Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2016, 22:07 WIB

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bicara keperawanan tak bisa dipisahkan dari selaput dara. Masih banyak yang beranggapan jika selaput dara robek artinya sudah tidak perawan. Benarkah demikian?

FH (28) merasa risau. Wanita yang bekerja di kawasan Sudirman ini akan segera menikah dan bingung bagaimana jika tak ada darah saat malam pertama.

Menurut FH, ia tak pernah berhubungan seksual sebelumnya. Tapi ia gemar olahraga berkuda dan sering bersepeda.

Ia mendapat info kalau selaput dara bisa saja sobek ketika melakukan kegiatan non seksual tersebut. Hanya saja, ia ragu apakah calon suaminya bisa menerima hal itu.

“Calon suami saya sangat menuntut itu. Apalagi ia anak pengusaha ternama di Jakarta. Tak ada darah perawan bisa-bisa jadi aib baginya dan keluarganya,” ujar FH dengan muka kusut.

Kasus FH sangat mungkin dialami orang lain. Ketika keperawanan diukur dari sobeknya selaput dara dan darah malam pertama.

Dr. Heru Oentoeng Sp. And, pakar seksualitas menjelaskan jika keperawanan tak bisa diukur dari sobeknya selaput dara atau darah malam pertama. Alasannya, selaput dara bisa sobek oleh berbagai sebab yang tak ada kaitannya dengan berhubungan seksual. Misalnya, olahraga ekstrem dan benturan keras seperti jatuh atau kecelakaan.

“Sebaliknya, selaput dara bisa tetap utuh meski wanita tersebut sudah pernah melakukan hubungan seksual. Yang memengaruhi adalah elastisitas selaput darah wanita tersebut,” ujar Dr. Heru.

Sepakat dengan hal ini Dr. Carmellia Sp. OG, ahli kebidanan dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk mengatakan, bahwa elastisitas selaput dara tiap orang itu berbeda.

“Pada umumnya memang terjadi robekan saat pertama kali terjadi penetrasi. Tapi, ada juga yang selaput daranya liat sehingga tak terjadi robekan,” jelas Dr. Carmellia.

Jenis selaput dara juga beragam. Jika selaput dara kaya akan pembuluh darah, otomatis ketika pecah akan terjadi perdarahan cukup banyak. Sebaliknya, jika selaput dara tersebut hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki pembuluh darah, ketika pecah juga tidak akan berdarah.

Penyebab lain utuhnya selaput dara ketika malam pertama adalah kenyamanan ketika berhubungan seksual. Jika wanita merasa nyaman dan menikmati, vagina akan rileks dan mengeluarkan lubrikasi yang cukup. Sehingga, gesekan penis tak melukai selaput dara.

Keperawanan juga tak bisa dilihat secara kasat mata atau ciri-ciri fisik. Misalnya payudara turun atau pinggul besar dan kendur.

“Yang bisa memeriksa keperawanan hanya dokter yang sudah ahli. Yang diperiksa adalah selaput dara, masih utuh atau tidak,” ucap Dr. Carmellia.

Meski demikian, bukan berarti selaput dara robek pertanda sudah bukan perawan. Yang perlu dipahami adalah tiap selaput dara berbeda dan bisa pecah walau belum pernah melakukan hubungan seksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com