Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cartier Segarkan Koleksi Santos dan Santos-Dumont dengan Warna Baru

KOMPAS.com - Eksistensi atau keberadaan jam tangan di dunia boleh dikatakan tidak lepas dari peran penerbang asal Brasil, Alberto Santos-Dumont ketika pembuat jam Cartier menciptakan jam tangan bernama Cartier Santos.

Hingga akhir abad ke-19, para pria masih memakai jam saku dengan rantai yang diikatkan ke saku belakang.

Teknologi yang ada saat itu memungkinkan jam saku dibuat semakin ringkas, dan dapat membaca waktu secara lebih akurat.

Sayangnya, jam saku tidak praktis untuk digunakan dalam setiap situasi.

Jam saku cenderung rapuh dan mudah rusak atau pecah, karena harus disimpan di dalam saku.

Selain itu, agak repot jika setiap saat harus merogoh saku, mengeluarkan jam lalu membukanya untuk membaca waktu.

Lahirnya Cartier Santos

Kesulitan ini yang juga dihadapi Alberto Santos-Dumont.

Ia ingin agar bisa menggunakan kedua tangannya untuk mengendalikan pesawat, serta melihat waktu di saat bersamaan.

Santos-Dumont pun menyampaikan keresahannya kepada temannya, Louis Cartier.

Dia meminta Cartier mengembangkan jam yang dipasang di pergelangan tangan, dengan mengambil referensi dari jam tangan wanita pada masa itu.

Menggunakan cangkang jam saku berbentuk persegi, jam tangan tersebut menampilkan dial persegi besar dengan screwed-on bezel.

Jam tangan inilah yang dipakai Santos-Dumont ketika menerbangkan pesawatnya di tahun 1906.

Cartier Santos kemudian diyakini sebagai model jam tangan pria pertama, jam tangan pilot pertama, sekaligus jam tangan olahraga pertama.

Cangkang persegi yang khas, tampilan detail dan proporsi yang presisi memungkinkan Cartier Santos untuk tetap selaras dengan perkembangan zaman.

Kini, Cartier membawa dua interpretasi baru dari jam tangan tersebut.

Pertama, terdapat model Santos-Dumont yang elegan dengan perbaikan pada tampilan angka Romawi.

Ada pula model Santos de Cartier yang inovatif dengan teknik permainan warna yang menarik.

Tiga versi Santos-Dumont terbuat dari bahan platinum, rose gold, dan yellow gold.

Masing-masing memiliki angka Romawi yang menggunakan batu jasper, jade, atau dumortierite, dan dipadukan bersama batu cabochon di bagian crown berwarna senada.

Angka Romawi yang halus tersebut ditingkatkan oleh motif guilloche pada dial yang memberikan efek kedalaman.

Jam tangan ini dilengkapi mesin mekanik manual 430 MC.

Dua versi Santos-Dumont lainnya berwarna abu-abu atau biru tua, memiliki dial berpola guilloche, serta jarum dan indeks Romawi yang kontras.

Versi abu-abu menggunakan cangkang baja/yellow gold, sedangkan versi biru tua hadir dalam balutan yellow gold.

Versi baru Santos de Cartier memiliki dial iridescent, disertai gradasi warna yang semakin gelap di bagian tepi dan kilauan logam.

Setiap bagian diberi lapisan lak (lacquer) tipis yang dipasang dengan tangan.

Kelembutan dan transparansi lapisan ini memberikan kilauan, tekstur, dan kedalaman pada warna arloji.

Santos de Cartier baru tersedia dalam dua ukuran (besar dan sedang), dilengkapi mesin otomatis 1847 MC serta dua opsi tali berbahan baja atau kulit buaya.

Tali tersebut dibekali sistem QuickSwitch yang dipatenkan oleh Cartier, sehingga pengguna dapat mengganti tali dengan cepat dan mudah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/03/29/060000220/cartier-segarkan-koleksi-santos-dan-santos-dumont-dengan-warna-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke