur sejumlah respons fisiologis dan mengembangkan ikatan orangtua yang tepat.

Sentuhan juga masih sangat penting saat kita tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.

Kurangnya sentuhan telah dikaitkan dengan meningkatnya kasus depresi, kecemasan, dan stres.

Sebaliknya, menerima kontak fisik dapat menenangkan saraf kita dan, dalam konteks romantis, memicu pelepasan oksitosin untuk memperkuat ikatan, serta meningkatkan kesenangan.

Perlu diingat juga bahwa sentuhan tidak harus romantis untuk menjadi efektif.

Merangkul seorang teman atau sentuhan sederhana di bahu adalah gerakan yang kuat yang dapat meningkatkan mood kita.

Jika sedang stres, kita dapat mempertimbangkan untuk mengeluarkan uang untuk pijat, manikur, atau pedikur. Ini terasa seperti pemborosan, tetapi mungkin akan sangat berharga.

5. Mulailah berolahraga

Sejauh menyangkut pengobatan depresi, olahraga mungkin merupakan salah satu solusi alami terbaik yang tersedia.

Menurut Harvard Health, dalam beberapa kasus depresi ringan, olahraga bahkan dapat bekerja sama baiknya dengan obat-obatan.

Alasannya tidak sepenuhnya jelas, tetapi para ahli memiliki beberapa teori.

Olahraga melepaskan endorfin yang mendorong rasa senang dalam tubuh, yang menyebabkan apa yang sering disebut "runner's high", sebuah sensasi umum yang dirasakan banyak orang setelah berolahraga.

Yang lebih penting lagi, efek jangka panjang dari olahraga terhadap pertumbuhan sel.

Hal ini dapat merangsang pertumbuhan dan koneksi sel saraf di otak, terutama di hipokampus, tempat pengaturan mood.

Olahraga sendiri dapat didefinisikan secara luas untuk mencakup semua jenis aktivitas, mulai dari jalan cepat atau mendaki hingga berenang.

Jadi, coba temukan olahraga mana yang kita sukai, yang tidak hanya membuat tubuh bergerak namun juga bisa bermanfaat untuk meredakan gejala depresi.

6. Merapikan ruang

Berbicara tentang kekacauan mungkin akan memunculkan kenangan saat ibu kita berteriak pada kita untuk membersihkan kamar. Tapi dia mungkin ada benarnya.

Penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara kekacauan dan stres, yang berkaitan erat dengan depresi dan kecemasan.

Tidak jelas mana yang biasanya muncul lebih dulu — kekacauan atau stres — tapi yang jelas mengurangi kekacauan dapat menurunkan tingkat stres dan menenangkan mood kita.

Jadi, jika kita ingin meningkatkan mood dengan cepat, cobalah memulainya dari rumah.

Daripada hidup dengan kamar tidur, kantor atau ruang tamu yang berantakan, luangkan waktu untuk membuang barang-barang yang tidak diperlukan dan menata barang-barang yang tersisa.

Kita mungkin akan merasa lebih baik dengan mengetahui di mana barang-barang itu berada saat kita membutuhkannya.

7. Berbuat baik kepada orang lain

Salah satu efek depresi yang paling merusak terletak pada bagaimana depresi dapat menyebabkan kita semakin menarik diri ke dalam, terlalu fokus pada pikiran dan perasaan kita sendiri, serta menjadi kurang peka terhadap dunia di sekitar.

Maka, masuk akal jika aktivitas yang memaksa kita untuk fokus pada orang lain dapat membantu meringankan gejala depresi.

Menurut Psychology Today, itulah yang terjadi.

Ketika kita fokus pada tujuan yang baik hati untuk membantu orang lain dan tidak egois, hal ini akan meningkatkan harga diri dan mood, serta memperbaiki hubungan kita yang semuanya dapat memerangi depresi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/16/093427820/7-cara-sederhana-tingkatkan-mood-dan-atasi-depresi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke